Perawatan Diitetik bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner

423 Karena penyakit jantung koroner didahului oleh adanya aterosklerosis, maka dasar-dasar perawatan diit bagi penderita aterosklerosis juga berlaku bagi perawatan diit penderita penyakit jantung koroner. Berikut ini beberapa ketentuan pokok yang harus diperhatikan dalam perawatan diit penderita jantung koroner : a. Pembatasan kandungan kalori dalam diit perlu dilakukan lebih-lebih jika penderita tergolong obesitas atau berat badannya melebihi berat badan ideal. Penderita penyakit jantung koroner sebaiknya mempunyai berat badan sedikit di bawah berat badan ideal. b. Penggunaan lemak jenuh harus dihindarkan, sedangkan lemak tak jenuh berganda polyunsatrated fatty acid yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah, dapat diperbanyak untuk menggantikan lemak jenuh. c. Pemakaian gula dalam diit sehari-hari hendaknya tidak berlebihan, karena konsumsi gula yang tinggi dapat mempermudah terjadinya aterosklerosis. Gambar 7.13: Konsumsi gula murni perlu dihindari. d. Untuk mengurangi beban kerja jantung, porsi makanan sebaiknya kecil. Agar tubuh mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan dalam jumlah yang cukup, frekuensi pem- berian makanan hendaknya lebih sering. 424 e. Pengurangan garam perlu dilakukan apabila penderita menunjukkan tanda-tanda kenaikan tekanan darah atau terlihat adanya edema. Gambar 7.14: Konsumsi garam harus dikurangi. f. Bahan makanan yang dapat menimbulkan gas dalam lambung seperti kol, lobak, durian, dan sebagainya sebaiknya tidak diberikan. Gambar 7. 15: Sayuran mengandung gas sebaiknya dihindari. g. Bumbu-bumbu yang dapat menimbulkan rangsangan seperti lombok, merica, dan sebagainya hendaknya dihindarkan. 425 Gambar 7.16: Penggunaan bumbu yang merangsang sebaiknya dihindari. h. Penderita tidak diberi minuman berupa kopi, teh kental, atau minuman yang mengandung soda soft drink dan alkohol. i. Makanan atau kue yang terlalu manis dan makanan berlemak atau dimasak dengan lemak hendaknya tidak diberikan. Gambar 7. 17: Makanan berlemak sebaiknya dikurangi j. Disamping perawatan diitetik, juga perlu dilakukan upaya penyembuhan yang lain, terutama mengurangi berbagai faktor risiko, seperti merokok, tekanan emosional, dan sebagainya. Juga olah raga fisik perlu dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan berat badan.

B. Perawatan Ditetik bagi Penderita Penyakit Tekanan Darah Tinggi Hipertensi

Pembuluh darah koroner yang menderita aterosklerotik, selain menjadi tidak elastis, juga mengalami penyempitan 426 sehingga tahanan terhadap aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik. Naiknya tekanan sistolik karena pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan pembuluh darah tersebut, dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Nama lengkapnya adalah hipertensi esensial. Pembatasan jumlah cairan, ataupun pemberian cairanair minum lebih dari pada biasanya kepada penderita, juga ternyata tidak ada pengaruhnya terhadap tekanan darah. Diit rendah garam umumnya dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi. Akan tetapi banyak ahli kedokteran yang masih meragukan efek diit rendah garam itu terhadap penurunan tekanan darah. Lebih-lebih jika kandungan natrium dalam diiit penderita di atas 250 gram sehari. Jadi agar diit rendah garam itu membawa pengaruh berupa penurunan tekanan darah, maka kandungan natrium dalam diit harus berkisar antara 200 – 250 mg sehari. Jika digunakan diit Kempner dengan kadar natrium sekitar 200 mg, diit itu harus diberikan untuk jangka waktu yang lama. Karena itu, penderita hipertensi, sungguhpun ia sudah menjalani diit pantang garam, masih juga memerlukan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Gambar 7. 19: Sayuran dan buah-buahan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Baik diit pantang garam maupun diit rendah natrium akan diuraikan pada bagian akhir bab ini.