commit to user 7
dewasa kelamin dan dewasa tubuh serta sudah birahi keinginan untuk kawin Setiawan dan Tanius, 2008.
C. Perkandangan
Kandang dibangun untuk melindungi kambing dari hewan-hewan pemangsa maupun hewan penganggu, kandang harus dapat mempermudah
kambing dalam melakukan aktifitas keseharian kambing seperti makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran, mempermudah peternak dalam
melakukan pengawasan dan menjaga kesehatan ternak, dan kandang dibangun sebagai tindakan preventif agar kambing tidak merusak tanaman
dan fasilitas lain yang berada di sekitar lokasi kandang, serta menghindari terkonsumsinya pakan yang berbahaya bagi kesehatan kambing
Wardana, 2012. Model kandang menurut Devandra dan Burns 1994 ada dua tipe
yang umum dipakai di daerah tropis. Tipe yang pertama adalah kandang pada tanah, kandang tipe ini seringkali menempel pada bangunan lain. Tipe yang
ke dua adalah kandang panggung, sehingga bagian bawah kandang berkolong dengan tinggi kurang lebih 1-1,5 m di atas permukaan tanah yang akan
memudahkan dalam membersihkan dan mengumpulkan kotoran. Kandang yang baik menghadap ke Timur agar mendapat cukup sinar matahari pagi
yang merata dan udara yang segar, terlindung dari hembusan angin langsung, jarak kandang relatif jauh dari sumur dan pemukiman warga, nyaman dan
cukup tenang Mulyono, 2002.
D. Bahan Pakan
Pakan yang diberikan untuk ternak kambing Peranakan Etawa harus dapat memenuhi kebutuhanya untuk hidup dan bereproduksi Esminger,
2001. Devandra dan Burns, 1994 menyatakan bahwa kambing menyukai pakan beragam tanaman. Kambing dapat mengkonsumsi jenis pakan yang
sama dengan ruminansia lainnya seperti rumput-rumputan , daun kaliandra, daun nangka, daun pisang dan serat kasar lainnya. Seekor kambing Peranakan
Etawa membutuhkan 1-1,5 kg daun-daunan setiap bertambah 0,25 kg
commit to user 8
konsentrat berkadar protein 16 untuk setiap liter susu yang dihasilkan. Menurut Ludgate 1989 jumlah hijauan diberikan pada ternak setiap harinya
adalah 10 dari bobot hidup ternak. Pemberian pakan tambahan protein dan energi tinggi pada ternak kambing betina akan mempercepat pencapaian
umur pubertas, birahi, dan ovulasi, serta mempertahankan kebuntingan hingga sampai saatnya terjadinya kelahiran Tambing et al, 2001.
Secara garis besar pakan ternak dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu hijauan dan konsentrat Wiliamson dan Payne, 1993. Blake dan Bade 1994
menambahkan bahwa bahan pakan adalah suatu bahan yang dapat dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan hara atau nutrien
yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan, reproduksi birahi, konsepsi, kebuntingan, serta laktasi produksi susu. Hartadi et al.
1993 menjelaskan bahwa hijauan “forage” adalah bagian aerial dari tanaman terutama rumput dan kacang-kacangan legume yang mengandung
18 serat kasar dalam bahan kering yang dipergunakan sebagai bahan ternak, sedangkan konsentrat merupakan suatu bahan pakan yang dipergunakan
bersama bahan pakan yang lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dengan tujuan untuk dicampur sebagai bahan pelengkap.
E. Penanganan Kesehatan
Usaha dalam rangka membebaskan kandang dari bibit-bibit penyakit maupun parasit lainnya dengan mengunakan obat-obatan pengendali seperti
disinfectan pada dosis yang dianjurkan. Tindakan ini harus dilakukan secara rutin pada kandang yang akan ditempati oleh ternak. Jika ternak mengalami
sakit di kandang, maka harus dipilih jenis disinfectan pada dosis yang lebih tinggi agar penyakit yang sama tidak menyerang pada penyakit yang lain.
Sanitasi dapat menjamin ternak lebih sehat, sebab lingkungan yang kotor dapat memancing bibit pentyakit. Sanitasi terhadap kandang harus dilakukan secara
menyeluruh, yakni terhadap lingkungan sekitar dan terhadap peralatan yang berhubungan dengan ternak. Lingkungan yang kotor dan tidak terurus
merupakan media yang baik bagi berbagai jenis serangga penyebar penyakit.
commit to user 9
Kutu dan caplak penghisap darah dapat bersarang dicelah-celah kandang sehingga merupakan sasaran utama dalam melakukan sanitasi. Usahakan
kandang selalu di bersihkan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Semakin bersih kandang maka kenyamanan kambing juga akan semakin tinggi.
Disisi lain, kalau kandang kambing bersih, maka kandang dan kambing juga akan nyaman untuk dilihat, tidak kotor dan tidak kumuh. Ingat, untuk
membikin kambing nyaman pasti kita akan memperoleh hasil nyata. minimal kambing tidak gampang sakit.
Secara umum obat yang digunakan pada pengobatan ternak sakit menggunakan cara intra muscular disuntik pada otot daging, intra vena
diinfus atau disuntik pada urat nadi, subkutan disuntik di bawah kulit pangkal leher, per oral melaluii air minum, spray disemprot, intra
uterina dimasukan melalui vagina, dan intra mamae dimasukan melalui puting Setiawan dan Tanius, 2008.
commit to user 10
III. TATALAKSANA PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Magang Usaha Peternakan Kambing Peranakan Etawa ini dilaksanakan selama 1 bulan, mulai tanggal 1 Februari 2011 sampai 1 Maret
2011 yang bertempat di Peternakan Bumiku Hijau Jl. Ring Road Utara,
Pandean Gandok, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. B.
Aspek yang Dikaji
1. Pengamatan secara umum mengenai keadaan umum dari perusahaan diantaranya sejarah perusahaan, kondisi perusahaan dan struktur organisasi
di Peternakan Kambing Peranakan Etawa Bumiku Hijau Yogyakarta 2. Pengamatan secara khusus mengkaji tentang Manajemen Reproduksi
Kambing Peranakan Etawa di Peternakan Bumiku Hijau Yogyakarta.
C. Metode Pelaksanaan
Kegiatan magang dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa mulai dari mencari lokasi, pendekatan dengan lembaga Institusi tempat magang
sampai pelaksanaannya. Kegiatan magang dibimbing oleh pembimbing magang baik intern dosen pembimbing maupun ekstern pembimbing
lapangan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan maka metode yang digunakan dalam pelaksanaan praktek magang di Peternakan
Bumiku Hijau Yogyakarta adalah sebagai berikut : 1. Observasi
Observasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan serta pencatatan tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan permasalahan yang diangkat. pengamatan ini dilaksanakan secara langsung dilokasi.
2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan responden. Responden yang dimaksud dalam kegiatan
10