Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Tingkat Kesehatan Keluarga

52 akan membuat daya beli rendah yang mengakibatkan masyarakat nelayan tetap berada dalam lingkungan kemiskinan.

4.3.2 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Tingkat Kesehatan Keluarga

Kondisi kesehatan masyarakat nelayan berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden diperoleh data sebagaimana dituangkan dalam table dibawah ini: Tabel 4.5 Data Indikator Tingkat Kesehatan Keluarga No Kesehatan Keluarga Jumlah Responden Persentase 1 Kurang 15 15 2 Cukup 50 50 3 Baik 35 35 Total 100 100 Sumber: Data diolah Dari table 4.5 di atas memperhatikan bahwa pada umumnya responden memiliki tingkat kesehatan dengan kategori cukup sebanyak 50 responden atau 50 dari seluruh jumlah responden dan selebihnya dengan kategori kurang 15 responden atau 15 dan memiliki tingkat kesehatan dengan kategori baik sebanyak 35 responden atau 35. Kualitas hidup suatu masyarakat nelayan pada umumnya dianggap sebagai komunitas dengan kondisi kesehatan yang masih kurang. Berbagai faktor penyebabnya antara lain akibat masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta kondisi sanitasi lingkungan yang kotor dan kumuh dan sehingga masyarakat sekitarnya sangat rentan menderita berbagai macam penyakit. 53 Dari data hasil penelitian akan tingkat kesehatan masyarakat nelayan di Kota Sibolga pada umumnya dikategorikan “cukup baik”. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan kondisi kesehatan keluarga dimana adanya tingkat kesakitan di kalangan masyarakat nelayan sudah dapat ditekan atau diturunkan dibandingkan dengan tahun lalu.Hal ini didasarkan pada program yang dibuat oleh pemerintah seperti penyuluh kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan dan kader-kader puskesmas di Kota Sibolga. 4.3.3 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Kondisi Perumahan Serta Fasilitas yang Dimiliki Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden maka diperoleh data distribusi responden berdasarkan kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki yang dapat dilihat seperti tertera dalam table dibawah ini: Tabel 4.6 Data Indikator Kondisi Perumahan Serta Fasilitas yang Dimiliki No Kondisi Perumahan serta Fasilitas yang Dimiliki Jumlah Responden Persentase 1 Non Permanen 80 80 2 Semi Permanen 20 20 3 Permanen Total 100 100 Sumber:Data Diolah Dilihat dari table 4.6 diatas diperoleh data bahwa pada umumnya responden memiliki tempat tinggal non permanen sebanyak 80 responden atau 80 dari seluruh responden dan hanya beberapa diantaranya yang sudah memiliki tempat tinggal yang semi permanen sebanyak 20 responden atau 20. 54 Untuk melihat kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki masyarakat nelayan di Kota Sibolga dalam hal ini dievaluasi bentuk bangunan rumah yang dibagi dalam tiga kategori rumah non permanen, semi permanen, dan permanen.Data hasil penelitian membuktikan bahwa pada umumnya kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki masyarakat nelayan di Kota Sibolga memiliki bentuk non permanen. Dimana ciri-ciri rumah non permanen antara lain diketahui dari jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, dan keadaan ruangan. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki masyarakat nelayan pada umumnya berdinding papan dan berlantai papan atau tanah.Jika melihat dari kondisinya dapat dikategorikan sebagai rumah yang layak huni. Untuk melihat lebih jelas kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki masyarakat nelayan yang pada umumnya dikategorikan non permanen dapat dilihat melalui gambar sebagi berikut: Gambar 4.1 Kondisi Perumahan Masyarakat Nelayan 55 Gambar 4.2 Kondisi Perumahan Masyarakat Nelayan

4.3.4 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan