Tinjauan Review Kajian Terdahulu Kerangka Konseptual

6 c. Untuk mengetahui peranan pemerintah mengawasi produk pangan yang beredar dimasyarakat

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu hukum di Indonesia terutama dalam bidang perlindungan hukum terhadap konsumen dan juga dapat berkontribusi bagi peneliti yang lain sebagai salah satu sumber data.

b. Manfaat Praktis

Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi: 1. Konsumen lebih telti dalam memilih produk yang dikonsumsi dan bagaiamana tindakan yang diambil oleh konsumen ketika mengalami kerugian akibat produk pangan yang telah dikonsumsi 2. Pemerintah agar dapat memperhatikan dan mencegah para pelaku yang memproduksi produk pangan yang beredar dimasyarakat.

D. Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis melakukan kajian pustaka dan menemukan beberapa penelitian yang berkaitan yaitu: 7 1. Dalam skripsi yang ditulis oleh MahendraAdhi Purwanta mahasiswa Universitas Indonesia yang berjudul “PELANGGARAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNAAN PRODUK PLASTIK BERBAHAYA SEBAGAI KEMASAN MAKANAN DAN MINUMAN ” dalam skripsi tersebut membahas mengenai produk plastik berbahaya sebagai kemasan makanan dan minuman yang jelas berbeda dengan skripsi yang ditulis oleh penulis, penulis membahas mengenai produk pangan olahan. 2. Dalam skripsi yang ditulis oleh Lira Aprian Sari Nasution mahasiswi Universitas Sumatra Utara berjudul “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS BEREDARNYA MAKANAN KADALUARSA” dalam skripsi tersebut membahas menegai peredaran makanan yang telah kadaluarsa disini berbeda dengan milik penulis.

E. Kerangka Konseptual

Untuk mempermudah dan menyamakan pemahaman terhadap istilah- istilah yang digunakan yang berkaitan dengan perlindungan hukum konsumen terhadap produk pangan yang mengandung zat berbahaya sebagai berikut: 1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang me njamin adanya kepastianhukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. 8 2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalammasyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhlukhidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. 3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukanatau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendirimaupun bersamasama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 4. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumeber hayati dan air. Baik yang diolah maupun tidak diolah , yang diperuntukan sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tamabahan pangan , ahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, danatau pembuatan makanan atau minuman. 5. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan. 6. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untukmencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatanmanusia. 9 7. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.

F. Metode Penelitian