Pengertian Model Pembelajaran Role Playing
Apabila siswa pernah mengamati suatu situasi dalam kehidupan nyata, maka situasi tersebut dapat dijadikan sebagai situasi bermain peran.
Hamalik, 2011: 215
Memahami uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa model
pembelajaran role playing dengan melakonkan cerita didasarkan atas persiapan dan skenario yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Peran
yang ditampilkan menggambarkan karakter dasar dari suatu cerita yang terkait dengan pokok bahasan yang sedang dipelajari. Walaupun
model melakonkan cerita berbasis skenario, namun siswa diberi kebebasan untuk berimajinasi dalam merencanakan suatu peran. Hal
tersebut bertujuan agar penghayatan siswa terhadap kandungan cerita lebih mendalam, karena berdasarkan imajinasi atau fenomena yang
dilihat siswa dalam kehidupan sehari-hari. 3.
Sandiwara Boneka atau Wayang Salah satu bentuk role playing adalah menampilkan cerita melalui
media wayang atau boneka. Menurut Ramayulis 2010 : 348, “peserta
didik dapat secara bebas memainkan boneka atau wayang yang dibawa mereka atau yang telah disiapkan oleh sekolah. Ide-ide cerita
dapat dirangsang melalui berbagai media seperti, cerita pendek, cerita dari buku, radio, televisi, maupun film.”
Memahami uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa model
pembelajaran role playing dengan sandiwara boneka atau wayang, siswa memerankan suatu peran dengan ide-ide cerita yang didapatkan
dari berbagai media, baik media elektronik maupun nonelektronik.