Fermentasi Fermentasi adalah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari

I. Air Banyaknya kadar air dalam suatu bahan pakan dapat diketahui bila bahan pakan

tersebut dipanaskan pada suhu 105⁰C. Bahan kering dihitung sebagais elisih antara 100 dengan persentase kadar air suatu bahan pakan yang dipanaskan hingga ukurannya tetap Anggorodi, 1994. Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah wet basis atau berat kering dry basis. Metode pengeringan melalui oven sangat memuaskan untuk sebagian besar makanan, akan tetapi beberapa makanan seperti silase, banyak sekali bahan-bahan atsiri bahan yang mudah terbang yang bisa hilang pada pemanasan tersebut Winarno, 1997.

J. Lemak Kandungan lemak suatu bahan pakan dapat ditentukan dengan metode soxhlet,

yaitu proses ekstraksi suatu bahan dalam tabung soxhlet Soejono, 1990. Lemak yang didapatkan dari analisis lemak ini bukan lemak murni. Selain mengandung lemak sesungguhnya, ekstrak eter juga mengandung waks lilin, asam organik, alkohol, dan pigmen, oleh karena itu fraksi eter untuk menentukan lemak tidak sepenuhnya benar Anggordi, 1994. Penetapan kandungan lemak dilakukan dengan larutan heksan sebagai pelarut. Fungsi dari n heksana dalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk melarutkan lemak, sehingga merubah warna dari kuning menjadi jernih Mahmudi, 1997.

K. Protein Protein merupakan salah satu zat makanan yang berperan dalam penentuan

produktivitas ternak. Jumlah protein dalam pakan ditentukan dengan kandungan nitrogen bahan pakan kemudian dikali dengan faktor protein 6,25. Angka 6,25 diperoleh dengan asumsi bahwa protein mengandung 16 nitrogen. Kelemahan analisis proksimat untuk protein kasar itu sendiri terletak pada asumsi dasar yang digunakan. Pertama, dianggap bahwa semua nitrogen bahan pakan merupakan protein, kenyataannya tidak semua nitrogen berasal dari protein dan kedua, bahwa kadar nitrogen protein 16, tetapi kenyataannya kadar nitrogen protein tidaks elalu 16 Soejono, 1990. Menurut Siregar 1994 senyawa-senyawa non protein nitrogen dapat diubah menjadi protein oleh mikrobia, sehingga kandungan protein pakan dapat meningkat dari kadar awalnya. Sintesis protein dalam rumen tergantung jenis makanan yang dikonsumsi oleh ternak. Jika konsumsi N makanan rendah, maka N yang dihasilkan dalam rumen juga rendah. Jika nilai hayati protein dari makanan sangat tinggi maka ada kemungkinan protein tersebut didegradasi di dalam rumen menjadi protein berkualitas rendah.

III. METODE KERJA A.

Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret-Juni 2013, bertempat di Laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Pembuatan Inokulum Murni

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,6 gram MgSO 4 , 0,5 gram KCL, 5 gram NH 4 NO 3 , 0,01 gram FeSO 4 , 1 gram glukosa, 5 gram peptone, 1 gram yeast ekstrak, jamur Trametes spyang diperoleh dari Laboratorium Pathologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kompor listrik, panci, spatula, tabung reaksi, dan botol tempat tumbuhnya media Trametes sp.

2. Analisis Proksimat Limbah Daun Nenas Terfermentasi

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun limbah daun nenas yang berasal dari PT Great Giant Pineapple merupakan varietas nenas Smooth cayene atau yang dikenal dengan nama nenas Bogor. Daun nenas yang telah dipotong-potong ± 2-3 cm sebanyak 16 kg ditimbang menggunakan timbangan analitik merk Oxone OX 315 dengan ketelitian 0,1 gram. Bahan penelitian lainnya adalah H 2 SO 4 , HCl, indicator metal blue, dan chloroform. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong plastik, pisau, timbangan digital 2.000 gram, penggilingpenepung Disk mill, dandang, nampan, ember, botol plastik, kain lap, ayakan Shifter, alat-alat analisis proksimat, seperti oven, tanur, alat kjeldahl apparatus, buret, gelas ukur, labu kjeldahl, alat soxhlet apparatus, desikator, kertas saring, cawan porselein, tang penjepit, botol semprot, gelas, botol semprot, erlenmeyer, dan corong kaca.

C. Metode Penelitian

Sampel daun nenas segar varietas Smooth cayene memiliki kandungan nutrisi seperti disajikan pada Tabel 4. Tabel 1. Kandungan nutrisi daun nenas segar Smooth cayene BK Komponen Air BS BK BS Abu LK SK PK BETN Daun Segar 85,00 15,00 5,64 5,08 29,12 9,05 39,60 Keterangan: BK : Bahan Kering BS : Bahan Segar LK : Lemak kasar SK : Serat kasar SK : Serat kasar BETN : Bahan ekstrak tanpa nitrogen Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah : R0 : Penyimpanan 0 hari R1 : Penyimpanan 2 hari R2 : Penyimpanan 4 hari R3 : Penyimpanan 6 hari Setiap perlakuan dicobakan sebanyak empat kali. Tata letak percobaan secara acak terdapat pada Gambar 3.