Minat Belajar Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika

aktivitas tersebut dan dalam dirinya timbul perhatian dan kesediaan untuk mengikutinya dengan aktif.

b. Minat Belajar

Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu. Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru Slameto, 2003: 76. Menurut Hardjana 1994 minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman. Lebih lanjut menurut Lailatul 2010 bahwa minat belajar juga dapat diartikan sebagai perasaan suka yang sangat tinggi dalam proses belajar di sekolah. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.Kalau seorang peserta didik mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika peserta didik tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan peserta didik yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan peserta didik tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya Kartono, 1995. Berdasarkan beberapa definisi di atas, jelas bahwa minat sangat penting untuk para peserta didik dalam belajar. Karena kecakapan peserta didik dalam belajar harus didasari minat dalam usaha belajarnya. Sehingga menjadi kebiasaan yang melekat pada dirinya. Menurut Supriatna 2010 minat belajar peserta didik dapat diketahui dari beberapa indikator sebagai berikut. 1 Ketertarikan Peserta didik yang berminat terhadap suatu pelajaran maka akan memiliki perasaan ketertarikan untuk belajar. Misalnya, ada peserta didik yang berminat terhadap bidang studi Pendidikan matematika akan peserta didik tersebut merasa tertarik dalam mempelajarinya. Peserta didik akan rajin belajar dan terus mempelajari semua ilmu yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias tanpa ada beban dalam dirinya. 2 Perhatian Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi, peserta didik akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang dipelajarinya. 3 Motivasi Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukans ecara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar yang akan mendorong peserta didik semangat untuk belajar. 4 Pengetahuan Selain dari perasaan senang dan perhatian, untuk mengetahui berminat atau tidaknya seorang peserta didik terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari pengetahuan yang dimilikinya. Peserta didik yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap peserta didik. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing- masing peserta didik. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang.

e. Minat Belajar Matematika

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45