Potensi obyek dan daya terik wisata dilihat dari pendekatan

60 maemberikan penjelasan mengenai keseluruhan dari bangunan beserta sejarah Vihara Buddhagaya Watuugong tersebut. 4. Wisatawan dapat beristirahat sementara dengan menggunakan taman di sekitar vihara maupun di gazebo yang berada di sisi kanan kiri dari Pagoda Avalokitesvara. Semua acara tersebut diselenggarakan setiap tahun, baik di Gedung Dhammasala maupun Pagoda Avalokitesvara. Biaya yang digunakan untuk penyelenggaran semua acara hampir sebagian besar berasal dari umat sendiri. Sumber wawancara dengan Pak Agus wakil sekrataris Vihara Buddhagaya

E. Potensi obyek dan daya terik wisata dilihat dari pendekatan

4A + 1P Analisis yang dilakukan penulis terhadap wisata religi di Vihara Buddhagaya Watugong berdasarkan pada 4A + 1P. 1. Atraction Atraksi Aktivitaskegiatan yang biasa dilakukan di Vihara Buddhagaya Watugong antara lain : melakukan puja bhakti, bila beragama Budha, melihat keindahan berasal dari Thailand. Juga Pagoda Avalokitesvara yang bentuk bangunannya bersal dari Tiongkok Cina dengan tinggi 45 meter yang ditetapkan sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Setiap hari besar keagamaan diadakan kesenian barongsai, waktunya telah ditentukan oleh pihak pengelola Vihara Buddhagaya Watugong 61 2. Accesibility Aksesibilitas Sarana yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai tempat tujuan wisata. Aksesibilitas tidak menyangkut kemudahan transportasi akan tetapi juga waktu yang dibutuhkan menuju tempat wisata Vihara Buddhagaya Watugong letaknya sangat strategis karena terletak di jalan utama Semarang menuju Solo atau Jogjakarta. Untuk mencapainya obyek wisata tersebut, dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Dari Solo naik bus jurusan Solo-Semarang langsung turun di depan Vihara Buddhagaya Watugong. Dari Jakarta naik bus Jakarta-Semarang turun Terminal Banyumanik langsung naik bis kota menuju Ungaran langsung turun di depan Vihara Buddhagaya. Waktu tempuh dari pusat Kota Semarang kurang lebih 20 menit bila menggunakan kendaraan pribadi. Bila menggunkan kendaraan umum sekitar 30 menit. Jarak tempuh Solo-Semarang sekitar 3 jam untuk sampai ke vihara tersebut. 3. Amenitas fasilitas Fasilitas pendukung yang ada pada tempat wisata Vihara Buddhagaya Watugong sebagai sarana kelancaran dalam kegiatan pariwisata juga ditujukan untuk memberikan kenyamaan kepada wisatawan. Fasilitas yang dimaksud antara lain : a. Jasa parkir b. Jasa pemandu c. Jasa angkutan 62 d. Toilet e. Pos keamaan f. Penerangan Fasilitas tersebut belum cukup memadai karena belu, terdapat papan keterangan, belum ada jasa akomodasi di area vihara. Tetapi di luar vihara sudah banyak akomodasi kurang lebih 20 menit dari vihara. Untuk rumah makan di dalam vihara belum ada, tetapi di luar sekitar vihara sudah tersedia. 4. Aktivity Aktivitas a. Aktivitas penduduk Penduduk di sekitar Vihara Buddhagaya Watuging berprofesi sebagai TNI karena vihara tersebut berada di area Mahkodam Diponegoro. Ada juga pendudujk yang berprofesi sebagai pekerja swasta. Bila di vihara tersebut merayakan hari besar keagamaan maka penduduk wiraswasta tersebut ikut beraktivitas. Aktivitas yang dimaksud berupa pedagang yang menjual makan dan minum juga cinderamata. b. Aktivitas Wisatawan Aktivitas wisatawan yang dapat dilakukan ketika mengunjungi Vihara Buddhagya pada umumnya mereka melakukan ibadah bagi umat Budha. Selain itu mereka juga melihat keunikan dan keindahan bangunan antara lain Gedung Dhammasala maupun Pagoda Avalokitesvara. Aktivitas minat khusus juga disediakan yaitu meditasi. Meditasi tersebut bukan untuk umat Budha saja tetapi umat agama lainjuga dapat mengikuti meditasi ini. Meditasi ini sering disebut Meditasi Mengenal Diri. 63 5. Pengelola Vihara Buddhagaya Watugong tersebut dibawah pimpinan yayasan Budhagaya. Dan di bawah Binaan Sngha Theravada Indonesia. Setiap 5 tahun sekali pengurus vihara diganti. Obsevasi Vihara Buddhagaya Watugong 23 Februari 2010 Tabel 4A + 1P No Konsep 4A + 1P Komonen Keterangan 1 Atraksi · Peninggalan Sejarah Vihara ini merupakan Vihara yang secara formal dan terorganisir setelah keruntuhan kerajaan Majapahit tahun 1478. dan mulai didirikan tahun 1955. kemudian mulai direnovasi mulai tahun 2000. · Upacara Adat Upacara keagamaan yang dilakukan secara adat yaitu menggunakan tradisi Cina yaitu Mahayana · Kesenian Setiap hari besar keagamaan diadakan kesenian barongsai · Minat Khusus Setiap tahun di Vihara ini 64 diladakan meditasi dengan tujuan penenangan pikiran dan batin. Peserta meditasi tidak hany untuk umat Buddha saja tetapi umat yang beragama lain diperbolehkan mengikuti meditasi tersebut. 2 Aksesibilitas · Kondisi jalan Sudah cukup memadai karena sudah terjaga kenyamanan baik jalan untuk kendaraan maupun jalan kaki. · Sarana Transportasi Mudah dijangkau Karena berada di tepi jalan raya Semarang-Solo atau Semarang-Jogja · Papan Petunjuk Sudah cukup baik karena secara langsung pengunjung dapat mengetahui objek yang dituju 3 Amenitas · Akomodasi - Bagi umat Buddha dapat memesan kamar bila ingin menginap di kompleks Vihara. - Untuk penginapanhotel 65 berada di tengah kota Semarang kurang lebih 20 menit dari lokasi Vihara. · RM Warung Untuk didalam kompleks Vihara, hanya tersedia di hari tertentu saja, bila ada hari besar keagamaan. Tetapi untuk sehari- hari biasa berada diluar sekitar Vihara tersebut. · TIC Belum tersedia · Jasa Angkutan Sudah cukup memadai · Jasa komunikasi Belum tersedia di kompleks Vihara, tetapi diluar Vihara sudah ada · Penerangan Sudah cukup memadai · Air Bersih Sudah cukup memadai · Pos Keamanan Sudah cukup memadai · Poliklinik atau Kesehatan Di komplek Vihara belum ada. Tetapi di pusat kota Semarang sudah banyak, kurang lebih 16 66 menit dari lokasi Vihara tsb. · Jasa pemandu Sudah tersedia dan berpengalaman mengenai pengetahuan Vihara tsb. · Papan keterangan obyek Belum ada 4 Aktivitas · Wisatawan - Selain dapat melihat keunikan dan keindahan obyek tersebut, bagi umat Buddha juga dapat melakukan peribadatan. - Terdapat juga meditasi yang dapat diikuti oleh wisatawan siapapun baik umat Buddha maupun umat beragama lain · Penduduk Mendukung dan membantu bila ada kegiatan keagamaan maupun kegiatan di Vihara tersebut. 5 Pengelola · Pemerintah Belum maksimalnya campur tangan pemerintah kecuali pemasaran objek dan dukungan 67 dalam hal apapun yang dilaksanakan di Vihara tersebut. · SwastaYayasan Secara formal maupun non formal Vihara ini dikelola oleh yayasan Buddhagaya Watugong. Dibawah binaan Sangha Theravoda Indonesia · Perorangan Tidak ada

F. Laporan Kunjungan Vihara Tahun 2005 -2009