Latar Belakang Masalah Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Mode Fashion Departement Store Medan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan akan selalu berusaha mencapai laba yang optimal secara efisien dan efektif serta berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Proses pencapaian laba tersebut membutuhkan ketersediaan dana yang cukup untuk membeli aktiva tetap, membeli persediaan barang jadi, membayar gaji karyawan dan membeli surat berharga, baik untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan bersumber dari pemilik perusahaan modal sendiri maupun modal dari pinjaman hutang jangka panjang. Pengelolaan modal kerja yang baik merupakan tanggung jawab setiap pimpinan perusahaan, sehingga dalam setiap penggunaan modal kerja perusahaan dapat tercapai suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaan modal kerja tersebut. Modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba. Sebaliknya modal kerja yang terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Pengelolaan modal kerja menurut Riyanto 1997:54 merupakan aspek penting dari kegiatan manajemen financial perusahaan. Modal kerja juga mengidentifikasikan besarnya aktiva lancar yang dimiliki perusahaan Elly Agustin : Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Mode Fashion…, 2007 USU Repository © 2009 setelah diperkirakan untuk memenuhi keseluruhan hutang lancarnya selama 1 periode operasi. Basarnya aktiva lancar juga mengidentifikasikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang baik atau sebaliknya. Modal kerja yang cukup selain untuk menjaga tingkat likuiditas juga dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan. Selain itu modal kerja juga menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mencapai salah satu tujuan yaitu memperoleh laba melalui perputaran yang dihasilkan dari kegiatan operasionalnya. Kemampuan menghasilkan laba akan dapat ditingkatkan apabila perusahaan mampu mengelola modal kerja yang tepat. Menurut Martono dan Agus Harjito 2001:73, ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya manajemen modal kerja, yaitu: a. Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufactur maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibanding dengan jumlah aktiva secara keseluruhan b. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama dari pendapatan eksternal. Perusahaan ini tidak memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka panjangnya c. Manager keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai untuk pengelolaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja. d. Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat resiko, laba, dan harga saham perusahaan. Elly Agustin : Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Mode Fashion…, 2007 USU Repository © 2009 e. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar. Ada beberapa rasio untuk dapat mengukur manajemen modal kerja yaitu rasio yang termasuk dalam pembagian rasio aktivitas, rasio likuiditas. Penelitian Sarawity 2006 ada 2 rasio yang mempengaruhi kemampuan memperoleh laba, yaitu rasio cara pembelanjaan modal kerja dan rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio aktivitas yang diwakili dengan Working Capital Turnover WCTO, Receivable Turover RTO, rasio likuiditas yang diwakili Current Ratio CR. Untuk mengukur rasio kemampulabaan penulis memakai Return On Investment ROI. Selain modal kerja, Profitabilitas juga penting bagi perusahaan. Karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Pemilik perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Mode Fashion Departement Store harus tetap meningkatkan perolehan laba agar perusahaan tetap hidup dan berkembang. Pendapat Horne 2000:217 mengenai prinsip mendasar dari pendanaan operasional manajemen modal kerja yang mengatakan bahwa kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas, yang berarti bahwa bila terjadi peningkatan pada kemampuan membayar hutang jangka pendek, maka kemampuan memperoleh laba akan menurun. Elly Agustin : Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Mode Fashion…, 2007 USU Repository © 2009 Informasi dan gambar dari fluktuasi rasio-rasio modal kerja yang diukur dengan WCTO, CR dan RTO terhadap ROI adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Fluktuasi Rasio-Rasio Modal Kerja WCTO,CR, RTO terhadap ROI Mode Fashion Departement Store Periode 2002-2006 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 WCTO 11.93 13.57 12.71 12.69 15.08 CR 2.43 2.44 2.24 1.78 1.71 RTO 17.67 20.17 37.97 47.60 35.30 ROI 11.52 11.67 14.68 5.93 9.34 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber : Laporan Keuangan Mode Fashion Departement Store, diolah. Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa ROI berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002-2004 ROI mengalami peningkatan, pada tahun 2004-2006 ROI mengalami penurunan. Pergerakan dari ROI tersebut tidak searah dari pergerakan rasio- rasio yang lain, dimana pada tahun 2003-2004 ROI mengalami peningkatan tetapi rasio WCTO dan CR mengalami penurunan, lain halnya dengan RTO yang juga ikut mengalami peningkatan, dan sebaliknya pada tahun 2004-2005 ROI mengalami penurunan tetapi RTO Elly Agustin : Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Mode Fashion…, 2007 USU Repository © 2009 mengalami peningkatan dan rasio WCTO dan CR mengalami penurunan juga. Melalui analisis rasio ini, dapat dilihat bahwa rasio aktivitas yang diwakili dengan WCTO, RTO dan rasio likuiditas yaitu Curent Ratio memiliki hubungan yang bervariasi searah, bertolak belakang dengan ROI. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Mode Fashion Departement Store”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 101 86

Analisis Hubungan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT Pola Indah Gas Medan

0 38 83

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

Perbandingan Hasil Produksi Pakaian CV. MODE FASHION DEPARTEMENT STORE MEDAN dengan Metode Pemulusan Dua Parameter dari Holt dan Pemulusan Eksponensial Ganda dari Brown

0 26 53

Analisis hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari Departement Store.

0 2 107

Perbandingan Hasil Produksi Pakaian CV. MODE FASHION DEPARTEMENT STORE MEDAN dengan Metode Pemulusan Dua Parameter dari Holt dan Pemulusan Eksponensial Ganda dari Brown

0 0 12

Perbandingan Hasil Produksi Pakaian CV. MODE FASHION DEPARTEMENT STORE MEDAN dengan Metode Pemulusan Dua Parameter dari Holt dan Pemulusan Eksponensial Ganda dari Brown

0 0 2

2 JBAJun16 Farah Cindy

0 0 14

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN SIKAP KONSUMEN PRODUK FASHION DI MATAHARI DEPARTEMENT STORE

0 0 105

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN SIKAP KONSUMEN PRODUK FASHION DI MATAHARI DEPARTEMENT STORE

0 0 105