isotropi dan anisotropi. Pada pembuatan magnet secara isotropi adalah dengan proses cetak kering, dengan dilakukan orientasi partikel dengan menggunakan medan magnet.
Sedangkan pada proses anisotropi, dimana dalam pembuatan magnetnya digunakan orientasi partikel dengan medan magnet dan pada pembentukannya ditambahkan bahan
perekat PVA Spaldin, Nicola, 2011. Proses sintering dalam pembuatan magnet permanen berbasis BaFe
12
O
19
adalah salah satu yang terpenting yang dapat mempengaruhi sifat dan kualitas magnet permanen
yang dihasilkan.Sebagai perbandinganmisalnya pada magnet ferit yang paling sering digunakan adalah Mn-Zn ferit karena material ini memiliki sifat yang lebih baik dari
jenis ferit lainnya.Mn-Zn ferit termasuk ke dalam material ferromagnetik dengan sifat magnetik yang sangat baik, seperti permeabilitas yang tinggi, rugi-rugi magnetik yang
rendah, saturasi magnetik yang tinggi dan resistivitas yang tinggi.Pada penelitian sebelumnya, bahwa substitusi Zinc ion dengan menggunakan metode sol-gel dapat
meningkatkan saturasi magnetik, magnetisasi remanen dan menurunkan koersivitas. Penambahan Mn dapat meningkatkan nilai indeks bias, turunnya kecepatan infrared
serta konstanta dielektrik bahan. Saat temperatur sintering meningkat, densitas dari sampel meningkat dan ukuran partikel menjadi kasar.Perubahan ini membuat sifat
magnet menjadi lebih baik.Selain itu kenaikkan temperatur sintering menyebabkan saturasi magnetik semakin meningkat.Saat meningkatnya saturasi magnetik, material
magnet tidak cepat jenuh.Oleh karena itu, perlu diteliti lebih lanjut untuk mencari temperatur sintering yang optimum agar mencapai material magnet dengan induksi
remanen yang besar dan gaya koersivitas yang rendah supaya tercipta sifat soft magnetic yang baik. Berdasarkan pertimbangan tersebut, pada penelitian ini sampel
akan diuji untuk mengetahui struktur dan sifat magnet yang terjadi pada Mn-Zn ferit. Jumaeda Jatmika, dkk. 2005
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembuatan magnet permanen ferrit jenis BaFe
12
O
19
yanng diberi penambahan aditif SiO2 terhadap logam Fe dan pengaruhnya terhadap sifat fisis dan sifat magnet.
1. Bagaimana pengaruh komposisi bahan baku secara stoikiometri dan non- stoikiometri terhadap sifat fisis dan magnet pada magnet permanen.
2. Bagaimana pengaruh temperatur sinter terhadap sifat fisis dan magnet pada magnet permanen.
3. Bagaimana pengaruh komposisi aditif SiO
2
terhadap sifat fisis dan magnet pada magnet permanen.
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengamati pengaruh temperatur sintering terhadap sifat magnet, sifat fisis, dan struktur mikro dari BaFe
12
O
19
dengan penambahan aditif SiO
2
.
2.
Untuk mengetahui bagaiman karakteristik magnet permanen BaFe
12
O
19
dengan penambahan aditif SiO
2.
1.4 Batasan Masalah
1. Sampel yang digunakan adalah BaFe
12
O
19
+ SiO
2.
2. Variasi aditif SiO
2
yang digunakan sebanyak 1, 3, 5 dan 7 dalam
persen berat.
3. Variasi suhu 800
o
C, 900
o
C 1000
o
C 1100
o
C denganholding time selama 2 jam.
4. Karakterisasi BaFe
12
O
19
dengan penambahan additif SiO
2
yang akan dilakukan
meliputi :
a. Pengujian sifat fisis pada magnet permanen tersebut meliputi : densitas, porositas, dan persentase penyusutan shrinkage.
b. Analisa struktur kristal dengan menggunakan X-Ray Diffractometer XRD.
c. Pengukuran kuat medan magnet fluks density dengan menggunakan Gaussmeter, sifat magnet BH curve dengan menggunakan
permagraphdan melihat interface dengan OM.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui proses sintering pembuatan magnet BaFe
12
O
19
dengan penambahan additif SiO
2
dengan vacuum furnace.
2. Meningkatkan kemampuan teknik pembuatan magnet permanen. 3. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dibuat sesuai urutan bab serta isinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Dasar Teori
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan serta langkah kerja yang
dilakukan dalam penelitian ini. BAB IV
Hasil Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Penutup berisi kesimpulan hasil penelitian yan telah dilakukan serta saran-saran yang berkaitan dengan hasil
kesimpulan penelitian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA