commit to user
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kecerdasan Matematika dan Kecerdasan Linguistik
Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Menurut Gardner , penulis buku Multiple Intelligences, The Theory in Practice, kecerdasan
matematis logis adalah sebagai kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif atau deduktif, dan ketajaman pola-pola
abstrak serta hubungan-hubungan. Dapat diartikan juga sebagai kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai
solusinya. Anak dengan kemampuan ini akan senang dengan rumus dan pola-pola abstrak. Tidak hanya pada bilangan matematika, tetapi juga meningkat pada kegiatan
yang bersifat analitis dan konseptual. Menurut Gardner ada kaitan antara kecerdasan matematika dan kecerdasan linguistik. Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk
menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan
intonasi dari kata yang diucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi. Pada kemampuan
matematika, anak menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan linguistik diperlukan
untuk merunutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa.
http:www.inspirekids.com, 2009
B. Jarimatika
Jarimatika singkatan dari jari dan aritmatika adalah metode berhitung dengan menggunakan jari tangan. Metode ini ditemukan oleh Ibu Septi Peni Wulandani.
Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika kita mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu Kali Bagi Tambah Kurang sampai dengan
ribuan. Metode ini sangat mudah diterima anak dan mempelajarinya pun sangat mengasyikkan.
5
commit to user
Sebagai gambaran dalam Jarimatika tangan kanan digunakan untuk satuan dan tangan kiri digunakan untuk puluhan. Jari telunjuk nilainya adalah 1, kemudian tambah
lagi dengan membuka jari disebelahnya yaitu jari tengah bernilai 2, jari manis di urutan ke-3, jari kelingking di urutan ke-4, kemudian ini perbedaannya untuk menyatakan
angka 5, maka buka ibu jari, lalu buka lagi jari telunjuk disamping ibu jari tadi, maka nilainya menjadi 6, dibuka lagi seterusnya sampai semua kepalan tangan kita terbuka
dan bernilai 9 nilai yang paling tinggi adalah 9. Untuk jari-jari di tangan kiri bernilai puluhan, sama halnya seperti satuan, tinggal ditambahi puluhan saja di belakangnya,
jadi kalau kita membuka lebar-lebar ke- 10 jari kita maka totalnya adalah 90 Jari kiri dan 9 jari kanan.
Contoh apabila kita ingin melakukan perhitungan 1 + 5 + 3 - 2 = 7, maka nilai 1 dilambangkan dengan membuka jari telunjuk, lalu +5 dilambangkan dengan
membuka jempol, kemudian +3 dilambangkan dengan membuka jari tengah, jari manis dan kelingking, untuk -2 dilambangkan dengan metutup jari kelingking dan jari manis.
Sampai disini kita akan mendapati jempol, jari telunjuk dan jari tengah terbuka dan ini menunjukkan angka 7, yaitu hasil dari perhitungan soal tersebut. Jika sudah terbiasa
berhitung dengan metode ini, maka dengan sendirinya jari-jari akan bergerak dengan lincah. Metode Jarimatika ini bisa digunakan untuk operasi penjumlahan dan
pengurangan sampai dengan 9999 dan untuk operasi perkalian atau pembagian 2-3 digit atau bahkan lebih. http:www.jurnalpendidikan.com, 2009
C. CD Interaktif dan Media Pembelajaran Berbasis CDROM