15
BAB II KAJIAN TEORETIK
2.1 Hakekat dan Tujuan PTUN
Pemikiran tentang PTUN berawal dari Napoleon Bonaparte yang memperjuangkan hak-hak rakyat yang dirampas oleh pegawai negeri yang
bertindak semena-mena di bawah pemerintahan Louis XVI di Prancis. Sebelum masa revolusi Perancis tahun 1789 berkuasa I’Ancien Regime di Prancis.
Kezaliman muncul yang akhirnya menimbulkan Revolusi dan kemudian Napoleon Bonaparte demi untuk menghindarkan kesewenangan itu ia menjadikan
lembaga Conseil du Roi dewan penasehat raja menjadi suatu lembaga Conseil d’Etat yang bertugas untuk memberikan nasehat kepada pimpinan negara agar
kesewenangan dalam rangka menjalankan administrasi negara jangan sampai terulang kembali. Conseil d’Etat kemudian berfungsi sebagai puncak dari lembaga
peradialan administratif tribunal administratif.
31
Untuk menampung pengaduan-pengaduan terhadap pelaksanaan tugas administrasi, maka lingkungan Conseil d’Etat dibentuk suatu Comite de
Contentiex Panitia perselisihan yang kemudian berfungsi dalam bidang yudikatif.
32
Seperti di Prancis Comite de Contentiex yang merupakan cikal bakal lembaga yudikatif dalam bidang administrasi yang bertujuan untuk menampung
31
Lopa, Baharuddin, dkk, Peradilan Tata Usaha Negara, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 1988, h. 36.
32
Ibid.
16
pengaduan yang menyangkut bidang administrasi dan mengusulkan bentuk penyelesaiannya, maka lembaga PTUN di Indonesia dibentuk untuk
menyelesaikan dengan seadil-adilnya dan secepat-cepatnya berdasarkan hukum yang berlaku sebagaimana sewajar dalam negara hukum, sengketa antara
pemerintah dengan anggota masyarakat yang kemungkinan timbul dalam rangka usaha pemerintah menata kehidupan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.
33
Sebagai negara yang demokratis Indonesia memiliki sistem ketatanegaraan dengan memiliki lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Salah satu bentuk
kontrol yudisial atas tindakan administrasi pemerintah adalah melalui lembaga peradilan. Dalam konteks inilah maka PTUN dibentuk dengan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara pada tanggal 29 Desember 1986, dalam konsideran “menimbang” undang-undang tersebut
disebutkan bahwa salah satu tujuan dibentuknya PTUN adalah untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tentram serta tertib yang
menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum dan menjamin
terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang serta selaras antara aparatur di bidang TUN dan para warga masyarakat. Dengan demikian PTUN juga menjadi
bukti bahwa Indonesia adalah negara hukum, yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kepastian hukum, dan hak asasi manusia HAM.
34
PTUN diciptakan untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah dengan masyarakat, yakni sengketa yang timbul sebagai akibat dan adanya tindakan-
33
Ibid, h. 37.
34
Titik Triwulan dan H. Ismu Gunadi Widodo, Op.cit, h. 566.
17
tindakan pemerintah yang dianggap melanggar hak-hak masyarakat. Tujuan pembentukan PTUN adalah:
35
1. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat yang bersumber dari hak-hak individu;
2. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang didasarkan kepada kepentingan bersama dari individu yang hidup dalam masyarakat
tersebut. Tujuan tersebut di atas kemudian ditampung dalam Penjelasan Umum
Angka ke-1 UU PTUN.
2.2 Asas-Asas Di Dalam PTUN