Penelitian Yang Relevan Kerangka Teori

salah satu batas di dalam penggunaan hukum sebagai sarana pengubahan dan pengatur perilaku. Ini semuanya termasuk apa yang dinamakan difusi, yaitu penyebaran dari unsur-unsur kebudayaan tertentu di dalam masyarakat yang bersangkutan. Proses difusi tersebut antara lain dapat dipengaruhi oleh 190 : a Pengakuan bahwa unsur kebudayaan yang bersangkutan di dalam hal ini hukum, mempunyai kegunaan. b Ada tidaknya pengaruh dari unsur-unsur kebudayaan lainnya, yang mungkin merupakan pengaruh negatif atau positif. c Sebagai suatu unsur yang baru, maka hukum tadi mungkin akan ditolak oleh masyarakat, karena berlawanan dengaan fungsi unsur lama. d Kedudukan dan peranan dari mereka yang menyebarluaskan hukum, mempengaruhi efektivitas hukum di dalam merubah serta mengatur perilaku warga masyarakat.

2. Penelitian Yang Relevan

Penelitian mengenai implementasi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris telah dilakukan oleh penelitian terdahulu yang antara lain : 1. Hery Kurniawan Zaenal, Perjanjian Perserikatan Perdata Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Dalam Kaitannya Dengan Pelaksanaan Tugas Notaris Sebagai Pejabat Umum, Tesis Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang, 2005. Perjanjian yang dijabarkan pada penelitian tesis ini mengenai asas-asas dalam perjanjian secara umum dan syarat sahnya perjanjian. Dalam hal pembahasan Persekutuan Perdata Notaris diuraikannya pengertian Persekutuan Perdata dan perbedaan dengan firma. Hubungan para sekutu di dalam Persekutuan Perdata beserta hubungan para sekutu 190 Ibid., hlm 106-108 dengan pihak ketiga di luar Persekutuan Perdata. Dari hasil penelitian, pembahasannya mengenai sistematika pengaturan Perserikatan Perdata menurut hukum perdata dan menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Notaris sebagai pejabat umum mempunyai tanggung jawab menjaga kerahasiaan akta-akta yang dibuatnya. Idealnya perserikatan dalam profesi notaris hanya menyangkut perserikatan dalam arti sempit yaitu penggunaan gedung dan fasilitas saja, mengenai pembuatan akta dan pertanggungjawaban hukum terhadap akta yang dibuat merupakan tanggung jawab oleh masing-masing anggota perserikatan. Hambatan pelaksanaan perserikatan perdata bersifat administratif seperti pembuatan perjanjian dan penamaan perserikatan, juga hubungan sekutu dalam perserikatan karena kesamaan profesi. 2. Yudo Diharjo Lantanea, Notaris Dan Notary Public, Tesis Magister Kenotariatan Universitas Indonesia, 2010. Perbandingan Notaris di Indonesia dengan Notaris dari wilayah Eropa, Amerika, Afrika, Asia. Wewenang Notaris di Indonesia membuat akta otentik, mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus, membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan, membuat akta risalah lelang. Tindakan-tindakan dan wewenang Notaris terhadap permintaan klien asing dan dokumen yang diberlakukan di luar negeri, disertai contoh- contoh akta-akta Notaris dan dokumen-dokumen beserta penjelasannya. Perbedaan dengan penelitian yang relevan sebelumnya yaitu penelitian pada penulisan ini mendasarkan pada Pasal 20 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris UUJN-P. Penelitian yang relevan sebelumnya menjabarkan mengenai Perserikatan Perdata dalam profesi Notaris hanya mengenai perserikatan dalam arti sempit dan idealnya profesi Notaris dilaksanakan secara pribadi dan dipangku secara jabatan oleh seorang Notaris. Hambatan- hambatan pembentukan Perserikatan Perdata pada profesi Notaris adalah pada pendiriannya, mengenai penentuan nama Perserikatan Perdata dan hubungan para sekutu yang tergabung di dalam Perserikatan Perdata. Perbedaan dengan penelitian yang relevan berikutnya adalah mengenai wewenang Notaris.

3. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 0 6

TINJAUAN YURIDIS PEMBERLAKUAN CYBER NOTARY DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

1 6 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

0 0 37

Analisis Hukum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Undang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

2 3 1

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 15

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 2

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

1 2 36

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 1 35

Pertanggungjawaban Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

0 0 4

Perlindungan Hukum Calon Notaris yang Menjalankan Magamg Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

0 0 2