Pada fase penerapan konsep elaboration, siswa diajak untuk menerapkan konsep pada contoh kejadian yang lain, seperti menyelesaikan permasalahan terkait
konsep asam basa dalam bentuk soal yang melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan mengidentifikasi variabel dan mendeskripsikan hubungan antar
variabel. Dengan demikian diharapkan siswa dapat menerapkan konsep asam basa yang telah siswa temukan sebelumnya pada fase eksploration dan fase
eksplanation. Melalui pembelajaran dengan menggunakan Learning Cycle 3E, siswa diajak
untuk melakukan suatu kegiatan dan menentukan obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dengan kata lain, siswa diajak untuk me-
netukan variabel-variabel yang terkait dalam suatu kegiatan atau pecobaan. Se- hingga dalam hal ini, guru perlu melatih keterampilan mengidentifikasi variabel
dari setiap kegiatan pada siswa sebagai salah satu komponen dalam keterampilan proses sains yang terintegrasi. Selanjutnya, siswa diajak menentukan hubungan
antar variabel yang telah diidentifikasi. Pembelajaran kimia yang demikian memberikan pengalaman belajar pada siswa
sebagai proses dengan menggunakan sikap ilmiah agar mampu memiliki pema- haman melalui fakta-fakta yang mereka temukan sendiri, sehingga mereka dapat
menemukan konsep, hukum, dan teori, serta dapat mengaitkan dan menerapkan pada kehidupan. Dengan berpikir apabila pembelajaran seperti ini diterapkan
pada pembelajaran kimia di kelas, diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi variabel dan kemampuan menghubungkan antar
variabel.
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1. Semua siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Way Jepara tahun
pelajaran 2012-2013 yang menjadi subjek penelitian mempunyai kemampuan dasar yang sama.
2. Perbedaan keterampilan mengidentifikasi variabel dan mendeskripsikan hu- bungan antar variabel siswa semata-mata terjadi karena perbedaan perlakuan
dalam proses pembelajaran. 3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan keterampilan mengiden-
tifikasi variabel dan mendeskripsikan hubungan antar variabel siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Way Jepara tahun pelajaran 2012-2013
diabaikan.
H. Hipotesis
Sebagai dasar dalam analisis data maka perlu disusun hipotesis yaitu model
learning cycle 3E pada materi asam basa dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi variabel dan mendeskripsikan hubungan antar variabel.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
pada bulan Desember 2012 sampai dengan Mei 2013.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMAN 1 Way
Jepara Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas yang masing-masing kelas terdiri atas 30 hingga 32 siswa. Selan-
jutnya dari populasi tersebut diambil sebanyak dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan dan
satu kelas lagi sebagai kelas kontrol.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa data hasil tes
keterampilan mengidentifikasi variabel dan mendeskripsikan hubungan antar variabel sebelum pembelajaran pretes dan setelah pembelajaran postes. Data
ini bersumber dari seluruh siswa kelas eksperimen dan seluruh siswa kelas kontrol.
D. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan Non
Eqiuvalent Pretest-Posttest Control Group Design Creswell, 1997 dengan urutan kegiatan seperti yang terlihat pada tabel 2.
Tabel 2. Desain Penelitian
Pretes Perlakuan
Postes Kelas eksperimen
O
1
X
1
O
2
Kelas kontrol O
1
- O
2
Dengan keterangan O
1
adalah pretes yang diberikan sebelum diberikan perlakuan, O
2
adalah postes yang diberikan setelah diberikan perlakuan, dan X
1
adalah per- lakuan berupa model pembelajaran Learning Cycle 3E.
Peneliti ingin mendapatkan kelas dengan tingkat keterampilan mengidentifikasi
variabel dan mendeskripsikan hubungan antar variabel yang sama, peneliti memi- lih teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik purposive sampling dikenal juga sebagai sampling pertimbangan yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan
berdasarkan saran dari ahli, dengan tujuan ingin mendapatkan sampel yang mempunyai karakteristik yang hampir sama.
Dalam pelaksanaannya peneliti meminta bantuan pihak sekolah, yaitu guru bidang studi kimia yang memahami karakteristik siswa di sekolah tersebut untuk menen-
tukan dua kelas dengan tingkat kemampuan yang sama dan peneliti mendapatkan kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 sebagai sampel penelitian. Kelas XI IPA 3 sebagai
kelas eksperimen yang mengalami pembelajaran dengan model pembelajaran