Penentuan Lokasi, Responden, dan Waktu Penelitian

Berdasarkan Tabel 6 jumlah petani binaan BP3K Terbanggi Besar adalah 8116 orang. Dengan menggunakan pertimbangan presisi 10 maka diperoleh sampel sebagai berikut : n = 8116 8116 0,1 2 +1 = 99 orang Jumlah sampel masing-masing populasi anggota kelompok ditentukan dengan metode alokasi proporsional Nasir 1998, yaitu : � = � � � Keterangan : ni = Jumlah sampel dalam setiap kelompok Ni = Jumlah populasi masing-masing kelompok n = Jumlah seluruh populasi kelompok N = Jumlah sampel secara keseluruhan n 1 = 457 �99 8116 = 6 n 2 = 470 �99 8116 = 6 n 3 = 678 �99 8116 = 8 n 4 = 1449 �99 8116 = 18 n 5 = 1589 �99 8116 = 19 n 6 = 719 �99 8116 = 9 n 7 = 1916 �99 8116 = 23 n 8 = 394 �99 8116 = 5 n 9 = 200 �99 8116 = 2 n 10 = 244 �99 8116 = 3 Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Proporsional Random Sampling, sehingga setiap unit sampel dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang dipakai adalah metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi menggunakan kuisioner sebagai pengumpul data, sedangkan data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari penyuluh dan petani sebagai responden melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Data sekunder diperoleh dari literatur, laporan, studi kepustakaan, serta instansi atau lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini.

D. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitiatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis tingkat kinerja penyuluh di BP3K Terbanggi Besar, sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja penyuluh BP3K Terbanggi Besar. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja penyuluh BP3K Terbanggi Besar, maka dapat dilakukan melalui pendekatan ekonometrika dengan menggunakan model regresi linier berganda. Pendekatan ekonometrika yang digunakan adalah: Persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 7 + b 7 X 7 + e Keterangan : Y = Variabel terikat tingkat kinerja penyuluh a = Intersepnilai konstanta b 1 ,b 2 , ...b 7 = Koefisien regresi X 1 = Umur Penyuluh X 2 = Tingkat pendidikan formal penyuluh X 3 = Kualitas SDM penyuluh X 4 = Lama bertugas sebagai penyuluh X 5 = Jarak tempat tinggal penyuluh dengan tempat bertugas X 6 = Jumlah Petani Binaan X 7 = Fasilitas Kerja e = Kesalahan prediksi error term Untuk mengukur kebenaran dari model persamaan regresi di atas maka dilakukan pengujian secara bersama-sama yaitu dengan uji F. Tujuan pengujian keseluruhan parameter pendugaan dalam persamaan regresi adalah untuk mengetahui apakah peubah bebas X secara bersama-sama berpengaruh terhadap peubah terikat Y sehingga model dapat digunakan untuk meramalkan hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Uji Statistik yang digunakan adalah: H = 7 6 5 4 3 2 1               H 1 = paling sedikit ada satu parameter regresi ≠ 0 Untuk menghitung nilai Fisher F hitung digunakan persamaan : � = �−� �−� .....3 Keterangan: JKR = jumlah kuadrat regresi JKS = jumlah kuadrat residu n = jumlah observasi k = jumlah variabel Kriteria uji yang digunakan adalah jika F hitung F tabel maka terima H berarti variabel bebas dalam model secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika F hitung F tabel maka tolak H berarti variabel bebas dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara tunggal mempengaruhi varibel terikat diuji menggunakan uji-t dengan hipotesis sebagai berikut : H = 1   H 1 = 1   Untuk menghitung nilai t hitung dengan persamaan sebagai berikut : � = � � Keterangan: bi = koefisien regresi variabel bebas Sbi = kesalahan baku Kriteria pengambilan keputusan : 1. Jika t hitung t tabel maka tolak Ho pada t α = 0,10 atau 0,05 berarti terdapat pengaruh antara kedua variabel yang diuji. 2. Jika t hitung ≤ t tabel maka terima Ho pada t α = 0,10 atau 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh antara kedua variabel. Pengujian parameter regresi secara tunggal bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing indikator variabel X variabel bebas terhadap indikator variabel Y variabel terikat.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

12 173 90

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PELAKSANAAN NGEDIYOU PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN DI KAMPUNG TERBANGGI BESAR KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 10 48

EFEKTIVITAS PROGRAM PENGEMBANGAN BP3K SEBAGAI MODEL COE (CENTER OF EXCELLENCE) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PENYULUH DI BP3K BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 10 78

KINERJA PENYULUH BP3K MENGGALA SEBAGAI MODEL CENTER OF EXCELLENCE (COE) DI KECAMATAN MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG

1 12 91

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseragaman Pembungaan Tanaman Nenas (Ananas comosus L.Merr) di PT.Great Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah

0 7 6

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Lapang di BP3K wilayah Ciawi Kabupaten Bogor

2 19 165

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENYULUH PERTANIAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian (Studi Empiris di Kabupaten Boyolali).

1 4 16

Purnomojati Anggoroseto. S621008003.

0 2 193

PERSEPSI PETANI TERHADAP KINERJA PENYULUH DI BP3K SEBAGAI MODEL COE (CENTER OF EXCELLENCE) KECAMATAN METRO BARAT KOTA METRO (The Farmer’s Perception to the Extension Worker’s Performances in BP3K as a CoE (Center Of Excellence) Model, West Metro District

0 0 8

EFEKTIVITAS PROGRAM PENGEMBANGAN BP3K SEBAGAI MODEL CENTER OF EXCELENCE (CoE) DALAM PENINGKATAN KINERJA PENYULUH DI KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (The Effectiveness of BP3K Development Program As Center of Excellence (CoE) Model Toward Rais

0 1 8