Penyusunan Media Informasi. Melakukan Kaji Terap dan Demplot.
Pelatihan Cyber Net. Lokakarya Pengembangan BP3KBPP Sebagai Center of
Exellence. Studi Banding.
BP3K Terbanggi besar memiliki rencana program kegiatan, yaitu : Meningkatkan Kemandirian Gapoktan dan Poktan.
Mengembangkan Teknologi Pertanian Terapan. Meningkatkan Produktifitas Usaha Tani.
Mengembangkan Pertanian Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan.
Meningkatkan Kapasitas dan Pengetahuan Penyuluh. Dalam melakukan kegiatannya BP3K Terbanggi Besar dibantu oleh
lembaga-lembaga penunjang yang ada di Kecamatan Terbanggi Besar, yaitu :
Perbankan : 18 Unit.
KUD : 1 Unit.
Kios Saprotan : 32 Unit.
Pasar : 2 Unit.
Terminal Type A : 1 Unit.
Pengolahan Pakan Ternak : 1 Unit.
Perusahaan Pengolahan Tapioka : 3 Unit.
Perusahaan Pengolahan Nanas : 1 Unit. Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit: 1 Unit.
Perusahaan Peternakan Sapi : 1 Unit.
Sumberdaya Manusia yang bertugas di BP3K Terbanggi Besar, yaitu : Koordinator Penyuluh
: 1 orang. Penyuluh Pertanian PNS
: 2 orang. Penyuluh THL-TBPP
: 5 orang. Penyuluh Swakarsa
: 4 orang.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja penyuluh di BP3K Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah sebagai BP3K model CoE, maka dibuat kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Tingkat kinerja penyuluh berdasarkan penilaian penyuluh termasuk dalam kategori sedang dengan pencapaian 45,91 dan berdasarkan
penilaian petani respondentermasuk dalam kategori sedang dengan pencapaian kinerja mencapai 52,8 . Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja penyuluh di BP3K Terbanggi Besar masih perlu ditingkatkan sejalan dengan peranannya sebagai BP3K Model CoE.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh di BP3K Terbanggi
Besar sebagai BP3K Model CoE adalah umur penyuluh, peningkatan kualitas sumberdaya manusia penyuluh, lama bertugas penyuluh, jarak
tempat tinggal penyuluh dengan wilayah binaan, dan jumlah petani binaan, sedangkan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap
kinerja penyuluh.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh di BP3K Terbanggi Besar Kabupaten
Lampung Tengah sebagai BP3K model CoE, maka saran yangdapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Dinas Pertanian dan BP4K diharapkan dapat membuat kebijakan
yang lebih baik dengan memperhatikan masalah dan kebutuhan petani yang ada di daerah tersebut. Selain itu, perlu adanya perhatian terhadap
ketersediaan sarana dan prasarana di BP3K Terbanggi Besar untuk menunjang kinerja penyuluh.
2. Bagi penyuluh BP3K Terbanggi Besar diharapkan penelitian dapat
menjadi bahan evaluasi kinerja penyuluh dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan.
3. Bagi peneliti lain, saran yang diajukan adalah perlu dilakukan penelitian
sejenis dengan menggunakan variabel-variabel lain selain variabel- variabel yang ada dalam penelitian ini dengan tujuan untuk melihat
variabel lain yang mempengaruhi kinerja penyuluh di BP3K Model CoE. Selain itu, dapat juga meneliti secara bersamaan perbedaan antara
kinerja penyuluh di BP3K Non Model, BP3K Model dan BP3K Model CoE.
108
DAFTAR PUSTAKA
Bakorluh. 2012. Keputusan Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Lampung Nomor :
052041BIV.01B2012. Bakorluh. Bandar Lampung. 8 hlm Bahua M.Ikbal. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian
dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Gorontalo. Jurnal Imiah Agropolitan, Vol. 3 No.1, 293-303
Bestina S. Slamet H. Amiruddin S. 2006. Kinerja penyuluh pertanian dalam pengembangan agribisnis Nenas di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampa.
Laporan Hasil Penelitian. Kendari: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kendari.http:bbp2tp.litbang.deptan.go.idindex.php?option=com_contenttas
k=viewid=297Itemid=61. Diakses pada hari kamis, 26 Desember 2012.
Bimas. 1999. Pedoman Peningkatan Kinerja Penyuluhan Pertanian. Sekretariat Badan Pengendali Bimas. Jakarta
Bryan DT, Glenn DI. 2004. “Agent Performance dan Customer Satisfaction.” Jurnal of
Extension. Number
6 Volume
42 Desember
2004. http:www.joe.orgjoe2004decembera4.php. P. 5: 4-12. Diakses hari Sabtu, 5
Januari 2013. Departemen Pertanian RI. 2004. Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan Pertanian.
Jakarta: Departemen Pertanian. . 2010. Program Pembangunan Pertanian. Jakarta:
Departemen Pertanian. Gilley WJ, Eggland SA. 1989. Principles of Human Resources Development.
Toronto. Canada: Addison Wesley Publishing Company, Inc. Hasibuan, M. 1986. Manajemen Sumberdaya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta.