Desain Penelitian Lokasi dan waktu Penelitian Instrumen Penelitian

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas pencegahan kekambuhan asma oleh pasien asma di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan. 2. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik sampling 2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita asma bronkial dewasa yang berobat di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa jumlah penderita asma bronkial dewasa yang berobat di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2011 adalah 180 orang.

2.2 Sampel Penelitian

Dalam Nursalam 2008, sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Jika besar populasi lebih kecil dari 1.000, dapat menggunakan rumus: n = � 1+� � 2 Universitas Sumatera Utara keterangan: n = besar sampel N= besar populasi d = tingkat signifikansi 0,05 Diketahui: N = 180 orang dalam 1 tahun, karena penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, maka besar populasi diperkirakan sebesar 45 orang. n = 45 1+450,05 2 n = 45 1,1125 n = 40,45 jadi besar sampel pada penelitian ini adalah 41 orang. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah penderita asma.

2.3 Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampling aksidental yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat dan sesuai dengan konteks penelitian. Notoatmodjo, 2010. Universitas Sumatera Utara

3. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan. Peneliti memilih tempat ini karena RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan pemerintah yang besar di Sumatera Utara, dimana dengan fasilitas yang tersedia, masyarakat atau penderita yang datang dengan berbagai penyakit dapat di jaring sesuai dengan unit yang tersedia dan dapat dijangkau oleh peneliti. Waktu penelitian ini dilakukan Juli sd Oktober 2012. 4. Pertimbangan Etik Pertimbangan etik dalam penelitian ini bertujuan untuk melindungi hak- hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden, serta tidak mencampuri hal-hal yang bersifat pribadi Nursalam, 2003. Sebelum pelaksanaan penelitian, responden diberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian, selanjutnya responden diminta menjadi sampel dalam penelitian ini, kemudian responden membaca surat memahami isi surat persetujuan terlebih dahulu sebagai kesediaan menjadi responden. Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa adanya sanksi apapun dan tidak menimbulkan penderitaan bagi responden. Responden dilindungi dari semua kemungkinan dan berbagai resiko yang timbul akibat penelitian ini.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data Notoadmodjo, 2010. Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan pengumpulan data berupa data demografi dan kuesioner. Untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep dan tinjaun pustaka. Instrumen terdiri dari 2 bagian, bagian pertama mengenai data demografi responden yaitu usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi mengenai asma. Data demografi responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik calon responden dan mendeskripsikan ditribusi frekuensi dan presentase demografi terhadap aktivitas pencegahan kekambuhan asma. Bagian kedua adalah kuisioner tentang aktivitas pencegahan kekambuhan asma. Aktivitas pencegahan kekambuhan asma adalah usaha yang dilakukan oleh pasien asma sebagai upaya untuk mencegah kekambuhan asma. Aktivitas pencegahan kekambuhan asma yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, menghindarkan faktor pencetus serangan asma dan menggunakan obat-obat antiasma Sundaru, 2007. Kuisioner tentang aktivitas pencegahan kekambuhan asma terdiri dari 19 pertanyaan, mengenai menjaga kesehatan terdapat pada pertanyaan nomor 2, 7, 11 dan 13. Mengenai menjaga kebersihan lingkungan terdapat pada pertanyaan nomor 1, 12 dan 18. Mengenai menhindari faktor pencetus terdapat pada pertanyaan nomor 3, 4, 5, 8, 14, 15 dan 17, dan yang terakhir mengenai penggunaan obat-obatan asma pada nomor 6, 9, 10, 16 dan 19. Untuk mengetahui aktivitas pencegahan kekambuhan asma oleh pasien asma di poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan digunakan tiga kategori yaitu baik, cukup dan buruk. Dikategorikan baik apabila skor 14-19, cukup bila skornya 7-13 Universitas Sumatera Utara dan dikategorikan buruk apabila skornya 0-6. Skala penilaian dengan menggunakan skala gutman, dimana skala ini bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban. Apabila ‘Ya’ maka skornya 1 dan “Tidak” maka skornya 0. 6. Uji Validitas dan Reliabilitas 6.1 Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Asma Bronkial Rawat Inap di RSUD Langsa Tahun 2009-2012

3 45 97

Konsep Diri Anak Usia 10-14 Tahun yang Menderita Asma di Poliklinik Anak RSU. Dr. Pirngadi Medan

1 72 58

Profil Penderita Kanker Serviks Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 38 63

Upaya Pencegahan Kekambuhan Asma Pada Anak.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN ASMA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pencegahan Asma Dengan Kejadian Kekambuhan Pada Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta.

0 5 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN ASMA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pencegahan Asma Dengan Kejadian Kekambuhan Pada Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pencegahan Asma Dengan Kejadian Kekambuhan Pada Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta.

0 3 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASMA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA Hubungan Pengetahuan Tentang Asma Dengan Upaya Pencegahan Kekambuhan Pada Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Gorang Gareng Taji Kabupaten Magetan.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Tentang Asma Dengan Upaya Pencegahan Kekambuhan Pada Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Gorang Gareng Taji Kabupaten Magetan.

0 7 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASMA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA Hubungan Pengetahuan Tentang Asma Dengan Upaya Pencegahan Kekambuhan Pada Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Gorang Gareng Taji Kabupaten Magetan.

0 2 11