Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

digunakan. CEE yaitu kalkulasi dari kemampuan mengelola modal perusahaan Imaningati, 2007.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Shahwan 2002 yang berjudul The Australian Market Perception of Goodwill and Identifiable Intangibles . Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah kapitalisasi dan amortisasi nilai goodwill dan aset tak berwujud memiliki hubungan nilai yang dapat dijadikan determinasi oleh investor dalam penilaian pasar, sekaligus melihat kesamaan antara nilai buku goodwill dan aset tak berwujud dengan aset berwujud. Hasil penelitian menemukan bahwa melaporkan nilai goodwill dan identifiable intangibles secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap nilai pasar ekuitas, nilai buku goodwill dan identifiable intangibles diidentifikasi sebagai sumber daya ekonomi dalam penentuan valuasi pasar perusahaan, goodwill memiliki nilai koefisien paling tinggi diantara variabel lain dalam asset based model , dan adanya fakta yang menegaskan bahwa persepsi pasar terkait identifiable intangibles bukanlah hal yang sia-sia jika menyangkut penilaian perusahaan. 2. Penelitian Setijawan 2011 yang berjudul Pengaruh Asset Tidak Berwujud terhadap Nilai Perusahaan menunjukkan bahwa Goodwill tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan aset tak berwujud lain berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sementara itu beban amortisasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian Mirham 2012 yang berjudul Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan partial least square sebagai alat analisis. Perusahaan yang menjadi objek pengamatan adalah perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2011 yaitu sebanyak 24 perusahaan. Pengujian terhadap signifikansi inner weights yaitu dengan membandingkan nilai t-statistik dengan t-tabel pada alpha 5. Dari hasil pengujian inner weights dapat ditarik kesimpulan yaitu intellectual capital yang diukur dengan VAIC TM berpengaruh terhadap kinerja pasar perusahaan pada tahun berjalan, intellectual capital tidak berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan pada tahun berikutnya. 4. Penelitian Sudibya dan Restuti 2014 yang berjudul Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini menggunakan variabel dependen Nilai Pasar Kinerja Keuangan Perusahaan yang diukur dengan PBV dan ROE, sedangkan variabel independennya adalah Modal Intelektual yang diukur dengan Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM . Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. 5. Penelitian Putri dan Triani 2015 yang berjudul Analisis Pengaruh Intellectual Capital , Reaserch and Development , dan Goodwill terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan variabel independen Intellectual Capital yang diukur dengan Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM , Reaserch and Development dengan variabel dami, dan Goodwill dengan nilai buku goodwill setelah amortisasi. Teknik yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, Reaserch and Development memiliki pengaruh positif dan Goodwill tidak memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Goodwill terhadap Nilai Perusahaan Goodwill adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha seperti letak perusahaan yang baik, nama yang terkenal, pimpinan yang ahli dan lain-lain. Dari tinjauan akuntansi, goodwill adalah kemampuan perusahaan untuk memeroleh laba di atas keadaan normal yang diakibatkan oleh adanya faktor-faktor di atas. Laba di atas keadaan normal adalah suatu tingkat pendapatan dari investasi yang melebihi jumlah yang akan dapat menarik investor dalam bidang usaha tersebut Baridwan, 2010:355. Menurut Napitupulu dan Hutabrini 2004 Goodwill adalah aktiva tak berwujud terbesar milik perusahaan. Oleh karena itu pengakuan, pengukuran dan pengungkapan goodwill akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan keputusan yang diambil berdasarkan laporan keuangan yang digunakan perusahaan tersebut. Goodwill sendiri menurut AASB didefinisikan sebagai termasuk keuntungan di masa mendatang future benefit yang diperoleh dari aset yang unidentifiable akan diakui sebagai aset dalam laporan keuangan hanya jika hal tersebut diperoleh berasal dari suatu bisnis akuisisi Setijawan, 2011. Goodwill merupakan cerminan atas lebih tingginya kekuatan potensi laba perusahaan yang diakuisisi daripada nilai wajarnya. Pelaporan nilai goodwill dan identifiable intangibles secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap nilai pasar ekuitas, karena investor sangat menilai dan memperhatikan kapitalisasi goodwill diatas nilai bukunya ketika menentukan nilai perusahaan Shahwan, 2002. Perusahaan yang mencantumkan goodwill dalam laporan keuangannya oleh investor dinilai memiliki potensi akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dimasa yang akan datang, sehingga saham perusahaan tersebut cenderung lebih diminati. Permintaan akan suatu saham yang naik akan mengakibatkan naiknya harga saham tersebut, yang secara positif akan berdampak pula pada rasio nilai perusahaannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa goodwill berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan, yang tercermin dari harga pasar sahamnya. Nilai perusahaan jika dinilai dari fisik saja hasilnya tidak akan sesuai dengan nilai pasarnya karena ada nilai selain fisik atau intangible yang memengaruhinya. Hidden value muncul karena ada perbedaan antara harga saham dengan nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan. Penghargaan lebih atas saham perusahaan dari para investor tersebut diyakini disebabkan oleh modal intelektual Sunarsih dan Mendra, 2012 dalam Sudibya dan Restuti, 2014. Menurut Cut Zurnali 2008, istilah modal intelektual digunakan untuk semua yang merupakan aset dan sumber daya non-tangible atau non-physical dari sebuah organisasi, yaitu mencakup proses, kapasitas inovasi, pola-pola, dan pengetahuan yang tidak kelihatan dari para anggotanya dan jaringan kolaborasi serta hubungan organisasi. Intellectual capital juga didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya intangible dan kegiatan-kegiatan yang membolehkan organisasi mentransformasi sebuah bundelan material, keuangan dan sumberdaya manusia dalam sebuah kecakapan sistem untuk menciptakan stakeholder value stakeholder theory . Chen et al 2005 dalam Widarjo 2011 menyatakan bahwa investor akan memberikan nilai yang lebih tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual yang tinggi daripada perusahaan dengan modal intelektual rendah. Dalam penelitian ini nilai intellectual capital dihitung dengan menggunakan model VAIC TM Pulic 1998, model ini didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud tangible asset dan aset tidak berwujud intangible assets yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added VA. VA adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai value creation Pulic, 1998. Value added ini dapat diperoleh jika perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola potensi yang dimiliki karyawan dengan baik, sehingga meningkatkan produktivitas dan profit perusahaan. Produktivitas dan profit yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik, yang akan direspon positif oleh investor di pasar Signalling Theory . Perusahaan yang memiliki modal intelektual yang tinggi juga memiliki kinerja yang baik dan dipandang memiliki prospek yang baik di masa depan. Prospek tersebut yang menjadi daya tarik bagi investor untuk membeli saham perusahaan tersebut, naiknya permintaan akan suatu saham juga akan menaikkan harga sahamnya. Meningkatnya harga saham di pasar akan berpengaruh positif terhadap rasio price to book value perusahaan yang merupakan indikator dalam pengukuran nilai perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

D. Paradigma Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

3 14 126

PRAKTIK INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Intellectual Capital, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009

1 5 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Intellectual Capital, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 200

0 3 17

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 117

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 18

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 55

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 21