2.2 Pendidikan
2.2.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan proses belajar-mengajar yang sisten pendidikannya senantiasa berbeda atau berubah-ubah dari masyarakat satu ke masyarakat
lain. Hal itu disebabkan, setiap masyarakat itu memiliki sistem sosial, filsafat dan gaya hidup tertentu yang sesuai dengan tujuan, dasar maupun nilai-nilai yang terdapat di
masyarakat tersebut. Dalam GBHN ditegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk
mengembangkan pribadi, kemampuan seseorang baik didalam maupun diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Sesuai dengan pendapat Phil.Coombs, pendidikan itu dibedakan atas 3 bentuk, yaitu: a pendidikan formal, b pendidikan informal, c pendidikan nonformal
Vembriarto, St, 1975 : 35. Selain itu, Ivann Illich membedakan 3 bentuk pendidika, yaitu: a pendidikan formal, b pendidikan informal, c pendidikan subsistem Evers,
Hans Dieter, Seminar : 1979. Dalam tulisan ini penulis lebih cenderung mempergunakan istilah yang
dikemukakan oleh Ivann Illich. Sebenarnya 3 bentuk pendidikan yang dikemukakan oleh Phil. Coombs dan Ivann Illich tidak berbeda hanya terletak pada penggunaan istilah saja.
2.2.2 Bentuk-Bentuk Pendidikan
a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal ialah pendidikan yang diselenggarakan disekolah secara teratur,bertingkat dan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat Vebriarto, St, 1978 :
20. Sekolah merupakan lembaga utama yang bertugas untuk a mengembangkan dan membentuk pribadi siswa, b mentransmisikan kulturil, c interaksi sosial, d inovasi
dan e pra seleksi dan pra alokasi tenaga lerja Vembriarto, St, 1978 : 53. Jadi sekolah bertugas menyiapkan anak didik sebagai calon pekerja dalam
masyarakat, sebagai calon warga negara dan sebagai manusia yang berkepribadian. Selama siswa di sekolah dihadapkan kepada seleksi dan peraturan–paraturan yang sangat
ketat berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan. Menurut pengamatan, bahwa faktor sosial ekonomi yang menyebabkan banyak
siswa yang putus sekolah dan menurunkan jumlah siswa menikmati pendidikan lebih tinggi. Dengan demikian kesempatan yang tersedia untuk mendapatkan pendidikan lebih
tinggi hanya diikuti oleh siswa yang berasal dari golongan ekonomi yang lebih baik. b. Pendidikan Informal
Pendidikan informal ialah pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah oleh badan-badan pemerintah ataupun swasta secara teratur dalam waktu yang relatif singkat
yang lebih menekankan kepada kecakapan dan keterampilan tertentu, tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat dan tetap seperti pendidikan formal.
Dengan kata lain pendidikan informal itu merupakan pendidikan di luar sekolah yang bersifat kursus-kursus yang lebih menekankan kepada pengetahuan keterampilan.
Biaya pendidikan yang dipergunakan untuk membiayai program yang diikuti tidak terlalu mahal.
Pada bentuk informal ini sifatnya lebih fleksibel dan mungkin lebih efektif untuk mengembangkan anak pada bidang kecakapan tertentu dalam waktu yang tidak begitu
lama. Alasan yang paling menonjol untuk mengikuti pendidikan informal karena putus sekolah dan untuk mendapatkan pekerjaan yang memerlukan kecakapan khusus.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pendidikan informal Sudarmadi S. ,1973 : 40 antara lain :
1. Pendidikan informal harus jelas tujuan dan hasilnya untuk dicapai sehingga
dapat memberikan kegunaan bagi masyarakat, terutama yang bersangkutan. 2.
Program pendidikan informal harus menarik baik dari hasil yang dicapai maupun dari cara melaksanakannya sehingga mendapat dukungan dan
partisipasi dari masyarakat untuk melancarkan program yang akan dilaksanakan dalam pendidikan informal.
3. Pendidikan informal harus diintegrasikan dengan program-program
pembangunan dalam masyarakat baik bidang ekonomi maupun sosial di daerah itu.
b. Pendidikan Subsistem
Menurut Prof. Dr. Hans Dieter Evers pendidikan subsistem pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh orang tua atau orang lain kepada anak baik dalam
keluarga maupun lingkungan hidupnya tanpa mengeluarkan biaya pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dapat dipergunakan untuk mencari
nafkah Evers, H.D, bahan seminar, 1979. Jenis pendidikan subsistem yang diajarkan kepada anak adalah memasak,
menjahit pakaian, memperbaiki rumah, tukang akyu, tukang batu, belajar mengaji, memelihara ternak, belajar mengemudi mobil dan mengetik. Oleh karena cara
mengajarkan kecakapan ini sifatnya tidak rutin sehingga sukar menentukan berapa biaya yang dikeluarkan apabila dinilai dari segi pembayaran.
Pendidikan subsistem ini merupakan salah satu cara yang paling murah yang harus dikembangkan dalam setiap rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dalam
rumah tangga maupun masyarakat sekitar. Dari ketiga bentuk pendidikan tersebut kelihatannya agak berbeda, tetapi
ketiganya saling melengkapi dengan tujuan untuk mengembangkan pribadi anak sebagai a warga negara dan b pekerja dalam masyarakat.
2.2.3 Pentingnya Pendidikan Dikalangan Pengusaha Kecil