KEADAAN GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KOTA SEMARANG

23 Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut : http:www.semarang.co.id 14 Februari 2010 1. Mr. Moch.lchsan 2. Mr. Koesoebiyono 1949 - 1 Juli 1951 3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958 4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat 7Januari 1958 - 1 Januari 1960 5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo 1 Januari 1961 - 26 April 1964 6. Mr. Wuryanto 25 April 1964 - 1 September 1966 7. Letkol. Soeparno 1 September 1966 - 6 Maret 1967 8. Letkol. R.Warsito Soegiarto 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973 9. Kolonel Hadijanto 2 Januari 1973 - 15 Januari 1980 10. Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990 11. Kolonel H.Soetrisno Suharto 19 Januari 1990 - 19 Januari 2000 12. H. Sukawi Sutarip SH. 19 Januari 2000 – 19 Januari 2010 13. Drs. H. Soemarmo Hadi saputro 19 Juli 2010-19 Juli 2015

B. KEADAAN GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KOTA SEMARANG

1. Geografi Kota Semarang terletak diantara 6 51’ – 7 10’ LS dan 109 50’ - 110 35’ BT. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Demak, dan Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dengan panjang gaaris pantai ± 13,6 km dan garis sempadan pantai 25 km Bappeda 24 Kota Semarang. Daeraah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit yakni sekitar 4 km dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan Kota Bawah. Di Kota Bawah hampir seluruh aktivitas ekonomi Kota Semarang berlangsung, seperti, kawasan Simpang Lima yang terkenal dengan aktivitas belanja dan kulinernya, atas kawasan Pandanaran dan Pemuda dengan gedung- gedung perkantoran. Untuk daerah industri ditempatkan di pinggir baatas Kota Kendal ataupun daerah Kaligawe yang berbatasan dengan Demak. Kota Atas disebelah Selatan yang merupakan dataran tinggi. Di beberapa titik Kota Atas dapat digunakan untuk melihat pemandangan Kota Semarang seperti kawasan Gombel yang sudah sangat terkenal, karena kelebihannya itu di Gombel pada malam hari sangat aktif dengan kegiatan kulinernya yaitu beberapa restoran dan kafe kecil memanfaatkan pemandangan Kota Semarang pada malam hari untuk disajikan pada tamu-tamunya www.geografi Kota Semarang.com 20 Februari 2010. 2. Demografi Jumlah Penduduk Kota Semarang pada tahun 2009 data terbaru dari BPS sebesar 1.507.826 jiwa. Dengan jumlah tersebut Kota Semarang termasuk 5 besar KabupatenKota yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah. Jumlah penduduk pada tahun 2009 tersebut terdiri dari 725.183 penduduk laki- laki dan 755.643 penduduk perempuan. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Semarang Selatan sebesar 14.470 orang per km2, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Mijen sebesar 786 orang per km2. Jumlah usia produktif cukup besar, mencapai 69.30 dari jumlah 25 penduduk. Ini menunjukkan potensi tenaga kerja dan segi kuantitas amat besar, sehingga kebutuhan tenaga kerja bagi mereka yang tertarik menanamkan investasinya di sini tidak menjadi masalah lagi. Belum lagi penduduk dari daerah hinterlandnya. Sementara itu jika kita lihat mata pencaharian penduduk tersebut tersebar pada pegawai negeri, sektor industri, ABRI, petani, buruh tani, pengusaha, pedagang, angkutan dan selebihnya pensiunan. Dari aspek pendidikan dapat dilihat, bahwa rata-rata anak usia sekolah di Kota Semarang dapat melanjutkan hingga batas wajar sembilan tahun, bahkan tidak sedikit yang lulus SLTA dan Sarjana. Meskipun masih ada sebagian yang tidak mengenyam pendidikan formal, namun demikian dapat dicatat bahwa sejak tahun 2003 penduduk Kota Semarang telah bebas dan 3 buta buta aksara, buta angka dan buta pengetahuan dasar. Dengan komposisi struktur pendidikan demikian ini cukup mendukung perkembangan Kota Semarang, apalagi peningkatan kualitas penduduk yang selalu mendapat prioritas utama didalam upaya peningkatan kesejahteraan. Tingkat kepadatan penduduk memang belum merata. Penduduk lebih tersentral di pusat kota. Pertumbuhan penduduk rata-rata 1,43 tahun. Ini berarti laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan, setidaknya terkendali dan kesejahteraan umum segera terealisasi. www.demografi kota semarang.co.id 20 Februari 2010

C. POTENSI OBYEK WISATA DI KOTA SEMARANG