Metode Penelitian Subyek Penelitian

kekerasan dalam pacaran dan pola kelekatan dengan orang tua dari masa anak hingga remaja.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menginterpretasikan dan menjelaskan suatu fenomena secara holistic dengan menggunakan kata- kata, tanpa bergantung pada angka. Menurut Bogdan dan Taylor 1975, metodologi kualititaif adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic sehingga tidak dapat mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, melainkan memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian kualitatif deskriptif dimaksudkan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta di daerah tertentu Suryabrata, 1983. Selain itu, jenis penelitian ini juga membantu peneliti untuk mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses dari suatu fenomena Nazir, 2003. Berdasarkan sifat penelitian kualitatif deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Maka dari itu, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk member gambaran penyajian laporan tersebut. Data dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, memo, atau dokumen resmi lainnya Moleong, 2014.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini ialah studi kasus. Studi kasus fokus kepada kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat hingga tuntas. Kasus yang dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak Penelitian studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya. Subyek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat. Sutedi dalam Muhlisian, 2013.

D. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah perempuan korban kekerasan dalam pacaran yang berdomisili di Salatiga dan Solo dengan rentang usia 18-25 tahun. Pemilihan rentang usia tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa pada usia tersebut, individu telah mengalami transisi dari masa remaja ke dewasa awal yang mendukung kematangan proses mental untuk memenuhi tugas perkembangan di rentang usia tersebut. Pada penelitian ini, pemilihan subyek penelitian dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Berdasarkan kriteria tersebut, awalnya penulis mendapati 4 orang perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam relasi pacaran, namun dari hasil pengambilan data awal terhadap 4 orang tersebut, penulis menemukan ada dua latar belakang keluarga subyek yang menjadi penting untuk dikaji mendalam, yakni 2 orang korban memiliki latar belakang keluarga yang harmonis, sedangkan 2 orang lainnya berasal dari keluarga broken home. Oleh sebab itu, penulis melakukan studi kasus terhadap 2 orang subyek, yakni 1 orang subyek dari keluarga harmonis dan 1 orang lainnya berasal dari keluarga broken home. Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penulis hendak melihat pola kelekatan subyek dengan orang tua dari masa anak hingga remaja, sehingga latar belakang keluarga menjadi hal yang krusial dalam melihat relasi lekat antara subyek dan orang tua.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian