Analisa Mikrostruktur .1 XRD X-ray Diffractrometer

Untuk karakterisasi sifat-sifat magnet menggunakan alat Impluse magnetizer, berfungsi untuk memberikan medan magnet luar pada sampel agar memiliki magnet. Setelah itu di hitung nilai medan magnetnya menggunakan gaussmeter. Dan untuk karakterisasi sifat magnet yang lainnya menggunakan alat permagraph yaitu alat yang dapat menganalisis sampel dengan output berupa kurva histerisis yang dilengkapi dengan nilai induksi remanensi Br dan gaya koersif Hc. Pada saat pengukuran berlangsung terjadi proses magnetisasi pada sampel, sehingga sampel akan memiliki sifat magnet setelah pengujian dilakukan.

3.6.2.1 Permagraph

Permagraph merupakan salah satu alat ukur sifat magnet dari berbagai kelompok seperti Alnico, Ferrite atau dari logam tanah jarang. Sifat magnet yang akan diukur oleh permagraph diantaranya adalah koersifitas Hc, nilai produk maksimum BHmax dan remanensi Br. Untuk permagraph C memiliki perlengkapan dalam pengukuran kurva histerisis bahan permanen magnet seperti : electronik EF 4-1F, elektromagnet EP 2E kuat medan magnet sampai dengan 1800 kAm = 2.2 Tesla, komputer dan printer. Hasil yang dapat diperoleh dari permagraph C : otomatis mengukur kurva histerisis magnet permanen B-H curve, dapat menentukan kuantitas magnet seperti koersifitas, remanensi, nilai produk maksimum, pengukuran dengan surrounding coils untuk menentukan nilai rata-rata magnetik dan pengukuran distribusi kuat medan magnet permanen dengan pole coils. 3.6.3 Analisa Mikrostruktur 3.6.3.1 XRD X-ray Diffractrometer Difraksi sinar X atau X-ray diffraction XRD adalah suatu metode analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel. Profil XRD juga dapat memberikan data kualitatif dan semi kuantitatif pada padatan atau sampel. Difraksi sinar X ini digunakan untuk beberapa hal, diantaranya: 1. Pengukuran jarak rata-rata antara lapisan atau baris atom 2. Penentuan kristal tunggal 3. Penentuan struktur kristal dari material yang tidak diketahui 4. Mengukur bentuk, ukuran, dan tegangan dalam dari kristal kecil Analisis kimia: 1. IdentifikasiPenentuan jenis kristal 2. Penentuan kemurnian relatif dan derajat kristalinitas sampel 3. Deteksi senyawa baru 4. Deteksi kerusakan oleh suatu perlakuan Untuk interpretasipembacaan spektra dengan membandingkan spektra yang berada pada induk data spektra XRD, misalnya pada data JCPDS.Untuk menyimpulkan minimal ada 3 puncak spektra yang identik dengan spektra pada data induk.Adapun langkah langkah dari pengujian ini adalah: - Siapkan sampel yang akan diuji - Letakan sampel diatas preparat - Masukan kedalam XRD kemudian tutup rapat - Siapkan software pendukung untuk pengoperasian XRD.

3.6.3.2 OM Optical Microscope

Fungsi Optical Microscope atau OM pada penelitian adalah memberikan informasi secara langsung tentang topografi tekstur permukaan sampel, morfologi bentuk dan ukuran , komposisi unsur penyusun sampel, serta Informasi kristalografi susunan atom penyusunan sampel. Adapun langkah langkah dari pengujian ini adalah: - Sampel yang akan diuji, sebaiknya diamplas hingga permukaannya mengkilat. - Letakan sampel diatas preparat - Dilihat permukaan sampel dengan menggunakan OM, dengan perbesaran 40 kali. - Dilakukan lagi pengujian dengan OM sebanyak 3 kali untuk untuk sampel yang berbeda untuk diketahui ukuran butirnya. - Hasil dari OM dapat diamati di komputer yang telah terhubung.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Sifat Fisis

Karakterisasi sifat fisis yang diamati pada penelitian ini meliputi densitas dan porositas.Hasil pengukuran bulk density untuk Barium Hexaferrite BaFe 12 O 19 dengan penambahan sebesar 5 dan 7 wt dengan SiO 2 dan suhu sintering 800 o C,