Definisi Partisipasi Politik Tinjauan Partisipasi Politik

B. Tinjauan Partisipasi Politik

1. Definisi Partisipasi Politik

Istilah partisipasi politik merupakan bagian dari perilaku politik yang mencakup segala bentuk kegiatan maupun tindakan yang berhubungan dengan aktivitas dalam kehidupan politik. Partisipasi politik dalam definisi yang umum dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung atau tidak langsung dan memengaruhi kebijakan pemerintah public policy Miriam Budiardjo, 1982:1. Kegiatan yang dimaksudkan Budiardjo mencakup tindakan memberikan suara dalam pemilu, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan contacting, atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial. Herbert McClosky dalam Miriam Budiardjo 2008:367 juga memiliki pemikiran yang sejalan dengan Budiardjo, dimana partisipasi politik diartikan sebagai kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum. Kegiatan yang dimaksudkan McClosky sifatnya legal dan langsung bertujuan memengaruhi seleksi pejabat negara atau tindakan yang diambil mereka. Partisipasi politik menurut Koirudin merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok yang berusaha untuk memengaruhi pengambilan keputusan yang merupakan indikasi aktif dari pemilih terhadap kehidupan politik. Efriza, 2012:156. Amin Ibrahim 2009:139 mengatakan partisipasi politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh warga negara yang bertujuan memengaruhi pengambilan keputusan atau mengubah kebijakan yang akan dan telah diambil oleh supra struktur politik pemerintahan. Kegiatan yang dimaksudkan seperti himbauan hingga gerakan yang melawan pemerintahan yang sah. Pendapat ini serupa dengan Samuel P. Huntington dan Joan Nelson 1994:4 yang mengatakan partisipasi politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para warganegara private citizen dengan tujuan memengaruhi pengambilan keputusan pemerintah. Partisipasi itu dapat secara spontan, secara sinambung atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif. Koirudin, Amin Ibrahim, dan Huntington memberi batasan kegiatan sebagai gerakan maupun kegiatan yang memengaruhi dalam pembuatan keputusan atau kebijakan semata. Pendapat tersebut berbeda dengan pemaparan yang dikemukakan Budiardjo dan McClosky yang memasukkan juga unsur pemilihan pimpinan atau penguasa dalam pengertian kegiatan yang mereka jelaskan. Berdasarkan penjelasan tersebut, partisipasi politik merupakan kegiatan-kegiatan politik warga negara, baik dalam bentuk pemilihan pemimpinpenguasa maupun kegiatan untuk memengaruhi kebijakan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara individu maupun kelompok, dan secara legal maupun ilegal.

2. Bentuk Partisipasi Politik

Dokumen yang terkait

Non Voting Behavior (Perilaku Tidak Memilih) Pada Pemilukada kota Pematang Siantar 2010 (Studi Kasus : Perilaku Tidak Memilih Masyarakat di Kecamatan Siantar Selatan pada Pemilukada Kota Pematangsiantar 2010)

1 114 127

Non-Voting Dalam Pemilukada (Suatu Studi Perilaku Tidak Memilih Masyarakat Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Dalam PEMILUKADA Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2013)

2 57 98

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEPALA PEKON DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PEKON GUMUKREJO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011-2015

2 34 151

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEMILIH TERHADAP CALON BUPATI PEREMPUAN PADA PILKADA PRINGSEWU 2011 (Studi Pada Pekon Mataram Kecamatan Gading Rejo)

0 20 115

KONDISI ORIENTASI POLITIK MASYARAKAT PEKON SEBARUS DALAM PEMILUKADA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

0 13 159

PERGESERAN PERANAN MERAJE DALAM MASYARAKAT SEMENDE DI DUSUN PAMASALAK PEKON SINARBARU KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

3 14 55

PERAN INDUSTRI KERAJINAN KAIN PERCA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEKON SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

4 21 75

PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH DALAM

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Non Voting Behavior (Perilaku Tidak Memilih) Pada Pemilukada kota Pematang Siantar 2010 (Studi Kasus : Perilaku Tidak Memilih Masyarakat di Kecamatan Siantar Selatan pada Pemilukada Kota Pematangsiantar 2010)

0 0 43

NON VOTING BEHAVIOUR (PERILAKU TIDAK MEMILIH) PADA PEMILUKADA KOTA PEMATANGSIANTAR 2010

0 0 17