Kurva Uji F-Statistik
msi Klasik
knya ng, t-hitung, serta standard error.
tandai dengan:
istik yang signifikan pada g =10, g = 5, g = 1 dalam model
. R
2
sangat tinggi akan tetapi t-statistik berubah tanda dan tidak signifikan F-
tabel
Gambar 3.2
3.7 Uji Penyimpangan Asu 3.7.1 Uji Multicolinearity
Multicolinearity adalah
alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lain. Untuk mengetahui ada tida
multicolinearity dapat dilihat dari R-square, F-hitu Adanya Multicolinearity di
a. standard error tidak terhingga
b. Tidak satu pun t-stat
persamaan tersebut c
H
a
diterima H
diterima
3.8 Definisi Operasional
Ü Kredit Perbankan adalah kredit kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, atau
konsumsi kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha guna membiayai sebagian kebutuhan permodalan, dan kredit dari
bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang
bertahan di
rtingkat, dan mengikuti syarat-syarat yang jelas,
a yang akan dipergunakan untuk konsumsi dalam memenuhi biaya hidup.
berupa barang dan jasa.
Ü Lama Usaha adalah satuan usaha kecil rotan itu mulai berdiri dan
tengah gejolak ekonomi, dimana satuan hitungnya dalam tahun
Ü Tingkat Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan di
sekolah secara teratur, be
teratur, dan ketat terikat
Ü Omset Pendapatan adalah seluruh uang yang diterim
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
4.1.1 S
matera Utara. Demikianlah Kota Medan tetap berada dalam pengawasan Gubern
. Oleh karena itu kondisi Kota Medan memer
jak itu wilayah Kota Medan mencapai 5130 Ha dan u:
BAB IV
4.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Barat
ejarah Singkat Kecamatan Medan Barat
Kecamatan Medan Barat mulai diresmikan sejak dikeluarkan Surat Keputusan Presiden RI No.46I 1951 yang isinya mengangkat Abdul Hakim sebagai Gubernur
Provinsi Su ur.
Sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat yang ada ketika itu maka Kota Medan memegang peranan penting
lukan perubahan dan pembangunan. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No.66IIIPSU tanggal 21 September
1951 Lembaran daerah Propinsi Sumatera Utara No.3 tahun I, maka wilayah Kota Medan diperluas dengan mengambil sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang yang
berada di sekeliling Kota Medan. Se terdiri dari empat Kecamatan yait
1. Kecamatan Medan Barat
2. Kecamatan Medan Baru
3. Kecamatan Medan Timur
4. Kecamatan Medan Kota
59
dan keputusan pembagian wilayah Kota Medan disusul dengan Maklumat Walikotamadya Medan No.21 tanggal 29 September 1951. Kemudian Kotamadya Medan
diperluas menjadi 26510 Ha dengan mengambil tanah adat yang ada di sekitar Kota Medan, berdasarkan PeraturanPemerintah RI No.22 tahun 1973. Pada tahun 1991 sesuai
dengan Medan dari 11 Kecamatan menjadi 19 Kecamatan.
a
ih Timur II
12. Kelurahan Sei Putih Barat 6.
1991 dimekarkan menjadi 2 ecamatan
t i dar
bak 2.
tentang Peraturan Pemerintah RI No.50 tahun 1991 terjadi pemekaran kecamatan yang
ada di kotamadya Kecamatan Medan Bar t sebelum PP RI No.50 tahun 1991 terdiri dari 13
kelurahan yaitu: 1.
Kelurahan Silalas 8. Kelurahan Sei Put
2. Kelurahan Kesawan
9. Kelurahan Sei Putih Timur 3.
Kelurahan Pulo Brayan Kota 10. Kelurahan Sekip
4. Kelurahan Sei Agul
11. Kelurahan Petisah Tengah 5.
Kelurahan Gelugur Kota Kelurahan Karang Berombak
13. Kelurahan Sei Putih Tengah 7.
Kelurahan Sei Sikambing D Kemudian berdasarkan PP RI No.50 tahun
Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Petisah. K Medan Barat pada saat ini erdir
i 6 Kelurahan yaitu: 1.
Kelurahan Kesawan 4. Kelurahan Karang Berom
Kelurahan Silalas 5. Kelurahan Glugur Kota
3. Kelurahan Sei Agul
6. Kelurahan Brayan Kota Maksud dan tujuan terbentuknya Kecamatan adalah untuk mempermudah serta
membina masyarakat di segala bidang sesuai dengan UU No.5 tahun 1974
pokok-pokok pemerintahan di daerah yakni camat sebagai kepala wilayah dan pada saat rdamean Siregar, SH.M.Ap.
uas wilayah Kecamatan Medan Barat 539 Ha dengan ketinggian 8m dari unyai batas-batas wilayah sebagai
uang lingkup tugas Kecamatan Medan Barat membawahi 6 Kelurahan dan 98 ingkungan.Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
penelitian ini dilakukan tahun 2007 dijabat oleh Pa
4.1.2 Letak Geografis Kecamatan Medan Barat
L permukaan laut.Kecamatan Medan Barat memp
berikut: ¬
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Deli ¬
Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Petisah ¬
Sebelah Barat : Kecamatan Medan Helvetia ¬
Sebelah Timur : Kecamatan Medan Timur R
L
Tabel 4.1 an RW,RT dan Blok Sensus Dirinci Me
Banyaknya Lingkung nurut Kelurahan di
Kecamatan Medan Barat T 7
Jum ahun 200
lah No Kelurahan
Lingkungaan RW RT Blok sus
Sen
1 K esawan
11 18 44
26 2 Silalas
12 13 52
23 3 Sei
Agul 16 20
60 43
4 K k
arang Beromba
19 18
54 40
5 Gelugur Kota
15 16 33
18 6
Pulo Brayan Kota 25
25 77
39 8 110
320 189 Jumlah
9
Sumber : BPS Kota Medan
4.2 Pe
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
nduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Barat adalah 77791 jiwa tahun 2007 dengan jumlah 320 rumah tangga. Rata-rata anggota rumah tangga di Kecamatan Medan
Barat adalah 5 orang. Jumlah penduduk yang paling besar adalah Kelurahan Sei Agul sebanyak 22957 jiwa dan jumlah penduduknya yang paling rendah adalah Kelurahan
Kesawan dengan jumlah penduduk 5108 jiwa. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki- laki sebesar 38657 jiwa dan berjenis kelamin perempuan adalah 39134 jiwa.
Tabel 4.2 Menurut Jenis Kelamin Dirinci Menu
Jumlah Penduduk rut Kelurahan di
Kecamatan Medan B 07
Kela arat Tahun 20
Jenis min
No Kelurahan i-Laki
mpuan duk
Lak Pere
Jumlah Pendu
1 Kesawan 2552
2556 5108
2 Silalas 3650
3696 11601
3 Sei Agul
11365 11601
22957 4 Karang
Berombak 10557
10440 20997
5 Gelugur Kota
3725 3889
7614 6
yan Kota Pulo Bra
6817 6952
13769 38657
39134 77791
Jumlah
Sumber BPS Kota Medan
Banyaknya Lembaga Keuangan Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Barat Tahun 2007
n k
erasi lah
Tabel 4.3
No Keluraha
Ban Kop
Jum
1 Kesawan 25
12 37
2 Silalas 2 -
2 3 Sei
Agul - 1
1 4 Karang
Berombak 1
1 2
5 Gelugur Kota
3 -
3 6
yan Kota Pulo Bra
9 5
14 40
19 59
Jumlah
Sumber : BPS Kota Medan
Sesuai dengan tabel 5, Lembaga Keuangan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Medan Barat adalah bank kebanyakan terdapat di Kelurahan Kesawan.
operasi sangat sedikit terdapat di Kecamtan Medan Barat. K
4.3 Potensi Ekonomi
Pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di kecamatan Medan Barat diarahkan dengan menitikberatkan pada sektor industri terutama subsektor industri kecil atau
industri rumah tangga dan kerajinan. Faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini adalah letak geografis, sarana dan prasarana yang memadai, bantuan
pe ntah, tersedianya sumber daya yang cukup dan sarana komunikasi, informasi,
enaga listrik, air, perbankan dan alat transportasi. Pembinaan dan pengembangan industri kecil perlu karena lapanga usaha yang
sesuai dengan ekonomi lemah dengan mengikutsertakan peran aktif masyarakat yang kurang mampu sehingga pe
meri
nyerapan tanaga kerja lebih besar. Untuk memacu laju
gah menjadi usaha yang
an meningkatkan jiwa kewirausahaan.
rta pendalaman struktur industri untuk memantapkan program
mber bahan baku
an Medan Barat yang perlu dikembangkan adalah: pertumbuhan industri kecil di daerah ini,maka langkah prioritas pengembangan industri
kecil adalah sebagai berikut: 1
Mengembangan usaha-usaha industri kecil dan menen berkembang, mandiri, meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan
lapangan kerja d 2
Mengadakan kegiata pendidikan dan pelatihan keterampilan, manajemen dan kewirausahaan.
3 Pengembangan industri penghasil komoditi yang berkualitas bagus supaya para
pelanggan tidak kecewa. 4
Penguatan se keterkaitan baik antar industri maupun dengan sektor lain dalam meningkatkan
nilai tambah. Memperhatikan prospek pengembangan yang didukung oleh su
yang tersedia da dibarengi dengan tenaga kerja yang ada, maka komoditi andalan yang terdapat di Kecamat
a Kelompok industri pangan yaitu industri kerupuk, roti, kue, tepung, minuman,dan
sebagainya
b Kelomok industri sandang dan kulit yaitu industri tas, sandal, sepatu, pakaian jadi
maupun penyediaan jasa penjahit busana. c
Kelompok industri bahan bangunan yaitu berbagai jenis kayu panglong, berbagai pertukangan kayu kusen, pintu, jendela
e
beda dimana hal tersebut dipengaruhi oleh erbagai faktor salah satunya keadaan ekonomi yang berubah-ubah. Untuk lebih
lasnya lihat tabel di bawah ini : d
Kelompok industri logam dan jasa pandai besi, tukang mas, alat-alat pertanian dan jasa perbengkelan.
Kelompok industri kerajinan aneka yaitu anyaman rotan kerajinan rotan, mebel, salon, foto copy, reperasi barang elektronik dan lainnya.
Perkembangan subsektor industri kecil di Kecamatan Medan Barat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang diwakili oleh jumlah unit usaha yang ada.
Prsentase kenaikannya berbeda- b
je
Tabel 4.4 Banyaknya Perusahaan Industri Besar,Sedang,Kecil dan Kerajinan Rumah tangga
ut Kelurah ta
an Bar n
sarSedang il
ah Tannga
Menur an di Kecama n Med
at Tahun 2007 No
Keluraha Be
Kec Rum
1 Kesawan 4
17 20
2 Silalas -
6 12
3 Sei Agul
- 9
14 4 Karang
Berombak 5 28
39 5 Gelugur
Kota 3
13 17
6 yan Kota
Pulo Bra 3
10 16
J 83
118 umlah
15
Sumber : BPS Kota Medan
Industri yang paling banyak pada Kecamatan Medan Barat adalah industri kerajinan rumah tangga dan yang paling sedikit adalah industri besarsedang. Industri
besarsedang, kecil dan kerajinan rumah tangga banyak terdapat di Kelurahan Karang Berombak. Dari tabel di atas membuktikan bahwa usaha kecil lebih banyak daripada
usaha besar,keadaan tersebut pada umumnya terdapat pada negarayang sedang erkem
erhatian, penanganan yang b
bang misalnya negar indonesia. Diakui ada banyak kelemahan yang dihadapi oleh UKM, salah satu kelemahan
yang cukup signifikan adalah masalah pembiayaan. Untuk mengatasi masah ini bukanlah hal yang mudah, membutuhkan waktu dan perlu mendapat p
sungguh-sungguh serta berkesinambungan dari semua pihak.
Pembiayaan kepada pengusaha UKM tidak selamanya merugikan. Bahkan, keuntungn bisa diperoleh melalui penyaluran kredit bagi pelaku usaha yang sering kali
baik
tif. Bank-bank yang ada akan lebih baik jika engal
, bimbingan dan pendampingan yang tepat bagi UKM, iharapkan UKM dapat menopang lebih kuat lagi upaya pemulihan ekonomi Indonesia
ang sempat mengalami krisis. dia
an. Selain dapat memperoleh keuntungan,secara tidak langsung pembiayaan UKM ini membantu meminimalisir pengangguran dan kemiskinan.
Pemerintah juga sebaiknya menunjuk bank-bank komersial khusus untuk penyaluran kredit UKM yang benar-benar produktif. Cara ini juh lebih efektif daripada
membiarkan mekanisme pasar seperti saat ini,dimana semua bank masuk ke usaha UKM, tetapi sebagian besar hanya sektor konsum
m okasikan sebagian dananya untuk di pool pada satu bank dan kemudian bank yang
ditunjuk itulah yang berfokus pada UKM. Adanya dukungan dana
d y
BAB V TASI
desaan serta masalah
bawah. Industri kecil yang terproteksi oleh industri besar adalah kerajinan
HASIL ESTIMASI DAN INTERPRE
5.1 Kinerja Usaha Kecil Dalam Pertumbuhan Ekonomi