Uji Penyimpangan Asu .1 Uji Multicolinearity Pe Potensi Ekonomi

Kurva Uji F-Statistik msi Klasik knya ng, t-hitung, serta standard error. tandai dengan: istik yang signifikan pada g =10, g = 5, g = 1 dalam model . R 2 sangat tinggi akan tetapi t-statistik berubah tanda dan tidak signifikan F- tabel Gambar 3.2 3.7 Uji Penyimpangan Asu 3.7.1 Uji Multicolinearity Multicolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lain. Untuk mengetahui ada tida multicolinearity dapat dilihat dari R-square, F-hitu Adanya Multicolinearity di a. standard error tidak terhingga b. Tidak satu pun t-stat persamaan tersebut c H a diterima H diterima

3.8 Definisi Operasional

Ü Kredit Perbankan adalah kredit kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, atau konsumsi kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha guna membiayai sebagian kebutuhan permodalan, dan kredit dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang bertahan di rtingkat, dan mengikuti syarat-syarat yang jelas, a yang akan dipergunakan untuk konsumsi dalam memenuhi biaya hidup. berupa barang dan jasa. Ü Lama Usaha adalah satuan usaha kecil rotan itu mulai berdiri dan tengah gejolak ekonomi, dimana satuan hitungnya dalam tahun Ü Tingkat Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah secara teratur, be teratur, dan ketat terikat Ü Omset Pendapatan adalah seluruh uang yang diterim DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1.1 S

matera Utara. Demikianlah Kota Medan tetap berada dalam pengawasan Gubern . Oleh karena itu kondisi Kota Medan memer jak itu wilayah Kota Medan mencapai 5130 Ha dan u: BAB IV

4.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Barat

ejarah Singkat Kecamatan Medan Barat Kecamatan Medan Barat mulai diresmikan sejak dikeluarkan Surat Keputusan Presiden RI No.46I 1951 yang isinya mengangkat Abdul Hakim sebagai Gubernur Provinsi Su ur. Sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat yang ada ketika itu maka Kota Medan memegang peranan penting lukan perubahan dan pembangunan. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No.66IIIPSU tanggal 21 September 1951 Lembaran daerah Propinsi Sumatera Utara No.3 tahun I, maka wilayah Kota Medan diperluas dengan mengambil sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang yang berada di sekeliling Kota Medan. Se terdiri dari empat Kecamatan yait 1. Kecamatan Medan Barat 2. Kecamatan Medan Baru 3. Kecamatan Medan Timur 4. Kecamatan Medan Kota 59 dan keputusan pembagian wilayah Kota Medan disusul dengan Maklumat Walikotamadya Medan No.21 tanggal 29 September 1951. Kemudian Kotamadya Medan diperluas menjadi 26510 Ha dengan mengambil tanah adat yang ada di sekitar Kota Medan, berdasarkan PeraturanPemerintah RI No.22 tahun 1973. Pada tahun 1991 sesuai dengan Medan dari 11 Kecamatan menjadi 19 Kecamatan. a ih Timur II 12. Kelurahan Sei Putih Barat 6. 1991 dimekarkan menjadi 2 ecamatan t i dar bak 2. tentang Peraturan Pemerintah RI No.50 tahun 1991 terjadi pemekaran kecamatan yang ada di kotamadya Kecamatan Medan Bar t sebelum PP RI No.50 tahun 1991 terdiri dari 13 kelurahan yaitu: 1. Kelurahan Silalas 8. Kelurahan Sei Put 2. Kelurahan Kesawan 9. Kelurahan Sei Putih Timur 3. Kelurahan Pulo Brayan Kota 10. Kelurahan Sekip 4. Kelurahan Sei Agul 11. Kelurahan Petisah Tengah 5. Kelurahan Gelugur Kota Kelurahan Karang Berombak 13. Kelurahan Sei Putih Tengah 7. Kelurahan Sei Sikambing D Kemudian berdasarkan PP RI No.50 tahun Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Petisah. K Medan Barat pada saat ini erdir i 6 Kelurahan yaitu: 1. Kelurahan Kesawan 4. Kelurahan Karang Berom Kelurahan Silalas 5. Kelurahan Glugur Kota 3. Kelurahan Sei Agul 6. Kelurahan Brayan Kota Maksud dan tujuan terbentuknya Kecamatan adalah untuk mempermudah serta membina masyarakat di segala bidang sesuai dengan UU No.5 tahun 1974 pokok-pokok pemerintahan di daerah yakni camat sebagai kepala wilayah dan pada saat rdamean Siregar, SH.M.Ap. uas wilayah Kecamatan Medan Barat 539 Ha dengan ketinggian 8m dari unyai batas-batas wilayah sebagai uang lingkup tugas Kecamatan Medan Barat membawahi 6 Kelurahan dan 98 ingkungan.Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: penelitian ini dilakukan tahun 2007 dijabat oleh Pa

4.1.2 Letak Geografis Kecamatan Medan Barat

L permukaan laut.Kecamatan Medan Barat memp berikut: ¬ Sebelah Utara : Kecamatan Medan Deli ¬ Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Petisah ¬ Sebelah Barat : Kecamatan Medan Helvetia ¬ Sebelah Timur : Kecamatan Medan Timur R L Tabel 4.1 an RW,RT dan Blok Sensus Dirinci Me Banyaknya Lingkung nurut Kelurahan di Kecamatan Medan Barat T 7 Jum ahun 200 lah No Kelurahan Lingkungaan RW RT Blok sus Sen 1 K esawan 11 18 44 26 2 Silalas 12 13 52 23 3 Sei Agul 16 20 60 43 4 K k arang Beromba 19 18 54 40 5 Gelugur Kota 15 16 33 18 6 Pulo Brayan Kota 25 25 77 39 8 110 320 189 Jumlah 9 Sumber : BPS Kota Medan

4.2 Pe

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: nduduk dan Tenaga Kerja Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Barat adalah 77791 jiwa tahun 2007 dengan jumlah 320 rumah tangga. Rata-rata anggota rumah tangga di Kecamatan Medan Barat adalah 5 orang. Jumlah penduduk yang paling besar adalah Kelurahan Sei Agul sebanyak 22957 jiwa dan jumlah penduduknya yang paling rendah adalah Kelurahan Kesawan dengan jumlah penduduk 5108 jiwa. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki- laki sebesar 38657 jiwa dan berjenis kelamin perempuan adalah 39134 jiwa. Tabel 4.2 Menurut Jenis Kelamin Dirinci Menu Jumlah Penduduk rut Kelurahan di Kecamatan Medan B 07 Kela arat Tahun 20 Jenis min No Kelurahan i-Laki mpuan duk Lak Pere Jumlah Pendu 1 Kesawan 2552 2556 5108 2 Silalas 3650 3696 11601 3 Sei Agul 11365 11601 22957 4 Karang Berombak 10557 10440 20997 5 Gelugur Kota 3725 3889 7614 6 yan Kota Pulo Bra 6817 6952 13769 38657 39134 77791 Jumlah Sumber BPS Kota Medan Banyaknya Lembaga Keuangan Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Barat Tahun 2007 n k erasi lah Tabel 4.3 No Keluraha Ban Kop Jum 1 Kesawan 25 12 37 2 Silalas 2 - 2 3 Sei Agul - 1 1 4 Karang Berombak 1 1 2 5 Gelugur Kota 3 - 3 6 yan Kota Pulo Bra 9 5 14 40 19 59 Jumlah Sumber : BPS Kota Medan Sesuai dengan tabel 5, Lembaga Keuangan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Medan Barat adalah bank kebanyakan terdapat di Kelurahan Kesawan. operasi sangat sedikit terdapat di Kecamtan Medan Barat. K

4.3 Potensi Ekonomi

Pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di kecamatan Medan Barat diarahkan dengan menitikberatkan pada sektor industri terutama subsektor industri kecil atau industri rumah tangga dan kerajinan. Faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini adalah letak geografis, sarana dan prasarana yang memadai, bantuan pe ntah, tersedianya sumber daya yang cukup dan sarana komunikasi, informasi, enaga listrik, air, perbankan dan alat transportasi. Pembinaan dan pengembangan industri kecil perlu karena lapanga usaha yang sesuai dengan ekonomi lemah dengan mengikutsertakan peran aktif masyarakat yang kurang mampu sehingga pe meri nyerapan tanaga kerja lebih besar. Untuk memacu laju gah menjadi usaha yang an meningkatkan jiwa kewirausahaan. rta pendalaman struktur industri untuk memantapkan program mber bahan baku an Medan Barat yang perlu dikembangkan adalah: pertumbuhan industri kecil di daerah ini,maka langkah prioritas pengembangan industri kecil adalah sebagai berikut: 1 Mengembangan usaha-usaha industri kecil dan menen berkembang, mandiri, meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja d 2 Mengadakan kegiata pendidikan dan pelatihan keterampilan, manajemen dan kewirausahaan. 3 Pengembangan industri penghasil komoditi yang berkualitas bagus supaya para pelanggan tidak kecewa. 4 Penguatan se keterkaitan baik antar industri maupun dengan sektor lain dalam meningkatkan nilai tambah. Memperhatikan prospek pengembangan yang didukung oleh su yang tersedia da dibarengi dengan tenaga kerja yang ada, maka komoditi andalan yang terdapat di Kecamat a Kelompok industri pangan yaitu industri kerupuk, roti, kue, tepung, minuman,dan sebagainya b Kelomok industri sandang dan kulit yaitu industri tas, sandal, sepatu, pakaian jadi maupun penyediaan jasa penjahit busana. c Kelompok industri bahan bangunan yaitu berbagai jenis kayu panglong, berbagai pertukangan kayu kusen, pintu, jendela e beda dimana hal tersebut dipengaruhi oleh erbagai faktor salah satunya keadaan ekonomi yang berubah-ubah. Untuk lebih lasnya lihat tabel di bawah ini : d Kelompok industri logam dan jasa pandai besi, tukang mas, alat-alat pertanian dan jasa perbengkelan. Kelompok industri kerajinan aneka yaitu anyaman rotan kerajinan rotan, mebel, salon, foto copy, reperasi barang elektronik dan lainnya. Perkembangan subsektor industri kecil di Kecamatan Medan Barat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang diwakili oleh jumlah unit usaha yang ada. Prsentase kenaikannya berbeda- b je Tabel 4.4 Banyaknya Perusahaan Industri Besar,Sedang,Kecil dan Kerajinan Rumah tangga ut Kelurah ta an Bar n sarSedang il ah Tannga Menur an di Kecama n Med at Tahun 2007 No Keluraha Be Kec Rum 1 Kesawan 4 17 20 2 Silalas - 6 12 3 Sei Agul - 9 14 4 Karang Berombak 5 28 39 5 Gelugur Kota 3 13 17 6 yan Kota Pulo Bra 3 10 16 J 83 118 umlah 15 Sumber : BPS Kota Medan Industri yang paling banyak pada Kecamatan Medan Barat adalah industri kerajinan rumah tangga dan yang paling sedikit adalah industri besarsedang. Industri besarsedang, kecil dan kerajinan rumah tangga banyak terdapat di Kelurahan Karang Berombak. Dari tabel di atas membuktikan bahwa usaha kecil lebih banyak daripada usaha besar,keadaan tersebut pada umumnya terdapat pada negarayang sedang erkem erhatian, penanganan yang b bang misalnya negar indonesia. Diakui ada banyak kelemahan yang dihadapi oleh UKM, salah satu kelemahan yang cukup signifikan adalah masalah pembiayaan. Untuk mengatasi masah ini bukanlah hal yang mudah, membutuhkan waktu dan perlu mendapat p sungguh-sungguh serta berkesinambungan dari semua pihak. Pembiayaan kepada pengusaha UKM tidak selamanya merugikan. Bahkan, keuntungn bisa diperoleh melalui penyaluran kredit bagi pelaku usaha yang sering kali baik tif. Bank-bank yang ada akan lebih baik jika engal , bimbingan dan pendampingan yang tepat bagi UKM, iharapkan UKM dapat menopang lebih kuat lagi upaya pemulihan ekonomi Indonesia ang sempat mengalami krisis. dia an. Selain dapat memperoleh keuntungan,secara tidak langsung pembiayaan UKM ini membantu meminimalisir pengangguran dan kemiskinan. Pemerintah juga sebaiknya menunjuk bank-bank komersial khusus untuk penyaluran kredit UKM yang benar-benar produktif. Cara ini juh lebih efektif daripada membiarkan mekanisme pasar seperti saat ini,dimana semua bank masuk ke usaha UKM, tetapi sebagian besar hanya sektor konsum m okasikan sebagian dananya untuk di pool pada satu bank dan kemudian bank yang ditunjuk itulah yang berfokus pada UKM. Adanya dukungan dana d y

BAB V TASI

desaan serta masalah bawah. Industri kecil yang terproteksi oleh industri besar adalah kerajinan HASIL ESTIMASI DAN INTERPRE

5.1 Kinerja Usaha Kecil Dalam Pertumbuhan Ekonomi