Bentuk Penelitian Pelaksanaan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Mengenai Persekutuan Perdata Notaris Di Solo Raya.

Hasil dari penelitian yuridis empiris dalam ilmu hukum adalah memberikan sumbangsih yang besar sekali, namun setidaknya bisa disampaikan beberapa hal berikut ini : a. Memberikan gambaran dan masukan secara utuh bagi para pembuat kebijakan atau legislator mengenai bagaimana seharusnya sebuah ketentuan peraturan perundangan dibuat agar sesuai dan melindungi kepentingan masyarakat. b. Mengetahui hambatan-hambatan mengenai prosedur dan tata cara sebuah ketentuan ketika masyarakat harus melaksanakan supaya bisa dilakukan perbaikan yang lebih efektif dalam pengembangan sistem hukum. c. Mengetahui pengaruh diterapkannya sebuah ketentuan terhadap perilaku masyarakat, agar tercipta masyarakat yang tertib dan berdaya sesuai yang dikehendaki dalam proses pembangunan. 196

B. Bentuk Penelitian

Pada kegiatan penelitian diketahui bentuk penelitian diagnostik, penelitian preskriptif dan penelitian evaluatif. Yang mana bentuk penelitian tersebut oleh Soerjono Soekanto diberikan pengertian masing- masing sebagai berikut : Penelitian diagnostik merupakan suatu penyelidikan yang dimaksudkan, untuk mendapatkan keterangan mengenai sebab-sebab terjadinya suatu gejala atau beberapa gejala. Apabila suatu penelitian ditujukan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian preskriptif. Suatu penelitian evaluatif pada umumnya dilakukan, apabila seseorang ingin menilai program-program yang dijalankan. 197 196 Ibid., hlm. 54-55 197 Soerjono Soekanto, op.cit., hlm. 10 Penelitian yang bersifat sosio-legal memandang hukum dari luar sebagai gejala sosial semata dan mengaitkannya dengan masalah-masalah sosial, di dalam penelitian hukum, yang diteliti adalah kondisi hukum secara intrinsik, yaitu hukum sebagai system nilai dan hukum sebagai norma sosial. 198 Menurut Soetandyo Wignyosoebroto bahwa perbedaan antara studi hukum yang doktrinal dengan yang non-doktrinal membawa konsekwensi pada langkah-langkah teknis penelitian yang harus ditempuh. Meskipun dasar-dasar metodologik antara keduanya tidak berbeda, namun langkah- langkah teknis dan desain-desain penelitian yang dibuat dalam dua tipe penelitian hukum tersebut, kenyataannya berbeda. Yang satu menekankan pada langkah-langkah spekulatif-kontemplatif dan analisis normatif- pada langkah-langkah teknis penelitian yang harus ditempuh. Meskipun dasar- dasar metodologik antara keduanya tidak berbeda, namun langkah-langkah teknis dan desain-desain penelitian yang dibuat dalam dua tipe penelitian hukum tersebut, kenyataannya berbeda. Yang satu menekankan pada langkah-langkah spekulatif-kontemplatif dan analisis normatif-kualitatif, sedangkan yang lain lebih menekankan pada langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empirik-kuantitatif. 199 Ronny Hanitijo Soemitro juga menyampaikan sebagai berikut dapatlah ditegaskan bahwa langkah-langkah dan desain-desain teknis penelitian hukum non-doktrinal itu mengikuti pola penelitian ilmu sosial, khususnya ilmu sosiologi. Oleh karena itu, penelitian hukum ini disebut sebagai penelitian hukum sosiologis atau socio-legal research. 200 Penelitian tentang Efektivitas Pasal 20 UUJN-P dan Persekutuan Perdata Notaris di dalam UUJN-P ini, bentuk penelitiannya adalah penelitian nondoktrinal. 201 Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan 198 Suratman dan Philips Dillah, op.cit, hlm. 89 199 Ibid., hlm. 92 200 Ibid. 201 Setiono, Pedoman Pembimbingan Tesis Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Tesis, Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana UNS, Surakarta, 2008, hlm. 6 keterangan mengenai Efektivitas Pasal 20 UUJN-P dan Persekutuan Perdata Notaris di dalam UUJN-P. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan yuridis empirissosiologis ini diuraikan tentang instrumen-instrumen yang dipergunakan untuk pengumpulan data di lapangan.

C. Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 0 6

TINJAUAN YURIDIS PEMBERLAKUAN CYBER NOTARY DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

1 6 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

0 0 37

Analisis Hukum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Undang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

2 3 1

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 15

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 2

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

1 2 36

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 1 35

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 4

Perlindungan Hukum Calon Notaris yang Menjalankan Magamg Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

0 0 2