TUJUAN MASALAH PERANCANGAN PENDEKATAN MASALAH BATASAN LINGKUP PERENCANAAN ASUMSI - ASUMSI

Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 ditelaah kemungkinan untuk merencanakan sarana olahraga rekreasi dimana tujuan dari olahraga rekreasi adalah untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan kegembiraan, serta menempatkan beberapa fasilitas pendukung agar kegiatan berolahraga dapat dilakukan dengan menyenangkan tanpa merasa terbebani untuk dijalankan. Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia dengan perkembangan pembangunan yang pesat, hal ini sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat kota medan, baik dari segi ekonomi maupun tingkat social masyarakatnya. Pertumbuhan penduduk kota medan yang relatif tinggi mengakibatkan bertambahnya aktivitas masyarakatnya, sehingga meningkat pula kebutuhan masyarakat akan fasiltas pendukung yang memiliki peran penting dalam perkembangan kota. Kehidupan di kota besar, seperti Medan yang penuh dengan aktivitas dan rutinitas dapat menimbulkan kejenuhan dan tekanan mental pada masyarakatnya. Hal ini juga menyebabkan keterbatasan waktu luang mereka untuk bersantai guna melepas kejenuhan akan rutinitas yang dijalankan setiap harinya. Dalam kondisi seperti inilah mereka membutuhkan suatu sarana untuk mendapatkan perubahan suasana yang dapat menjadi suatu terapi untuk memulihkan dan menyegarkan kembali jiwa dan raga mereka. Kehidupan kota besar dengan kompleksitas yang tinggi menyebabkan manusia harus mempunyai vitalitas extra dalam menghadapi dan menjalankan pekerjaan. Karena adanya keseragaman jenis pekerjaan yang menuntut spesialisasi dan penanganan secara profesional, sehingga masyarakat dituntut untuk berpacu dan bersaing dengan mobilitas yang tinggi. Bila kondisi tersebut dihadapi secara rutin dapat menimbulkan kejenuhan dan keletihan. Hal-hal seperti inilah yang mendorong mereka untuk mencari perubahan suasana yang dapat memberikan kesegaran dan mengembalikan semangat kerja. Suasana ini dapat ditemukan dengan melakukan kegiatan yang berifat rekreasi, yang dilakukan berdasarkan kesenangan dan hobi. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berolahraga secara teratur, yang dapat menghindarkan kita dari penyakit, lebih fit dan segar. Aktivitas berolahraga secara teratur tidak lagi dianggap sebagai gaya hidup, akan tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan. Kegiataan rekreasi dalam bentuk olahraga dapat memulihkan tenaga dan meningkatkan semangat setelah kelelahan dari rutinitas dan kegiatan yang dilakukan.

1.2 TUJUAN

Tujuan perencanaan Recreation Sport Club ini adalah : Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Merencanakan dan merancang suatu sarana yang dapat menjadi pusat untuk fasilitas- fasilitas olahraga, yaitu olahraga rekreasi. Dimana sarana yang disediakan pada umumnya adalah untuk mencari hiburan, bersantai sambil berolahraga serta bersosialisasi.

1.3 MASALAH PERANCANGAN

Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Recreation Sport Club ini adalah: 1. Bagaimana menciptakan suasana rekreasi pada sarana olahraga. 2. Bagaimana pengolahan ruang yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan jenis kegiatan yang berbeda, misalnya : o Ruang olahraga indoor o Ruang olahraga outdoor o Restoran o Playground 3. Bagaimana merencanakan sirkulasi yang baik didalam bangunan maupun diluar bangunan.

1.4 PENDEKATAN MASALAH

Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :  Studi pustaka dan studi literature yang berkaitan dengan kasus maupun judul yang diangkat dalam proyek ini.  Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis yang dapat memberikan poin-poin permasalahan yang harus dipecahkan maupun kelebihan dari proyek sejenis yang dapat menjadi masukan dalam perancangan.  Studi lapangan mencakup survey dan wawancara dengan instansi yang terkait sehubungan dengan kasus proyek.  Sintesis, yaitu menggabungkan hasil analisa untuk memperoleh ide perancangan yang akan diterapkan.

1.5 BATASAN LINGKUP PERENCANAAN

Adapun batasan perencanaan proyek ini adalah bangunan sebagai sarana untuk kegiatan olahraga, khususnya olahraga rekreasi yang bersifat harian dan merupakan jenis olahraga rekreasi darat dalam lingkup perkotaan.

1.6 ASUMSI - ASUMSI

Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Dengan pertimbangan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya : 1. Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan penekanan sebagai fungsi bangunan olahraga. 2. Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukkan lahan sesuai dengan RUTRK Kotamadya Medan. 3. Perkembangan dunia olahraga Indonesia semakin meningkat.

1.7 KERANGKA BERPIKIR