18 Adapun beberapa contoh dari masing-masing komponen yang dapat
dilakukan untuk membangkitkan dan meningkatkan kegiatan pembelajaran menurut Kusumah 2008: 1 adalah sebagai berikut :
a. Assurance percaya diri
a Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta
menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.
b Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa
dapat mencapai keberhasilan. c
Memberi tugas yang sukar tetapi cukup realistis untuk diselesaikansesuai dengan kemampuan.
b. Relevance
a Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai.
b Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik
untuk masa sekarang danatau untuk berbagai aktivitas di masa mendatang.
c Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada
hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai- nilai yang dimiliki siswa.
c. Interest
a Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara
aktif dalam pembelajaran. b
Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran. c
Mengadakan komunikasi nonverbal dalam kegiatan pembelajaran.
d. Assessment
a Mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap
kinerja siswa. b
Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.
e. Satisfaction
a Memberi penguatan reinforcement, penghargaan yang pantas
baik secara verbal maupun non-verbal kepada siswa yang telah menampilkan keberhasilannya.
b Memperlihatkan perhatian yang besar kepada siswa, sehingga
mereka merasa dikenal dan dihargai oleh para guru. c
Memberi kesempatan kepada siswa untuk membantu teman mereka yang mengalami kesulitanmemerlukan bantuan.
19
4. Hasil Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat
siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagne dalam Dimyati 2002: 10 belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu
kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang ketika ia
melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur seseorang yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sudjana 2005: 3
menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.” Menurut Keller dalam Mulyono 2002: 45 berpendapat :
Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian
tugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya aktivitas, sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya
usaha yang dilakukan oleh anak.
Sedangkan menurut Hal tersebut pendapat Hamalik 2002: 19 : Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan
belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu
pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu.
20 Dari berbagai pendapat di atas, dapat dianalisis bahwa hasil belajar
merupakan prestasi yang dicapai siswa dengan bertambahnya kemampuan diswa yang memiliki kemampuan analisis, maka ia akan memecahkan suatu
permasalahan teori tertentu dengan menganalisis pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi buah pikiran.
Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Menurut Bloom dalam Dimyati 2002: 26 terdapat tiga taksonomi yang
dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar, yaitu :
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menciptakan.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif terdiri dari lima perilaku, yaitu menerima, merespon, menghargai, mengorganisasikan dan karakterisasi menurut nilai.
c. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu meniru, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah siswa menerima
pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini, dari tiga ranah yang ada pada
hasil belajar akan diambil satu ranah saja, yaitu pada ranah kognitif. Hasil belajar dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi
21 merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran yang menentukan
keberhasilan siswa di dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Tabel 2.1 Kategori Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa
Nilai Kategori
80,1-100 60,1-80
40,1-60 20,1-40
0,0-20 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
Sumber: Arikunto 2010:245
B. Kerangka Pemikiran
Fisika merupakan mata pelajaran yang terstruktur, terorganisasi dan sifatnya berjenjang, artinya antara materi yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Untuk menguasai materi pelajaran fisika pada tingkat kesukaran yang lebih tinggi diperlukan penguasaan materi tertentu sebagai pengetahuan
prasyarat. Pemilihan asesmen e-portofolio merupakan hal yang tepat untuk penunjang pembelajaran fisika.
E-portofolio membuat siswa melakukan refleksi diri dengan menyediakan beragam fitur untuk mengekspresikan pengalaman belajarnya, dan merupakan
bentuk asesmen yang efektif untuk mendorong siswa dan guru mengases keterampilan-keterampilan yang tidak dapat diases oleh asesmen tradisional,
misalnya berpikir tingkat tinggi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Asesmen e-portofolio dapat digunakan untuk mendorong dan merefleksi diri
pertumbuhan keterampilan generik pada siswa.
22 Pada penelitian Cranney 2005 menunjukan bahwa dengan mengikutkan e-
portofolio ke dalam kurikulum dan menyediakan struktur pengembangan e- portofolio yang spesifik dalam perkuliahan, terdapat peningkatan kepedulian
terhadap tingkat kemampuan pada diri siswa dan siswa terdorong untuk mengembangkan lebih lanjut kemampuannya. Hal ini mengindikasikan
bahwa asesmen e-portofolio dapat mendorong pertumbuhan kesadaran dan motivasi untuk berkembang, yang merupakan salah satu atribut keterampilan
generik, yang memberi peluang perlu ditelitinya pemanfaatan sistem asesmen e-portofolio untuk menumbuhkan berbagai keterampilan generik yang lain.
Komponen assesment pada model pembelajaran ARIAS, adalah kegiatan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa yang obyektif
dan adil kepada siswa. Melalui komponen tersebut akan memberi ruang asesmen e-portofolio untuk menjadi bagian dari pembelajaran. Sehingga
asesmen e-portofolio akan terlaksana sebagai sebuah tahap pembelajaran yang akan menigkatkan hasil belajar siswa.
Dalam asesmen e-portofolio dibutuhkan media yang mudah dipahami siswa, yaitu facebook. Facebook sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia
terutama di kalangan remaja. Pengunaan asesmen e-portofolio menggunakan salah satu fitur facebook, yaitu group facebook akan sangat memotivasi siswa
untuk belajar akan memaksimalkan hasil belajar. Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel bebas, satu variabel terikat,
dan dua variabel moderator. Sebagai varibel bebas adalah assesmen e- portofolio X, sedangkan sebagai varibel terikat adalah hasil belajar Y, dan