Paradigma Penelitian Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, perlu ditentukan serangkaian strategi lapangan yang sistematis dan dapat digunakan sebagai panduan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh. Pada bab ini, peneliti akan memaparkan paradigma penelitian yang digunakan dan metode penelitian yang mencakup jenis metode, unit analisis dan unit amatan, teknik pengambilan data, serta teknik analisis data.

A. Paradigma Penelitian

Setiap penelitian dalam kajian ilmu-ilmu sosial memerlukan prosedur dan sistematika yang jelas dalam perancangan maupun pelaksanaannya, mulai dari konsep, teori yang digunakan, metodologi penelitian, serta hasil dan analisa data. Melalui definisi APA, paradigma mencakup serangkaian asumsi-asumsi, sikap, konsep, nilai-nilai, prosedur, dan teknik yang dibentuk dari kerangka teoritis atau perspektif umum dalam kajian psikologi. Singkatnya, paradigma ialah mind-set yang ditanamkan dan dipakai peneliti untuk melihat dan memaknai fenomena yang berlangsung di sekitar peneliti. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis adalah paradigma yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menentukan suatu realitas Hidayat, 2003. Menurut Patton 2002, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain. Dalam konstruktivis, setiap individu memiliki pengalaman yang unik sehingga penelitian dengan strategi ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut. Penulis menggunakan paradigm konstruktivis untuk mengetahui pengalaman perempuan sebagai korban kekerasan dalam pacaran dan pola kelekatan dengan orang tua dari masa anak hingga remaja.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menginterpretasikan dan menjelaskan suatu fenomena secara holistic dengan menggunakan kata- kata, tanpa bergantung pada angka. Menurut Bogdan dan Taylor 1975, metodologi kualititaif adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic sehingga tidak dapat mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, melainkan memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian kualitatif deskriptif dimaksudkan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta di daerah tertentu Suryabrata, 1983. Selain itu, jenis penelitian ini juga membantu peneliti untuk mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses dari suatu fenomena Nazir, 2003. Berdasarkan sifat penelitian kualitatif deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Maka dari itu, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk member gambaran penyajian laporan tersebut. Data dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, memo, atau dokumen resmi lainnya Moleong, 2014.

C. Metode Penelitian