BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Masyarakat
Menurut Widyaningrum 1999 dalam Pambudi 2011 karakteristik adalah ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin,
umur serta status sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi, dan sebagainya.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu dan bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas yang sama Koentjaraningrat, 1994. Sedangkan menurut Paul B. Horton dan C. Hunt 1999 masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama, serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok kumpulan manusia tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan Djuang 2010 mengenai hubungan karakteristik masyarakat dengan penggunaan antibiotik yang diperoleh secara
bebas, didapat hasil bahwa tidak terdapat hubungan diantara keduanya. Karakteristik yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah tingkat pendidikan,
status ekonomi, dan jenis kelamin. Menurut penelitian yang dilakukan Kim et al 2011 karakteristik
masyarakat memiliki hubungan dengan perilaku masayarakat dalam menggunakan obat antibiotik.
2.1.1. Tingkat Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah
segala sesuatu yg diketahui; kepandaian, atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal.
Adapun tingkat pengetahuan tersebut:
a. Tahu Know Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat
menjelaskan dan menyebutkan. c. Aplikasi Application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi di sini dapat
diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
kriteria-kriteria yang ada Notoatmodjo, 2003.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan: a. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja Nursalam Siti Pariani, 2000.
b. Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap orang
lain menuju ke arah suatu cita–cita tertentu Suwono, 1992 jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan itu menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga
semakin banyak pula menerima pengetahuan yang dimilikinya Nursalam Pariani, 2000.
c. Pekerjaan Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupan dan kehidupan keluargannya Nursalam Pariani, 2000. d. Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan- kebutuhan
lain yang lebih mendesak Efendi Nasrul, 1998.
Sumber pengetahuan manusia menurut Nursalam 2001: a. Tradisi
Dengan adat istiadat kita dan profesi keperawatan beberapa pendepat diterima sebagai sesuatu yang benar. Banyak pertanyaan terjawab dan banyak
permasalahan dapat dipecahkan berdasarkan suatu tradisi. Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan di mana setiap orang tidak dianjurkan untuk memulai mencoba
memecahkan masalah. Akan tetapi tradisi mungkin terdapat kendala untuk
kebutuhan manusia karena beberapa tradisi begitu melekat sehingga validitas, manfaat, dan kebenarannya tidak pernah dicobaditeliti.
b. Autoritas Dalam masyarakat yang semakin majemuk adanya suatu autoritas seseorang
dengan keahlian tertentu, pasien memerlukan perawat atau dokter dalam lingkup medik. Akan tetapi seperti halnya tradisi jika keahliannya tergantung dari
pengalaman pribadi sering pengetahuannya tidak teruji secara ilmiah. c. Pengalaman Seseorang
Kita semua memecahkan suatu permasalahan berdasarkan obsesi dan pengalaman sebelumnya, dan ini merupakan pendekatan yang penting dan
bermanfaat. Kemampuan untuk menyimpulkan, mengetahui aturan dan membuat prediksi berdasarkan observasi adalah penting bagi pola penalaran manusia. Akan
tetapi pengalaman individu tetap mempunyai keterbatasan pemahaman : a setiap pengalaman seseorang mungkin terbatas untuk membuat kesimpulan yang valid
tentang situasi, dan b pengalaman seseorang diwarnai dengan penilaian yang bersifat subyektif.
d. Trial dan Error Kadang-kadang kita menyelesaikan suatu permasalahan keberhasilan kita
dalam menggunakan alternatif pemecahan melalui coba dan salah. Meskipun pendekatan ini untuk beberapa masalah lebih praktis sering tidak efisien. Metode
ini cenderung mengandung resiko yang tinggi, penyelesaiannya untuk beberapa hal mungkin “idiosyentric”.
e. Alasan yang Logis Kita sering memecahkan suatu masalah berdasarkan proses pemikiran yang
logis. Pemikiran ini merupakan komponen yang penting dalam pendekatan ilmiah, akan tetapi alasan yang rasional sangat terbatas karena validitas alasan deduktif
tergantung dari informasi dimana seseorang memulai, dan alasan tersebut mungkin tidak efisien untuk mengevaluasi akurasi permasalahan.
f. Metode Ilmiah Pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang paling tepat untuk mencari suatu
kebenaran karena didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sistematis serta
dalam mengumpulkan dan menganalisa datanya didasarkan pada prinsip validitas dan reliabilitas.
Penelitian tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik yang dilakukan Oh et al tahun 2009 di Penang, Malaysia, menunjukkan hanya sekitar
55 masyarakat yang memiliki pengetahuan cukup. Penelitian oleh Pechere 2001 pada 5379 responden di sembilan negara
mendapat hasil bahwa responden percaya sebagian besar infeksi pernapasan, kecuali pilek, memerlukan terapi antibiotik, dan 11 dari mereka harus
membesar-besarkan gejala mereka untuk mendapatkan resep antibiotik dari dokter mereka.
Penelitian oleh Hamzah 2011 di kalangan mahasiswa Universiti Sains Malaysia menunjukkan bahwa sebagian besar responden 87 memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi tentang penggunaan antibiotik.
2.1.2. Umur