431
Jika berat badan seorang wanita lebih besar 10 – 20 dari berat badan idealnya, maka wanita itu disebut gemuk.
Tetapi, jika berat badannya lebih dari 20 berat badan idealnya, maka ia disebut obesitas.
Tinggi dan berat badan wanita berbeda dengan tinggi dan berat badan pria. Sebab, ada perbedaan proporsi tubuh
antara wanita dan pria. Perbedaan proporsi itu dapat dilihat dari bentuk tubuh, struktur jaringan tubuh, besarnya tubuh, dan
fungsi fall tubuh.
Jika obesitas didefinisikan sebagai terjadinya pe- numpukan lemak dalam tubuh, maka penggunaan berat badan
saja sebagai indikator untuk menentukan obesitas tidaklah tepat. Hal itu disebabkan oleh berat badan tidak hanya
menggambarkan kelebihan lemak dalam tubuh, tetapi juga jaringan tubuh yang lain. Atlet-atlet angkat besi, binaraga, atau
atlet yudo mempunyai struktur otot yang lebih besar sehingga berat badan mereka juga akan lebih besar.
Gambar 7. 22: Konsumsi makanan rendah serat sangat memudahkan munculnya obesitas
Lebih dari setengah lemak badan tersimpan di bawah kulit dalam bentuk jaringan adiposa. Jaringan adiposa terdiri atas 80
– 85 lemak, 2 protein, dan 10 air.
432
Gambar 7.23: Konsumsi makanan tinggi serat dapat membantu menyerapan kelebihan lemak
Jumlah lemak badan yang ideal bagi pria kurang lebih 12 dari berat badan total, sedangkan untuk wanita lebih kurang
26. Jika jumlah lemak pada pria melebihi 20 berat badannya dan wanita melebihi 30 berat badannya, maka mereka sudah
tergolong terlalu gemuk obesitas.
2. Dasar-Dasar Perawatan Dan Pengaturan Diit Penderita Obesitas
Apa pun penyebab obesitas yang terpenting adalah bagaimana merawat penderita obesitas agar berat badannya
kembali normal atau paling tidak menghindarkannya semaksimal mungkin dari akibat langsung atau komplikasi yang timbul
karena obesitas itu.
Dasar-dasar perawatan Obesitas Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam
perawatan obesitas antara lain adalah :
433
Pertama, haruslah ditumbuhkan keyakinan pada diri penderita, alasan-alasan apa yang mengharuskannya
melakukan upaya menurunkan berat badannya. Jadi langkah pertama adalah menumbuhkan berat badannya. Dalam praktek,
banyak penderita yang tidak berhasil dalam upaya menurunkan berat badannya, karena penderita kurang yakin akan manfaat
yang diperolehnya apabila berat badannya kembali normal, dan akibat yang akan terjadi karena obesitas itu.
Kedua, penderita obesitas perlu diberikan pengetahuan dasar mengenai zat gizi dan fungsinya, proses pembentukan
dan penggunaan energi dalam tubuh, pembentukan cadangan lemak dan pengaruh kegiatan fisik terhadap penggunaan energi
dan cadangan lemak.
Juga perlu diberikan petunjuk tentang cara mem- perkirakan jumlah energi yang didapatnya dari makanan dan
perkiraan pemakaian energi oleh tubuhnya setiap hari. Dengan demikian, penderita dituntun untuk mengusahakan terjadinya
keseimbangan antara pemasukan energi yang berasal dari makanan yang dimakannya dan penggunaan energi oleh tubuh
sehingga ia mampu mengendalikan konsumsi makanan.
Ketiga, penderita obesitas harus dibebaskan dari berbagai informasi yang salah atau menyesatkan yang mungkin
didapatnya dari tulisan-tulisan yang bernada promosi atau yang dibuat oleh penulis yang bukan ahli yang dapat membawa akibat
buruk bagi dirinya.
Cerita-cerita tentang makanan yang dapat membuat kurus atau slimming food hendaklah dijauhkan darinya dan
kepadanya harus diyakinkan bahwa tidak ada makanan yang dapat membuat seseorang menjadi kurus tanpa pembatasan
kalori.