Jenis Penelitian Desain Penelitian

26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas Classroom Action Research untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep bagian tubuh pribadi pada anak autistik usia prapubertas di Sekolah Khusus Autis Citra Mulia Mandiri. Menurut Rochiati Wiraatmadja 2006: 13 “Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”. Pendapat lain tentang penelitian tindakan dikemukakan oleh Burns dalam Wina Sanjaya 2011: 25 yang menyatakan bahwa “penelitian tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti dan praktisi”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan secara terencana untuk memperbaiki proses maupun peningkatan hasil kegiatan belajar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep bagian tubuh pribadi pada anak autistik usia prapubertas di Sekolah Khusus Autis Citra Mulia Mandiri. 27

B. Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis Mc Taggart. Model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Me Taggart Tallul 1988. Mereka meggunakan empat komponen penelitian tindakan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang paling terkenal Hamid Darmadi, 2012: 283. Gambar 2. Model Desain Kemmis dan Mc Taggart Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan planning, pelaksanaan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Tahap perencanaan yaitu tahapan untuk mempersiapkan segala sesuatu seperti waktu, tempat, metode, serta media pembelajaran yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemberian tindakan sesuai rencana yang telah disusun. Tahap ini merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas. Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan tindakan. 28 Tahap ini dilakukan untuk pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan penelitian dan dampak atau hasil dari tindakan yang dilakukan sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat pada format observasi. Tahap refleksi yaitu proses mengkaji, melihat serta mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan atas kriteria ketuntasan minimal yang digunakan. Dari hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan modifikasi terhadap rencana tindakan selanjutnya.

C. Tempat dan Waktu Penelitian