Perkembangan Ekonomi Dinasti Ṣafawi

36

BAB IV SENI PADA MASA SHAH ABBAS I

A. Perkembangan Ekonomi Dinasti Ṣafawi

Dalam sektor ini, penulis menemukan perubahan yang dapat dikatakan cukup signifikan dalam mendukung argumen tentang bahasan yang penulis angkat. Ada dua tahap perkembangan ekonomi yang terjadi pada masa Dinasti Ṣafawi. Pertama, kegiatan ekonomi Persia saat itu sebagian besar berasal dari agraris. Setelah Shah Isma’il I naik tahta ia mulai banyak melakukan berbagai tindakan untuk pengembangan sektor pertaniannya sehingga lebih baik lagi. Tapi kemudian – masih abad ke-16 – mulai terdapat perubahan yang signifikan, kemungkinan besar pada masa Shah Tahmasp I, yaitu karya-karya seniman mulai menonjol di pasaran. Dan hal ini mencapai puncaknya, dimana permintaan akan barang-barang seni dan mewah dapat dikatakan turut mendominasi pasar, sekitar abad ke-17. 112 Sebagian produsen di perkotaan, yang kebanyakan adalah seniman, tetap memproduksi barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan sebagian yang lain fokus pada produksi barang-barang seni dan mewah. 113 Ada dugaan bahwa ini dipengaruhi oleh karya-karya arsitektur hebat pada saat itu. 114 Masa ini dapat dikatakan sudah mencapai tahap kedua dari perkembangan ekonomi periode dinasti Safawiyah. Jika begitu, maka seperti yang dibicarakan Grabar, arsitektur 112 “Economy: From the Safavids Through the Zands”, artikel diakses pada 7 Oktober 2015 dari http:www.iranicaonline.orgarticleseconomy-vii-from-the-safavids-through-the-zands. 113 Ibid. 114 Ibid. 37 dapat memengaruhi aktifitas perdagangan Dinast i Ṣafawi yang merupakan bagian sektor ekonomi. 115 Selanjutnya, pada masa Shah Abbas I, dibangun lokasi pusat dagang di lokasi yang strategis, yaitu Bandar Abbas di sela Hormuz, sehingga Bandar ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan ekonomi Safawiyah. Pengaruh ini tampak pada perebutan atas wilayah itu oleh berbagai pihak, bahkan hingga sekarang, seperti Inggris, Portugis, dan Belanda. Sebelumnya, pada masa Shah Ismail I, wilayah tersebut dikuasai oleh Portugis hingga 1622 dan merupakan pusat dagang untuk perdagangan jalur darat menuju India, yang ekspor utamanya di antaranya seperti karpet, katun, wol, buah-buahan dan getah. 116 Bandar ini menjadi transit dagang dan tempat bertemunya para pedagang lokal maupun dari luar Persia. Interaksi seperti itu juga yang menyebabkan munculnya berbagai inovasi teknik dan desain untuk barang-barang seni ataupun barang mewah sehingga tidak monoton, seperti pada perhiasan, barang-barang tekstil, karpet, manuskrip, barang-barang untuk dekorasi dan keperluan kegiatan lainnya. 117

B. Perkembangan Arsitektur dan Lukisan