40
Judul : Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor
Suzuki Satria 120R
Pengarang : Muhammad Febriansyah 2005 UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 2.6 Skripsi sebelumnya tentang Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Motor Suzuki Satria 120R
Keunggulan Dengan tampilan user friendly memudahkan user dalam
mengakses system tersebut tanpa harus mendaftar hak akses dan tanpa adanyakehadiran seorang pakar.
Kelemahan Ruang lingkup yang masih kecil dan penelusuran penelusuran
data yang tidak bersifat dinamik.
Perangkat lunak yang digunakan
PHP, MySQL
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODE PENGUMPULAN DATA
Pembahasan metodologi yang digunakan dalam proses penyelesaian skripsi ini pada dasarnya adalah merupakan urutan langkah-langkah yang harus
dilakukan. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara- cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat
berjalan dengan lancar. Peneliti melakukan beberapa langkah pengumpulan data seperti studi pustaka, wawancara dan observasi.
3.1.1 Studi Pustaka
Sumber referensi yang penulis pergunakan adalah buku, majalah atau Koran, dan internet. Adapun referensi yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : a.
Metodologi Kesehatan. b.
Kapita selekta Kedokteran. c.
Kamus Kedokteran. d.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan. e.
Majalah bulletin of the world Health Organization. Buku-buku tersebut merupakan buku yang dianjurkan pakar dalam penelitian
ini untuk digunakan sebagai bahan pengumpulan data. Data lengkap dari daftar buku-buku tersebut dapat dilihat pada daftar pustaka. Selain itu penulis juga
42
menggunakan website www.medieastore.com, www.infomedika.com, dan biomed.ee.itb.ac.id sebagai media informasi di internet.
3.1.2 Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan wawancara terstruktur dengan manajemen klinik Makmur Jaya yaitu Hj. Elizar Bahar M.kes. dari beberapa wawancara yang
telah peneliti lakukan dengan pakar mengenai masalah kesehatan dan pelayanan penyakit paru dan pernafasan, peneliti mendapatkan beberapa data jenis penyakit,
gejala dan penanganannya. Beberapa hasil wawancara yang telah penulis lakukan dapat dilihat pada lampiran 2.
3.1.3 Observasi
Pada metode ini data diperoleh dengan melakukan peninjauan kelapangan guna mendapat fakta pendukung dalam penelitian. Observasi peneliti laksanakan
pada bulan Juli 2011 di Klinik Makmur Jaya, Ciputat. Dari observasi tersebut peneliti mendapatkan beberapa data sekunder berupa jenis masalah kesehatan
yang umumnya diderita perokok aktif dan upaya yang dilakukakn oleh dokter umum dalam menanggulanginya.
3.2 METODE PENGEMBANG SISTEM
Dalam pengembang sistem pakar ini terdapat siklus pengembangan untuk mengembangkan system seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Siklus
pengembangan sistem pakar ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan Expert System Development Life Cycle, Turban Efraim 1995.
43
Pada pengembangan sistem pakar, ada enam tahap yang meliputi identifikasi,
konseptualisasi, formalisasi,
implementasi, pengujian
dan pengembangan sistem.
Gambar 3.1
Siklus Pengembangan sistem Pakar
3.2.1 Inisialisasi Kasus
Inisialisasi kasus adalah langkah pertama dalam pengembangan sistem pakar. Tahap ini merupakan tahap pentuan hal-hal penting sebagai dasar dari
Inisialisasi Kasus
Analisis dan Desain Sistem
Prototype Dasar Kasus
Pengembangan Sistem
Implementasi Sistem
Implementasi Tahap Lanjut
44
permasalahan yang akan dibahas, tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan kedalam sistem. Tujuan pokoknya adalah
mengidentifikasi masalah dan setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi dari tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembang tersebut.
3.2.2 Analisa dan Desain Sistem
Pada tahap ini knowledge engineer dan pakar menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar. Hasil inisialisasi kasus akan
dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Pada
tahap ini juga menganalisis data-data penting yang harus didalami bersama dengan pakar dibidang permasalahan, sehingga hasilnya dapat memberikan
jawaban pasti bahwa sasaran permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai.
3.2.3 Prototype Dasar Kasus
Dalam tahap ini hubungan antar unsur akan digambarkan dalam bentuk format yang biasa digunakan oleh sistem pakar seperti mekanisme inferensi yang
meliputi : teknik penalaran menggunakan forward chaining, teknik best first search, dan representasi pengetahuan yang meliputi ; diagram pohon dan kaidah
produksi.