2.6. Kerangka Konsep
Pasien TB Paru
Strategi DOTS
Pengobatan dengan
supervisi PMO -
Komitmen Politis -
Deteksi Kasus -
Ketersediaan OAT
- Pencatatan dan
pelaporan
Keteraturan pengobatan
Keberhasilan Pengobatan
2.7. Definisi Operasional
N o
Variabel Definisi
Operasional Alat
Ukur Cara
Pengukur an
Hasil Pengukuran
Skala Pengukura
n 1
Keberad aan
PMO Pasien memiliki
seseorang yang mengawasi selama
menjalani fase pengobatan OAT.
20
Kuesion er
Wawanca ra
a.Ada PMO b.Tidak ada
PMO Ordinal
2 Keteratu
ran Berobat
Mengambil OAT sesuai jadwal yang
ditentukan, yaitu 2 minggu sekali pada
fase awal dan 1 bulan sekali pada
fase lanjutan. Selain itu pasien juga
harus minum obat sesuai dosis yang
dianjurkan.
21
Catatan medis
kartu TB01
Observas i
-Pasien teratur
berobat -Pasien
tidak teratur berobat
Ordinal
18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian cross sectional.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan dari bulan Juni 2015 sampai bulan Oktober 2015. Pengambilan data dilakukan selama dua bulan yaitu bulan
Agustus hingga September 2015 di Puskesmas Ciputat.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua pasien TB paru dengan BTA + yang terdaftar di Puskesmas Ciputat tahun 2015 dan
telah berobat lebh dari 2 bulan..
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita yang dapat mewakili populasi dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda
dua proporsi:
25
: 1
α 2
2P1 P + Z1
β P11
P1 + P21 P2
P1 P2
Keterangan: n = Besar sampel
P = Rata-rata proporsi pada populasi P=12 P1+P2 = 120.6+0.06 = 0.33
P1 = Proporsi penderita yang memiliki PMO dan sembuh pada penelitian sebelumnya 60 0.6
P2 = Proporsi penderita yang memiliki PMO dan tidak sembuh pada penelitian sebelumnya 6.7 0.67
Z2 1-α2 = Derajat kemaknaan α pada uji dua sisi two tail, α= 5 1.96
Z1-β = Kekuatan uji 80 Berdasarkan rumus di atas, maka sampel yang dibutuhkan
adalah sebesar:
: 1.96 2x 0.31
0.3 + 0.84 0.61 0.6 + 0.061
0.06 0.6
0.06 n: 11
n: 11 X 2 = 22 n: 22 + 10 X 22 = 22 + 2,2 = 24,2 ≈ 25 sampel
Untuk menunjukkan pasien yang teratur dan tidak teratur, maka sampel dikalikan dua sehingga 11 X 2 = 22. Selanjutnya
untuk mengantisipasi drop out atau missing dalam pengisian data maka dikalikan 10. Sehingga totalnya berjumlah 25 sampel.
3.4. Kriteria Inklusi
Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini adalah: •
Pasien TB paru kasus baru dengan BTA + dengan lama pengobatan kategori 1 lebih dari 2 bulan
• Usia 19-75
• Bersedia menandatangani inform consent