Bibit kambing Peranakan Etawa Pubertas

commit to user 5 dapat bertahan hidup. Sebagai contoh hewan yang diambilorgan reproduksinya testes atau ovarium hewan tersebut tidak mati Widayati et al, 2008.

1. Bibit kambing Peranakan Etawa

Pemeliharaan kambing Peranakan Etawa bagi sebagian masyarakat terutama sebagai usaha sampingan untuk penghasilan dan tabungan. Tujuan yang ingin dicapai dalam betrnak kambing Peranakan Etawa yaitu memperoleh anak dan susu yang baik kualitasnya, maka harus dipilih bibit yang baik. Persyaratan bibit secara umum yang harus dipenuhi menurut Heryadi, 2004 yaitu pertama, sehat dan tidak cacat. Tanda-tandanya antara lain : mata berbinar dan mengkilat. Cacat fisik yang mudah diketahui antara lain : tanduk retak dan patah, lumpuh kaki, mata sayu dan terkadang terdapat kelainan tulang punggung. Ke dua, alat reproduksi kambing Peranakan Etawa normal. Ciri-ciri umum alat alat reproduksi kambing Peranakan Etawa yang normal dapat dilihat dari jumlah dan letak ambingnya. Ambing yang normal berjumlah 2 buah dan setiap ambing memilki satu buah puting susu. Ke tiga, alat kelamin jantan tidak cacat. Alat kelamin kambing Peranakan Etawa yang cacat antara lain : ukuran testis tidak sama dan tidak simetris. Ke empat, berat dan tinggi badan. Berat badan kambing Peranakan Etawa betina antara 15-25 kg, dengan tinggi badan antara 55-60 cm. Berat badan kambing Peranakan Etawa jantan antara 20-35 kg dengan tinggi badan antara 65-70 cm. Ke lima, umur bibit kambing Peranakan Etawa antara 8-12 bulan untuk betina dan 12-18 bulan untuk pejantan. Murtidjo, 1993 menyatakan bahwa ciri – ciri kambing Peranakan Etawa postur tubuh tinggi, untuk ternak jantan dewasa gumbapundak 90 – 110 cm dan betina 70 – 90 cm. Kaki panjang dan bagian paha ditumbuhi bulurambut panjang. Profil bagian atas hidung tampak cembung, telinga panjang 25 – 40 cm terkulai ke bawah. Warna bulu umumnya putih dengan belang hitam atau coklat. Tetapi ada juga yang polos putih, hitam atau coklat. commit to user 6

2. Pubertas

Bertambahnya umur, secara fisiologis akan terjadi perubahan hormonal dengan mulai berfungsinya organ reproduksi ovarium dan testis. Hal ini diekspresikan dengan munculnya sifat ketertarikan pada danatau menerima secara seksual kehadiran lawan jenisnya pubertas. Kemunculan berahi pertama ini dipakai sebagai tanda tercapainya pubertas Sutama et al. 1994 . Kambing jantan tidak memiliki siklus birahi, sehingga kedewasaanya sulit ditentukan. Sebagai penentu kambing jantan sudah dewasa kelamin adalah jika kambing jantan mulai suka menaiki kambing lainya. Jika patokan dewasa kelamin didasarkan dengan umur, pada umur 8 bulan kambing sudah bisa digunakan sebagai pejantan Shodiq dan Abidin, 2008.

3. Birahi