Kesimpulan Pelaksanaan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Mengenai Persekutuan Perdata Notaris Di Solo Raya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemikiran pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Bentuk Perserikatan Perdata Notaris di dalam UUJN dan Persekutuan Perdata Notaris di dalam UUJN-P Perubahan terhadap Pasal 20 UUJN dari bentuk perserikatan perdata UUJN menjadi bentuk persekutuan perdata UUJN-P berarti bahwa bergabungnya seorang Notaris dengan Notaris lain untuk membentuk persekutuan perdata adalah sebagaimana persekutuan perdata menurut pada Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yaitu berbentuk maatschap dan bukan suatu badan hukum yang dikelola secara bersama-sama dan bertujuan untuk memperoleh pendapatan masing-masing dalam menjalankan jabatannya. Unsur tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba bersama ini, dalam persekutuan dilakukan dengan menjalankan usaha bukan dalam arti komersil. Menjalankan usaha menurut pembentuk undang-undang diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, terang- terangan, dalam kedudukan tertentu dan bertujuan untuk mencari laba. Akan tetapi dalam persekutuan ini tidak semata-mata bertujuan mencari laba untuk persekutuan. Terhadap pihak ketiga masing-masing anggota persekutuan menanggung sendiri-sendiri perbuatannya. 2. Bahwasanya Pasal 20 ayat 2 UUJN-P meskipun tidak menyebutkan bentuk persekutuan perdata dalam bentuk Kantor Bersama dan memuat pernyataan bentuk persekutuan perdata diatur oleh para Notaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan walaupun ayat 3 pada Pasal 20 UUJN-P dinyatakan bahwa ketentuannya dihapus akan tetapi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata masih tetap digunakan sebagai acuan dalam pembentukan Persekutuan Perdata. 3. Notaris dapat membentuk perserikatan perdata atau persekutuan perdata namun jika persekutuan perdata ada kaitannya dengan usaha bersama dapat menjadi masalah terutama sehubungan dengan kemandirian Notaris sesuai yang termaktub dalam Pasal 16 ayat 1 huruf a UUJN-P, Kode Etik Notaris dan Pasal 4 UUJN tentang sumpahjabatan Notaris bahwa Notaris dalam menjalankan jabatannya berkewajiban untuk mandiri maka Pasal 20 tersebut yang semula UUJN memberikan bentuk perserikatan perdata dirubah menjadi persekutuan perdata pada UUJN-P dapat dikatakan tidak dilaksanakan dengan baik. 2. Pasal 20 UUJN-P dalam pelaksanaan jabatan Notaris tidak dilaksanakan dengan baik. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak dilaksanakannya Pasal 20 UUJN-P dengan baik terdapat beberapa hal. Implementasi Pasal 20 ayat 1 UUJN mengatur bahwa Notaris dapat menjalankan jabatannya dalam bentuk perserikatan perdata sedangkan pada UUJN-P diubah menjadi Notaris dapat menjalankan jabatannya dalam bentuk persekutuan perdata, pada pelaksanaanya tidak dilaksanakan dengan baik dan tidak ada Persekutuan Peradata Notaris yang terbentuk di wilayah Solo Raya, hal ini disebabkan karena faktor substansi, faktor struktur dan faktor budaya dari Pasal 20 UUJN-P tersebut sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik.

B. Implikasi

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 0 6

TINJAUAN YURIDIS PEMBERLAKUAN CYBER NOTARY DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

1 6 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

0 0 37

Analisis Hukum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Undang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

2 3 1

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 15

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 2

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

1 2 36

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 1 35

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 4

Perlindungan Hukum Calon Notaris yang Menjalankan Magamg Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

0 0 2