Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Wilayah Karesidenan ini serupa dengan wilayah Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Keseluruhan wilayah ini
menempati area seluas 5.722,38 km2 dengan jumlah penduduk 6.123.378
jiwa, maka dapat dihitung rata-rata jumlah penduduk
1.064,86 jiwakm
2 . 204
Wilayah Solo Raya saat ini sedang giat meningkatkan roda perekonomian masyarakat melalalui pengembangan bisnis di berbagai
bidang. Hal ini dapat diindikasikan banyaknya Notaris yang membuka kantor Notaris di wilayah Solo Raya. Hal ini menunjukkan bahwa
eksistensi Notaris di wilayah Solo Raya untuk mendukung pelaksanaan jalannya bisnis. Dan hingga saat ini tidak ada satu pun Kantor Notaris
yang berdiri di wilayah Solo Raya. Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil lokasi penelitian di wilayah Solo
Raya. Lokasi penelitian di wilayah Solo Raya, yang meliputi :
1. Kotamadya Surakarta; 2. Kabupaten Karangannyar;
3. Kabupaten Boyolali; 4. Kabupaten Klaten;
5. Kabupaten Wonogiri; 6. Kabupaten Sukoharjo; dan
7. Kabupaten Sragen.
D. Jenis Pendekatan
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai
aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan-pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah
pendekatan undang-undang statute approach, pendekatan komparatif
204
Solo Raya, https:www.facebook.comsolorayabersatuposts146816125525731
, diakses pada 5 Maret 2016
comparative approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan konseptual conceptual approach.
205
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan undang-undang yaitu dengan menelaah UUJN-P dan Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata. Hasil yang hendak dicapai oleh penelitian hukum bukan mencari
jawaban atas efektivitas suatu ketentuan, pengaruh faktor-faktor nonhukum terhadap peraturan hukum, peranan suatu institusi tertentu
dalam penegakan hukum. Penelitian hukum dilakukan untuk memecahkan isu hukum yang
diajukan. Hasil yang hendak dicapai adalah memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogianya.
206
Untuk dapat menjawab isu itu tidak diperlukan data. Yang diperlukan adalah pemahaman yang mendalam mengenai undang-undang yang
ditelaah tersebut.
207
Teknik pengamatan pada penelitian ini secara induktif yaitu melakukan pengamatan untuk kemudian menarik kesimpulan.
Logika induktif sering dianggap kebalikan dari cara berpikir deduktif walaupun tidak serta merta demikian, cara berpikir induktif berangkat dari
hal-hal khusus untuk kemudian dicari generalisasinya yang bersifat umum. Logika induktif yang sering kali disebut dengan cara berpikir sintetik
mempunyai pengertian, yaitu cara berpikir yang bertolak dari pengetahuan-pengetahuan yang bersifat khusustertentu atau fakta-fakta
yang bersifat individual yang dirangkai untuk ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
208
Pendekatan kualitatif adalah suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu data yang dinyatakan oleh
responden secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku yang nyata,
205
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenadamedia Grup, Jakarta, 2014, hlm. 133
206
Ibid., hlm. 130
207
Ibid., hlm. 131
208
Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, op.cit., hlm. 113
yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Ciri dari penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah sumber daya manusia yang akan
menjadi informan dalam pengumpulan data. Hal ini dapat dilakukan dengan pengamatan secara berperanserta langsung, wawancara mendalam
dan pengumpulan dokumen pendukung. Seorang peneliti yang mempergunakan metode analisis kualitatif tidak semata-mata bertujuan,
mengungkapkan kebenaran saja, tetapi juga memahami kebenaran tersebut.
209
Peneliti kualitatif berusaha berinteraksi dengan subjek penelitiannya secara alamiah, tidak menonjol, dan dengan cara yang tidak memaksa. Jika
peneliti memperlakukan subjek sebagai subjek penelitian, dan mungkin tidak bertindak dan bereaksi secara alamiah dalam latar alamiah. Justru
penelitian kualitatif tertarik untuk menyidik orang-orang dalam latar alamiah tentang bagimana mereka berpikir dan bertindak menurut cara
mereka. Dalam hal ini diusahakan agar jangan sampai terjadi oleh kehadiran seorang peneliti, tindakan dan cara para subjek menjadi
berubah. Oleh karena itu, cara mengadakan wawancara jangan dilakukan secara formal dalam arti antara pewawancara dan responden. Wawancara
hendaknya dilakukan dengan cara yang informal, tanpa disadari oleh subjek penelitian bahwa dia sedang diwawancarai dan dilakukan antara
dua orang dengan derajat yang sama.
210
E. Jenis dan Sumber Data