Pengelolaan Lingkungan Hidup PEMBAHASAN

89 Dengan demikian sikap dan cara kerja yang telah diterapkan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan PMP No. 7 tahun 1964 pasal 9. 3. Peralatan Kerja Peralatan kerja yang digunakan baik alat berat, alat angkat-angkut dan peralatan penunjang lainnya seperti, hand tool yang ada sesuai dengan antropometri sehingga kelelahan dan kelainan fisiologis serta kecelakan kerja dapat diminimalisir. Dalam kegiatan angkat-angkut, PT. Cipta Kridatama menggunakan alat angkat angkut atau material handling sehingga beban tenaga kerja, kelelahan dan sebagainya diperhatikan. Desain tempat duduk dan meja serta komputer juga sudah sesuai dengan antropometri orang pekerja.

J. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di PT Cipta Kridatama jobsite Mahakam Sumber Jaya, telah melakukan tindakan pengendalian terrhadap pengelolaan limbah padat dan cair, Limbah B3 maupun sampah domestik yang dihasilkan. Berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 255 Tahun 1996 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas pasal Pasal 2 menyatakan bahwa, tatacara penyimpanan minyak pelumas bekas harus memperhatikan: 1. Karakteristik pelumas bekas yang disimpan; 2. Kemasan harus sesuai dengan karakteristik pelumas bekas dapat berupa drum atau tangki; 90 3. Pola penyimpanan dibuat dengan sistem blok, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap kemasan jika terjadi kerusakan dan apabila terjadi kecelakaan dapat segera ditangani; 4. lebar gang antar blok harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk lalu lintas manusia, dan kendaraan pengangkut forklift; 5. Penumpukan kemasan harus mempertimbangkan kestabilan tumpukan kemasan. Jika berupa drum isi 200 liter, maka tumpukan maksimum 3 tiga lapis dengan tiap lapis dialasi dengan palet dan bila tumpukan lebih dan 3 tiga lapis atau kemasan terbuat dan plastik, maka harus dipergunakan rak; 6. Lokasi peyimpanan harus dilengkapi dengan tanggul disekelilingnva dan dilengkapi dengan saluran pembuangan meriuju bak penampungan yang kedap air bak penampungan dibuat mampu menampung 110 dari kapasitas volume drum atau tangki yang ada di dalam ruang penyimpanan, serta tangtki harus diatur sedemikian sehingga bila terguling tidak akan menimpa tangki lain. Selain itu pada pasal 5 ayat 3 menyebutkan bahwa; ”Setiap kemasan atau tempatwadah untuk kegiatan penyimpananpengumpulan pelumas bekas wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik minyak pelumas bekas”. Dengan demikian tindakan pengendalian terhadap limbah B3 di PT. Cipta Kridatam site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 255 Tahun 1996 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas pasal Pasal 2 dan pasal 5 ayat 3 karena PT. Cipta Kridatama telah megumpulkan dan menyimpan limbah cair B3 dengan menggunakan drum 91 bekas dan penempatannya tidak ditumpuk. Dan semua kemasan drum-drum penyimpanan limbah B3 telah di beri label atau tanda keselamatan. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 1997 tentang Penyerahan Minyak Pelumas Bekas pada bagian ketentuan pengelolaan minyak pelumas bekas nomor 6 disebutkan bahwa, “Penyimpananpengumpulan minyak pelumas bekas hanya dapat dilakukan selama 90 hari sebelum diserahkan kepada pengumpul, pemanfaat, dan pengolah minyak pelumas bekas”. Agar pencemaran lingkungan dapat dihindari, khususnya yang diakibatkan oleh minyak pelumas bekas, maka kepada industriperusahaan penghasil minyak pelumas bekas pada SE Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 1997 salah satunya diwajibkan untuk menyerahkan minyak pelumas bekas yang dihasilkannya kepada pengumpul minyak pelumas bekas yang sudah menpunyai izin dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Dengan demikian telah sesuai dengan Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 1997 tentang Penyerahan Minyak Pelumas Bekas. Karena perusahaan telah bekerjasama dengan CV. BJS sebuah perusahaan pengumpul limbah oli bekas yang telah mendapatkan ijin dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, pengamatan, wawancara, dan analisa data yang penulis lakukan maka penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Cipta Kridatama jobsite Mahakam Sumber Jaya yaitu: 1. Gambaran umum PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya: a. Lokasi tambang di Desa Berambai Samarinda Kalimatna Timur dengan jumlah karyawan sekitar 334. b. Tahapan proses produksi adalah; land clearing, stripping yang meliputi top soil removal dan overburden removal ripping dan blasting,loading,hauling, dumping dan spreading. 2. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumbern Jaya dalam kegiatan operasionalnya memiliki potensi maupun faktor bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Potensi bahaya yang ada diantaranya adalah; potensi bahaya kebakaran, peledakan, terjatuh , terbentur, terpotong, terpeleset, kecelakaan lalu lintas, longsor, bahaya akibat listrik, dan bekerja di ketinggian. Sedangkan jenis faktor bahayanya adalah faktor fisik yang meliputi penerangan, kebisingan, iklim kerja dan getaran, faktor kimia yang 91