Signaling Theory Landasan Teori

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyanti 2010 mengemukakan bahwa semakin tinggi risiko yang dihadapi maka perusahaan akan cenderung untuk menggunakan hutang yang sedikit. Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan. Dari penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : Ha1: Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan Profitabilitas merefleksikan laba untuk pendanaan investasi. Berdasarkan pecking order theory, pilihan pertama dalam pendanaan adalah dengan menggunakan laba ditahan, baru kemudian menggunakan hutang dan ekuitas. Oleh karena itu terdapat hubungan negatif antara profitabilitas perusahaan dengan hutang Masdupi, 2005 dalam Yeniatie dan Destriana, 2010. Semakin tinggi tingkat profitabilitas sebuah perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan cenderung menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan terlebih dahulu. Namun jika kebutuhan dana belum tercukupi, perusahaan baru menggunakan hutang. Hasil penelitian Yeniatie dan Destriana 2010 menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harjanti dan Tandelilin 2007. Dari penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : Ha2: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan Stuktur aset berhubungan dengan kekayaan perusahaan yang dapat dijadikan jaminan yang lebih fleksibel akan cenderung menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan yang struktur asetnya tidak fleksibel. Struktur aset memiliki pengaruh positif dengan kebijakan hutang perusahaan terutama bagi perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar. Menurut Adrianto dan Wibowo 2007, aset tetap yang semakin besar akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan yang lebih tinggi, sehingga dengan mengasumsikan semua faktor lain konstan, perusahaan akan meningkatkan utang untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaan utang. Dari penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : Ha3: Struktur aset berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan Semakin besarnya ukuran perusahaan maka kebutuhan akan dana juga akan semakin besar yang salah satunya dapat berasal dari pendanaan eksternal yaitu hutang. Perusahaan besar memiliki keuntungan aktivitas serta lebih dikenal oleh publik dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga kebutuhan hutang perusahaan yang besar akan lebih tinggi dari perusahaan kecil. Selain itu, semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan semakin transparan dalam mengungkapkan kinerja perusahaan kepada pihak luar, dengan demikian perusahaan semakin mudah mendapatkan pinjaman karena semakin dipercaya oleh kreditur Muliyanti, 2010. Hasil penelitian yang dilakukan Lopez dan Francisco 2008 menunjukkan hasil yang seragam dimana ukuran perusahaan berpengaruh secara positif signifikan terhadap tingkat hutang perusahaan. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang ada di Indonesia yaitu penelitian Muliyanti 2010. Dari penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan