Hasil Pengobatan dan Pemantauan
DOTS telah diterapkan di Indonesia sejak 1995. Oleh karena itu keteraturan berobat pada pasien TB juga ditentukan oleh faktor DOTS yang terdiri dari lima
komponen yang sudah dijalankan oleh pemerintah: •
Komitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan •
Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
• Pengobatan standar dengan supervisi dan dukungan bagi pasien
• Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif
• Sistem monitoring pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program.
20
Keberhasilan DOTS yang diterapkan di suatu fasilitas layanan kesehatan dapat dinilai melalui sepuluh indikator, beberapa di antaranya adalah angka
keberhasilan pengobatan dan angka konversi pasien TB. Angka keberhasilan pengobatan yang diharapkan adalah sebesar 85 dan angka konversi sebesar 80.
30
Poin keempat dari DOTS yaitu pengobatan standar dengan supervisi dan dukungan bagi pasien melalui peran PMO. Beberapa penelitian beberapa faktor dari
PMO yang mempengaruhi keteraturan berobat dan keberhasilan pengobatan TB Paru yaitu:
- wawasan dan pengetahuan PMO
29
- penyuluhan kepada PMO
29
- kinerja PMO
31
Pasien yang berobat selama 6 bulan secara teratur merupakan proses menuju kesembuhan dari penyakit TB Paru. Kesembuhan diartikan jika pasien telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap, pemeriksaan dahak ulang paling sedikit dua kali berturut-turut hasilnya negatif yaitu pada akhir pengobatan danatau
sebelum akhir pengobatan, dan pada salah satu pemeriksaan follow up sebelumnya.
16