Pengawasan Peredaran Produk Pangan Ilegal Oleh Badan Pengawas Obat

43 disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Ketentuan pada undang-undang tentang kesehatan tersebut ditegaskan kembali pada peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004, pasal 42 ayat 1 berbunyi “Dalam rangka pengawasan keamanan, mutu dan gizi pangan, setiap pangan olahan baik yang diproduksi di dalam negeri atau yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran sebelum diedarkan wajib memiliki surat persetujuan pendaftaran”. Jadi sangat jelas bahwa pangan ilegal tidak memiliki nomor ijin edar,tidak boleh beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

C. Pengawasan Peredaran Produk Pangan Ilegal Oleh Badan Pengawas Obat

dan Makanan dan Dinas Kesehatan Pengawasan yang dilakukan oleh BPOM merupakan suatu bentuk upaya pembinaan dalam rangka melindungi konsumen dari peredaran produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan. Selain itu, pengawasan juga berdampak pada pembinaan cara pendistribusian dan cara mengedarkan produk pangan yang baik. Pengaturan dibidang pengawasan sudah cukup memadai, dengan adanya sanksi bagi pelanggar yang diatur dalam UUPK diharapkan pelaksanaan pengawasan akan lebih baik lagi. Pengawasan obat impor dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain sebagai berikut: 44 1. Distribusi Distribusi produk obat impor diawasi dengan melakukan pengambilan sampling bahan baku dan melakukan pemeriksaan setempat yang bertujuan untuk melakukan pengawasan atas cara pengelolaan obat impor, menyangkut penyimpanan, cara pengaturan di pasaran, dan produk yang dijual. 2. Periklanan Periklanan diatur dalam ketentuan UUPK dan diharapkan penjabaran pada peraturan pelaksanaannya dapat mencegah adanya informasi merugikan. Selain melakukan pengawasan rutin sepanjang tahun, Badan POM melalui Balai BesarBalai POM BBBPOM di seluruh Indonesia juga melakukan intensifikasi pengawasan di sarana distribusi yang meliputi toko, pasar tradisional, supermarket dan hypermarket. Hal ini dilakukan karena, permintaan terhadap produk pangan olahan sangat meningkat, sehingga kemungkinan terjadi peredaran produk pangan yang tidak memenuhi syarat juga meningkat, antara lain pangan ilegal, kedaluwarsa, maupun rusak. 3 Dinas Kesehatan Propinsi setempat berwenang mengeluarkan nomor ijin edar untuk pangan olahan yang di produksi oleh Industri Rumah Tangga PIRT dengan kode PIRT dan akan mengeluarkan sertifikatijin edar. Dinas Kesehatan berkerjasama dengan Badan POM untuk mengawasi peredaran produk pangan maupun obat yang beredar dimasyarakat. 3 http:www.pom.go.idnewindex.phpviewpers267Intensifikasi-Pengawasan-Pangan-dan- Kosmetik.html diunduh pada 17 oktober 2015 45

D. Peraturan yang Mengatur Produk Pangan di Indonesia