50
diterapkan oleh Badan Pusat Statistik BPS yaitu terdiri dari: 1 Tingkat Pendapatan jumlah pendapatan per bulan, 2 Tingkat Pendidikan lamanya
menjalankan studi dalam jumlah per tahun, 3 Tingkat Kesehatan mudahnya memperoleh kesehatan, 4 Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki.
Data indikator kesejahteraan masyarakat Kota Sibolga berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden dengan menggunakan kuisioner dan observasi
dengan pihak-pihak terkait. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan data dengan indikator
kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Sibolga yang disajikan dalam bentuk tabulasi dan gambar berikut ini:
4.3.1 Indikator Kesejateraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Tingkat Pendapatan Per Bulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden diperoleh data indikator kesejahteraan berdasarkan tingkat pendapatan per bulan yang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Data Indikator Tingkat Pendapatan Per Bulan
No Pendapatan per bulan
Jumlah Responden
Persentase
1 Rendah 1.000.000
17 17
2 Sedang Rp 1.000.000 sd Rp
5.000.000 83
83 3
Tinggi 5.000.000
Total 100
100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden memiliki jumlah pendapatan per bulan antara Rp 1.000.000 sd
51
5.000.000 dengan kategori “sedang” yaitu 83 responden atau 83 dan diikuti yang berpendapatan dibawah Rp 1.000.000 dengan kategori “rendah” sebanyak
17 orang, sementara pendapatan per bulan di atas Rp 5.000.000 tidak ada. Dimana kondisi ekonomi masyarakat nelayan akan membawa pengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Kesejahteraan inilah yang menjadi variabel objek yang sangat penting.Pendapatan merupakan faktor yang
sangat penting untuk dipertimbangkan ketika ingin menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.
Nelayan merupakan suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara menangkap atau
membudidayakannya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai,sebuah lingkungan pemukiman yang dengan lokasi kegiatannya. Nelayan di Kota Sibolga
terdiri dari nelayan tangkap, nelayan budidaya, nelayan pengelolah, dan nelayan pedagang.Umumnya kehidupan nelayan di Kota Sibolga hidup dalam
keterbatasan. Keterbatasan ekonomi tampak pada tingkat pendapatan nelayan yang masih rendah, dimana hal ini didukung oleh hasil penelitian dimana tingkat
kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Sibolga yang masih rendah yaitu sekitar Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 bahkan masih ada nelayan di Kota Sibolga
yang pendapatan per bulannya di bawah Rp 1.000.000. Jika ada kendala yang dialami nelayan untuk menangkap ikan seperti keadaan cuaca yang tidak
mendukung dan ombak yang begitu besar, maka nelayan tersebut tidak akan mendapat penghasilan sama sekali. Pendapatan masyarakat nelayan rendah maka
52
akan membuat daya beli rendah yang mengakibatkan masyarakat nelayan tetap berada dalam lingkungan kemiskinan.
4.3.2 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Tingkat Kesehatan Keluarga