Berdasarkan analisis deskripsi tersebut diperoleh hasil bahwa siswa yang budi pekertinya berada pada kategori sangat baik sebanyak 41 siswa dan hasil
belajar PKn pada kategori baik sekali sebanyak 35 siswa. Siswa yang budi pekertinya berada pada kategori baik sebanyak 30 siswa dan hasil belajar PKn
pada kategori baik sebanyak 40 siswa. Siswa yang budi pekertinya berada pada kategori cukup sebanyak 9 siswa dan tidak ada siswa yang memiliki hasil belajar
PKn pada kategori cukup. Tidak ada siswa memiliki skor budi pekerti pada kategori kurang dan sangat kurang, juga tidak ada siswa yang memperoleh hasil
belajar PKn pada kategori kurang maupun gagal.
4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis
4.1.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data setiap variabel
yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dihitung dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov menggunakan bantuan
SPSS versi 16. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi
normal. Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.18
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Budi Pekerti
Hasil Belajar PKn N
80 80
Normal Parameters
a
Mean 79.3750
79.9250 Std. Deviation
9.35972 5.41628
Most Extreme Differences
Absolute .129
.144 Positive
.093 .144
Negative -.129
-.097 Kolmogorov-Smirnov Z
1.155 1.292
Asymp. Sig. 2-tailed .139
.071 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov tersebut, dengan melihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
variabel hasil belajar PKn adalah 0,071 dan variabel budi pekerti adalah 0,139. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data budi
pekerti dan hasil belajar PKn dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data P-Plot
Berdasarkan gambar 4.2 tersebut, grafik normal menggambarkan bahwa persebaran titik-titik mengikuti garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan data
berdistribusi normal.
4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1 Analisis Korelasi
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 16. Besarnya
angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Bila tidak ada korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0. Berikut ini
merupakan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini.
Tabel 4.19
Hasil Analisis Korelasi
Correlations
Hasil Belajar PKn
Budi Pekerti Hasil Belajar PKn Pearson Correlation
1 .772
Sig. 2-tailed .000
N 80
80 Budi Pekerti
Pearson Correlation .772
1 Sig. 2-tailed
.000 N
80 80
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan tabel 4.20 tersebut, diperoleh nilai koefisien korelasi pada kolom Pearson Correlation. Kolom Pearson Correlation menujukkan nilai
koefisien korelasi antara variabel budi pekerti dan hasil belajar PKn ialah 0,772. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini budi pekerti dan hasil belajar
PKn memiliki hubungan yang kuat.
4.1.3.2 Uji Signifikansi Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahuai apakah terdapat
hubungan yang signifikan atau tidak antara variabel X dengan variabel Y. Signifikan artinya nyata atau berarti bahwa hubungan yang terjadi dapat
diberlakukan untuk populasi Priyatno 2014:127. Uji signifikansi dilakukan dengan mengkonsultasikan r
hitung
dengan r
tabel
. Apabila r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka signifikan. Apabila r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka tidak signifikan. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh r
hitung
0,772. Dilihat pada r
tabel
untuk jumlah responden 80, taraf kesalahan 5 adalah 0,220. Hal ini menunjukkan bahwa r
hitung
lebih besar dari r
tabel
, maka koefisien korelasi tersebut signifikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka hipotesis
“ada hubungan yang signifikan antara budi pekerti dan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri
di Gugus Mawar Kecamatan Sukoharjo” diterima.
4.2 PEMBAHASAN