Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

sesamanya memberikan pendapat sehingga dapat membuat keputusan yang benar Van Den Ban dan Hawkins, 1998. Dalam kegiatan penyuluhan terjadi proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada petani sehingga mendorong terjadinya perubahan dalam diri petani. Perubahan yang diharapkan tercapai dalam kegiatan penyuluhan pertanian mencakup perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan para pelaku usahatani untuk memperbaiki sistem manajemen dan teknis pengelolaan usahatani. Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber dayalainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Menurut Kartasapoetra 1994, penyuluhan pertanian adalah suatu usahaupaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada para petani agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja, dan cara hidupnya yang lama dengan cara-cara yang baru yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju. Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di dalam bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik, agar petani termotivasi untuk mengadopsi berbagai inovasi yang di sampaikan. Menurut Suhardiyono 1992, penyuluh sebagai agen pembaharu mempunyai peran sebagai pembimbing petani, organisator dan dinamisator, teknisi dan jembatan penghubung antara lembaga penelitian dengan petani. Sehubungan dengan peran penyuluh tersebut, Mosher 1985 mengatakan bahwa seorang penyuluh dalam kegiatan tugasnya yang diemban akan mempunyai empat peranan yang erat yaitu : a. Berperan sebagai penasehat. Penyuluh berperan memilih alternatif perubahan yang paling tepat, dan secara teknis dapat dilaksanakan, secara ekonomis menguntungkan dan secara sosial dapat diterima oleh nilai-nilai masyarakat setempat. b. Berperan sebagai penganalisis. Penyuluh berperan melakukan pengamatan terhdap keadaan dan masalah-masalah serta kebutuhan-kebutuhan sasaran, dan melakukan analisis tentang alternatif pemecahan masalah-masalah kebutuhan tersebut. c. Berperan sebagai guru. Penyuluh berperan unntuk mengubah perilaku, sikap, pengetahuan dan keterampilan sasarannya. d. Berperan sebagai organisator. Penyuluh harus mampu menjalin hubungan baik dengan segenap lapisan masyarakat, mampu

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

12 173 90

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PELAKSANAAN NGEDIYOU PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN DI KAMPUNG TERBANGGI BESAR KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 10 48

EFEKTIVITAS PROGRAM PENGEMBANGAN BP3K SEBAGAI MODEL COE (CENTER OF EXCELLENCE) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PENYULUH DI BP3K BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 10 78

KINERJA PENYULUH BP3K MENGGALA SEBAGAI MODEL CENTER OF EXCELLENCE (COE) DI KECAMATAN MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG

1 12 91

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseragaman Pembungaan Tanaman Nenas (Ananas comosus L.Merr) di PT.Great Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah

0 7 6

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Lapang di BP3K wilayah Ciawi Kabupaten Bogor

2 19 165

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENYULUH PERTANIAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian (Studi Empiris di Kabupaten Boyolali).

1 4 16

Purnomojati Anggoroseto. S621008003.

0 2 193

PERSEPSI PETANI TERHADAP KINERJA PENYULUH DI BP3K SEBAGAI MODEL COE (CENTER OF EXCELLENCE) KECAMATAN METRO BARAT KOTA METRO (The Farmer’s Perception to the Extension Worker’s Performances in BP3K as a CoE (Center Of Excellence) Model, West Metro District

0 0 8

EFEKTIVITAS PROGRAM PENGEMBANGAN BP3K SEBAGAI MODEL CENTER OF EXCELENCE (CoE) DALAM PENINGKATAN KINERJA PENYULUH DI KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (The Effectiveness of BP3K Development Program As Center of Excellence (CoE) Model Toward Rais

0 1 8