72
4.3.2.2 Hasil Nontes Siklus II
4.3.2.2.1 Hasil Observasi Siklus II
Berdasarkan pengamatan peneliti, secara keseluruhan proses pembelajaran menulis puisi siklus II ini dapat dikatakan baik karena jumlah siswa yang
melakukan perilaku negatif sedikit berkurang. Pada siklus II ini, jumlah siswa yang memperhatikan lebih banyak jika dibandingkan dengan siklus I. siswa yang
memperhatikan sebanyak 34 siswa atau 89 dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang tidak memperhatikan sebanyak 4 siswa atau 11 dari jumlah
keseluruhan siswa. Dari jumlah ini berarti terjadi peningkatan siswa yang berperilaku positif yaitu sebesar 21 dari jumlah keseluruhan siswa. Pada siklus
ini, siswa yang merasa tidak bisa, mereka mencoba memperhatikan penjelasan guru dan berdasarkan pengamatan, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
karena ia merasa sudah bisa dan ada yang disebabkan karena mempunyai kebiasaan suka bergurau pada saat pembelajaran.
Dalam hal diskusi kelompok, ada beberapa siswa yang pada siklus I tidak aktif pasif, pada siklus II ini mereka mencoba untuk aktif. Pada siklus II, hanya
8 siswa atau 21 yang belum dapat aktif dalam diskusi kelompok. Hal ini disebabkan karena dari mereka ada yang memang tidak suka dengan diskusi
kelompok sehingga mereka kurang bersemangat dengan kegiatan diskusi kelompok dan ada siswa yang tidak aktif karena kondisi fisik mereka sedang
sakit sehingga ia lebih banyak diam.
73
Pada saat menulis puisi siklus II dilakukan, siswa kelihatan dengan senang hati mengungkapkan perasaannya dan sudah banyak siswa yang dapat selesai
dengan cepat. Jumlah siswa yang dapat menyelesaikan tulisannya dengan cepat sebanyak 34 atau 89 dari jumlah keseluruhan siswa. Hal ini terjadi peningkatan
sebesar 10 dari hasil siklus I. Pada siklus I, siswa memerlukan waktu yang lebih lama daripada siklus II.
4.3.2.2.2 Jurnal
1 Jurnal Guru
Pada siklus II ini ada empat aspek yang dapat dilihat melalui jurnal guru. Aspek tersebut adalah respon siswa terhadap materi pelajaran menulis puisi,
respon siswa terhadap teknik pembelajaran menulis kreatif puisi menggunakan buku harian dengan model pembelajaran CTL komponen pemodelan, keakktifan
siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa dalam menulis puisi. Selama pembelajaran menulis kreatif puisi pada siklus II seluruh siswa
sudah terlihat tertarik dengan materi pelajaran menulis puisi dan teknik pembelajarannya, hal ini tampak pada saat pembelajaran dimulai sampai pelajaran
berakhir. Sebagian besar siswa sudah menunjukkan keaktifannya dalam pembelajaran, mulai dari menjawab pertanyaan yang diajukan guru,
mempresentasikan puisi di depan kelas, sampai dengan menanggapi puisi yang ditulis oleh temannya pada saat diskusi kelas. Pada saat menulis puisi, sebagian
besar siswa sudah dapat serius, mereka sudah terlihat tenang dan percaya diri saat menulis puisi.
74
2 Jurnal Siswa
Dari 38 siswa, semuanya merasa tertarik dengan pembelajaran menulis puisi menggunakan buku harian dengan model pembelajaran CTL komponen
pemodelan. Siswa merasa tertarik dan senang pada pembelajaran menulis kreatif puisi menggunakan buku harian dengan model pembelajaran CTL komponen
pemodelan karena dengan model pembelajaran menggunakan buku harian mereka menjadi lebih mudah dalam menulis puisi karena dituntut untuk selalu berlatih
menulis puisi, sambil mengungkapkan pengalaman pribadi. Siswa menyatakan dengan mengetahui langkah-langkah dalam menulis
puisi, kegiatan menulis puisi menjadi lebih mudah dan menyenangkan, dan setelah mengikuti pembelajaran pada siklus II kesulitan-kesulitan yang muncul
pada siklus I dapat berkurang. Sebagian besar siswa menyebutkan bahwa dengan mengikuti pembelajaran
menulis puisi menggunakan buku harian dengan model pembelajaran CTL komponen pemodelan bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis puisi, sedangkan mengenai cara guru dalam mengajarkan menulis kreatif puisi, siswa menyatakan senang.
4.3.2.2.3 Wawancara