LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA STUDI BANDING TEMA SEJENIS

Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA

Pada dasarnya pemilihan tema Rekreatif adalah untuk menampilkan suatu karakter bangunan yang berfungsi sebagai sebuah sarana olahraga dan wadah bersosialisasi masyarakat yang ingin berekreasi dengan melakukan olahraga. Tema ini diharapkan dapat mendukung fungsi sarana olahraga rekreasi dalam memenuhi tujuan pengunjung untuk mendapatkan kesenangan dan kesehatan melalui olahraga, sehingga tercipta daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan dapat memberikan suatu kesan yang berhubungan dengan karakter rekreatif dari fungsi bangunan sebagai sarana olahraga rekreasi. 3.2. INTERPRETASI TEMA 3.2.1 PENGERTIAN Tema dapat dijadikan sebagai mesin untuk menghasilkan produk yaitu rancangan itu sendiri. Dalam sebuah tulisan Gunawan Tjahjono-seorang pendidik arsitektur menyebutkan : “….tema amat membantu mewujudkan suatu sasaran untuk diukur oleh pengamat. Dengan mengajukan tema perancangan, perancang akan mencoba mendekati angan- angannya. Dalam keadaan demikian dia lebih mudah menemukan sosok kuat yang meyakinkan dalam pernyataan rancangan.” Rekreatif merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar rekreasi, dan rekreasi ini mempunyai banyak arti antara lain: • Rekreasi berasal dari kata latin, ‘creature’ yang berarti ‘mencipta’ dan kemudian diberi awalan ‘re-‘, sehingga artinya menjadi: pemulihan daya cipta atau penyegaran daya cipta. Kegiatan rekreasi biasanya dilakukan pada waktu senggang leasure time. Leasure berasal dari kata latin ‘licere’ yang berarti diperkenankan menikmati saat-saat yang bebas dari kegiatan rutin rutinitas menurut Seminar Arsitektur FT. Arsitektur UNPAR, Sarana Dalam Lingkungan Urban. • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rekreasi adalah: - Penyegaran badan dan pikiran - Sesuatu yang menggembirakan hati seperti hiburan dan piknik. Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 • Rekreasi, dari bahasa latin, re-creare, yang secara harfiah berarti ’membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Unsur-unsur penting dari rekreasi itu sendiri adalah; • Penyegaran fisik dan mental • Dilakukan pada waktu luang • Merupakan kegiatan yang memberikan kegembiraan, kesenangan dan kepuasan bagi pelaku. • Dapat menyalurkan ekspresi seseorang terhadap kegiatan yang menarik perhatian.

3.2.2 FUNGSI REKREASI

Dalam Introduction To Community Recreation, dari pengertian rekreasi dan aktivitasnya, dapat disimpulkan bahwa fungsi rekreasi adalah : 1. Penyeimbang dari ketegangan dan kesibukan rutin. 2. Mempercepat berkembangnya intelegensia dan pembentukan kepribadian. 3. Mempertinggi imajinasi, mencari keleluasan, kelegaan, dan kebebasan, pendidikan mental 4. Mempertinggi keterampilan dan kreativitas, menambah hal baru dalam kehidupan. 5. Memenuhi rasa ingin tahu bertualang.

3.2.3 TUJUAN REKREASI

Tujuan dari kegiatan rekreasi adalah untuk mendapatkan hal-hal yang dianggap dapat memuaskan kebutuhan, antara lain: • Mendapat kesenangan dan kepuasan • Memulihkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani • Memupuk dan mengembangkan ketrampilan dan kreativitas • Pembentukan kepribadian • Menciptakan dan membina hubungan antar manusia • Mengenal dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup • Membina, mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009

3.2.4 JENIS-JENIS REKREASI

Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Progamming dan Ivor Selly dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment, bahwa jenis-jenis rekreasi yaitu : b. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut : 1. Sifatnya Rekreasi dapat bersifat mendidik, sport, tontonan, atau permainan. 2. Objeknya - Aktif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti : kolam renang, taman-taman kota, dsb - Pasif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi tersebut, seperti : film, sandiwara, dan sebagainya. 3. Tingkatan Umur Biasanya untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. 4. Waktu Penyelenggaraan Pagi, siang, dan malam. 5. Tempatnya Kegiatan di luar ruangan outdoor atau di dalam ruangan indoor. c. Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekreasi mempunyai 2 kategori : 1. Fasilitas khusus yang bersifat spesifik Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk mengunjunginya. 2. Fasilitas pokok yang harus ada. Menurut Bovy dan Lawson 1977 dalam a Handbook of Physical Planning, aktifitas rekreasi dikelompokkan dalam 5 kategori : 1. Kegiatan yang dilakukan di dalam dan sekeliling rumah, seperti menonton TV, membaca, mendengarkan musik, berkebun, dan sebagainya. 2. Kegiatan dengan interaksi sosial seperti menonton film di bioskop, berbelanja, makan di restoran, kunjungan keluarga, dan sebagainya. 3. Kegiatan yang melibatkan seni budaya kunjungan pameran seni, teater, konser musik. 4. Kegiatan olahraga, seperti berenang, bola kaki, voli, golf, dan sebagainya. Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 5. Kegiatan outdoor tidak resmi, seperti jalan-jalan, piknik, dan sebagainya. Menurut Bovy dan Lawson 1977 juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan aktifitas rekreasi yang dilakukan, yaitu : 1. Faktor jenis kelamin, usia, dan keluarga Kegiatan rekreasi gadis remaja mungkin berbeda dengan remaja putra atau orang dewasa. 2. Faktor sosial ekonomi Masyarakat dengan kebutuhan sosial tertentu elite akan berbeda dengan rekreasi masyarakat pada umumnya dikarenakan berbeda fasilitas yang dimiliki. 3. Faktor Pranata Berhubungan dengan pencapaian, dana yang dimiliki, perubahan sikap terhadap rekreasi. 4. Faktor ketersediaan waktu luang Waktu rekreasi ibu rumah tangga akan berbeda dengan wanita pekerja. 5. Faktor perubahan teknologi 3.2.5 PERSYARATAN DAN FASILITAS REKREASI a. Menurut Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi : 1. Persyaratan umum Tempat rekreasi adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai jenis fasilitas untuk memberikan kesegara jasmani dan rohani yang mengandung unsur hiburan, pendidikan, dan kebudayaan sebagai usaha pokok di suatu kawasan tertentu dan dilengkapi dengan jasa layanan makan, minum dan akomodasi. 2. Fasilitas yang tersedia: • Pertamanan dengan lahan yang terbuka • Area bermain yang mengandung unsur pendidikan dan budaya • Fasilitas pelayan umum dan pendukung • Instalasi teknis atau utilitas 3. menyediakan berbagai fasilitas olahraga dan permainan yang santai dan popular, seperti : fitness, renang dan sebagainya, yang dilengkapi dengan sarana penunjang seperti sarana relaksasi dan sarana penunjang lainnya. 4. menyediakan suatu suasana yang cenderung informal dan santai serta lebih mengarah pada unsur rekreatif. Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009

3.2.6 PENCIPTAAN SUASANA REKREATIF

Menurut Seymour M.Gold, dalam Recreation Planning and Design, dijelaskan bahwa penciptaan suasana rekreatif dapat diperoleh dengan : • Adanya unsur-unsur alam. Dengan memasukkan unsur-unsur alam ke dalam bangunan, seperti : tanaman, air, dan sebagainya. • Adanya pergerakan manusia. Pergerakan selalu menarik perhatian untuk dilihat. Bisa berupa pergerakan sirkulasi manusia secara horizontal maupun vertikal, ataupun dapat juga berupa elemen bangunan yang bergerak. • Ruang yang digunakan bersama. Ada ruang yang dipakai bersama tanpa batas-batas sehingga individu akan dapat saling berinteraksi. • Orang bisa saling melihat. Secara naluriah manusia mempunyai kebutuhan untuk bersosialisasi, melihat, dan dilihat orang lain. • Eksploratif. Mengundang para pangunjung untuk ikut mengapresiasi, mengalami, merasakn segala sesuatu di dalam bangunan. Misalnya bisa berupa sesuatu yang bisa dipegang, diraba, diserap, dimainkan, dan sebagainya. Dapat dicapai dengan permainan tekstur. • Informal. Biasanya sesuatu yang informal itu menjadi menarik. Informal ini sesuai dengan konsep rekreasi, yaitu menampilkan sesuatu yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan. • Dinamis. Menampilkan sesuatu yang ’bergerak’, bukan sesuatu yang statisdiam. Bisa diperoleh dengan bentukan ruang, sirkulasi yang menarik dan pola lantai. • Unsur Cahaya. Cahaya sangatlah berperan dalam penciptaan suasana dan interior yang diinginkan, baik itu berupa pencahayaan alami maupun buatan. • Triangulasi. Yaitu ada sesuatu yang menyatukan, mengumpulkan orang yang tidak saling mengenal dalam suatu kegiatan yang sama dan mungkin bisa saling berinteraksi. Misalnya pertunjukan, atraksi, atau sesuatu yang menarik untuk dilihat. • Sekuens ruang yang bermacam-macam. Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Sekuens ruang yang berbeda-beda akan memberikan pengalaman ruang yang berbeda pula. Misalnya dengan adanya kejutan-kejutan. . 3.3 KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL Recreation Sport Club ini adalah sebuah bangunan komersil yang diperuntukkan bagi warga kota Medan maupun luar kota Medan yang ingin melakukan olahraga rekreasi. Tujuan dari olahraga rekreasi adalah untuk memperoleh kesehatan dan kebugaran jasmani serta membangun hubungan sosial dengan berolahraga yang dilakukan atas dasar kesenangan dan kegembiraan. Untuk mendukung fungsi dari bangunan ini yaitu olahraga rekreasi, maka perlu diciptakan suatu suasana rekreatif baik didalam bangunan ataupun diluar bangunan yang akan direncanakan. Suasana rekreatif ini diharapkan dapat memenuhi kepuasan pengunjung disamping melakukan olahraga rekreasi.

3.4 STUDI BANDING TEMA SEJENIS

Berikut di bawah ini akan membahas tentang studi banding yang memiliki tema yang sama yaitu rekreatif. 3.4.1 BLADIUM - ALAMEDA’S FAMILY HEALTH CLUB Bladium Alameda adalah sebuah klub olahraga dan kebugaran untuk keluarga seluas 120.000 kaki². Tempat ini menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan yang aktif dan sehat untuk seluruh keluarga melalui penggabungan pilihan antara kesehatan dan kebugaran. Bangunan ini menggunakan pencahayaan alami. Dan sirkulasi udara di dalam bangunan cukup lancar karena setiap ruangan tidak dibatasi dengan dinding masive. Sehingga, ketika para pengunjung sedang melakukan aktivitas di ruangan berbeda mereka dapat saling berinteraksi satu sama lain. Pemandangan lain yang juga dapat dinikmati oleh pengunjung yang sedang melakukan train adalah lapangan sepakbola indoor dan lapangan luncur Inline Hockey. Klub ini memiliki banyak fasilitas diantaranya, yaitu: 1. Lapangan Basket Gbr.3.1. Lapangan Basket Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Bermain Basket adalah cara yang menyenangkan untuk berolahraga. Bladium Alameda Sport Club memiliki lapangan Basket yang baik untuk permainan biasa, latihan, ataupun pertandingan basket. Lapangan ini tersedia untuk pengunjung yang sudah menjadi member ataupun non-member disewakan. 2. Ruang Tinju Bladium menyediakan fasilitas untuk olahraga tinju, dilengkapi dengan ring tinju yang berukuran standar Olimpiade, speed bag heavy bag. Cocok untuk pengunjung yang ingin melakukan latihan ataupun pertandingan tinju. 3. Ruang Perawatan Anak Bladium memberikan fasilitas bagi para orang tua yang ingin fokus pada latihan olahraganya. Para orang tua dapat menitipkan anak-anaknya di ruang ini, ketika mereka sedang berolahraga. Ruangan ini menyediakan permainan yang menarik dan merangsang anak untuk aktif. Ruang perawatan anak ini gratis untuk semua anggota klub. Gbr.3.2. Ruang latihan Pemanasan Gbr.3.3. Ring Tinju Gbr.3.4. Ruang Perawatan Anak dilengkapi dengan berbagai jenis permainan yang menarik Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 4. Pusat Kebugaran – Area Mesin Kardio, Strength Machines, Area Stretching. Memotivasi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan Bladium Fitness Center. Pusat kebugaran seluas 25.000 kaki² ini, dilengkapi dengan peralatan fitnes terbaru dan pencahayaan ruang yang alami. Selama pengunjung berlatih dengan alat kardio, mereka dapat melihat langsung segala aktivitas di lapangan indoor sepakbola, basket, voli, dan hoki. 5. Ruang Latihan Kelompok Kebugaran Gbr.3.5. Area Mesin Kardio Gbr.3.6. Area Srength Machines Gbr.3.7. Area Stretching Gbr.3.8. Ruang latihan berkelompok Gbr.3.9. Tempat penyimpanan peralatan latihan Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Kelompok kebugaran memberikan latihan keseluruhan di kelas yang menyenangkan dan kuat. Pengunjung dapat berlatih bersama teman-teman ataupun keluarga yang dipimpin oleh beberapa instruktur terbaik. 6. Lapangan luncur Inline Hockey Bladium menyediakan lapangan hoki yang memberikan pengalaman pertandingan yang sesungguhnya pada pengunjung. Karena disini terdapat papan pembatas, kotak pemain, papan skor elektronik, wasit berpengalaman, bahkan seorang penyiar yang menyiarkan aksi yang sedang berlangsung di lapangan. 7. Pusat Aktivitas Anak Gbr.3.10. Lapangan Inline Hockey Gbr.3.11. Player Box Gbr.3.12. Pusat aktivtas anak yang dilengkapi dengan berbagai permainan yang merangsang anak untuk aktif sambil bersenang-senang Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Bladium mengerti betapa pentingnya sebuah lingkungan yang sehat bagi anak- anak. Oleh sebab itu, Bladium telah memikirkan jangkauan aktivitas anak yang dapat meningkatkan kehidupan yang sehat. Ruangan ini disediakan untuk menghibur dan menjaga anak-anak pengunjung agar tetap aktif ketika orang tuanya sedang berolahraga. Program yang disediakan Bladium akan membantu perkembangan anak secara fisik maupun mental. 8. Lapangan Lacrosse Lacrosse permainan yang masih baru terdengar di telinga ini merupakan permainan yang diciptakan oleh penduduk asli Amerika, yang telah dimainkan sejak berabad-abad lalu ini benar-benar olahraga orang Amerika. 9. Lapangan Sepakbola Anak Lil Kickers Gbr.3.13. Lapangan Lacrosse Gbr.3.14. Lapangan Sepakbola untuk anak Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Lil kickers adalah sebuah program untuk anak yang penuh dengan kreativitas, energi tinggi, dan kesenangan. Program ini mengizinkan anak-anak berlaku sebagaimana mestinya seorang anak. Permainan yang inovatif dan metode pengajaran yang baik adalah yang dibutuhkan anak-anak untuk belajar bermain bola. 10. Lobby Di area Lobby terdapat meja staf Customer Service yang selalu siap melayani pengunjung yang ingin bertanya ataupun memberikan komentar. 11. Studio Mind and Body Gbr.3.15. Lobby Gbr.3.16. Studio Mind and Body Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Di studio ini diajarkan kelas olahraga yang dapat menenangkan tubuh dan pikiran seperti Flamenco, Yoga, Power pilates, Samba, dan, Capoera. Studio ini diciptakan untuk mendapatkan lingkungan yang dapat membuat tenang dan nyaman para pengunjung. 12. Ruang Panjat Tebing Panjat tebing Indoor adalah olahraga yang baik dan menyenangkan. Ini adalah cara yang sangat bagus untuk menjaga kebugaran. Panjat tebing seluas 5.000 kaki² dan setinggi 35 kaki dan bouldering gym, sangat cocok untuk pemanjat pemula maupun profesional. 13. Studio RPM Spin Gbr.3.17. Ruang Panjat Tebing tersedia untuk orang dewasa maupun anak-anak Gbr.3.18. Studio RPM Spin Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 14. Lapangan Sepakbola Fasilitas ini juga menyediakan permukaan lapangan yang ditutupi dengan rumput, papan pembatas, papan skor elektronik raksasa, dan kotak para pemain player boxes, klinik. Program ini sangat cocok untuk beragam kalangan usia dan kemampuan. Dan menyediakan semua kebutuhan yang dibutuhkan pengunjung untuk bermain bola. 15. Speed School Fasilitas ini memberikan atlit pria dan wanita dari level SMP hingga kuliah sebuah program yang dapat meningkatkan kemampuan sambil mengurangi kemungkinan untuk terluka.Fasilitas ini juga membantu atlit-atlit muda ini untuk mendapatkan beasiswa di bidang olahraga. 16. Lapangan Voli Gbr.3.19. Lapangan Sepakbola Gbr.3.21. Lapangan bola voli Gbr.3.20. Speed school Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009 Lapangan voli indoor tersedia untuk semua anggota club dan olahraga untuk berlatih, bermain, dan bertanding disini. Keluarga dan teman dapt menyaksikan aksi pengunjung yang bermain voli yaitu di lantai 2 tepatnya di area Sport Bar. 17. Bar Olahraga Sport Bar adalah salah satu fasilitas yang dibuat untuk memanjakan para pengunjung. Setelah pengunjung selesai melakukan aktivitas olahraganya, mereka dapat bersantai dan melepaskan lelah dahulu di ruangan ini sambil memesan makanan dan minuman, nonton bersama pertandingan di TV layar lebar, ataupun menonton pertandingan yang sedang berlangsung di lapangan voli basket yang berada di bawah ruangan ini. Gbr.3.22. Sport Bar, tempat pengunjung saling bersosialisasi, bersantai, dan melepaskan lelah Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISA

4.1. ANALISA LINGKUNGAN TAPAK 4.1.1. Kondisi Eksisting Lahan Pada bab ini akan dibahas mengenai kondisi eksisting lahan, yakni bagaimana kondisi lahan sekarang ini. Apa saja yang menjadi potensi lahan, yakni hal positif yang dapat dimanfaatkan dari lahan yang ada. Apa saja masalah yang terdapat di lahan tersebut. Untuk kemudian menemukan prospek lahan yakni potensi apa yang bisa dimanfaatkan untuk menutupi masalah yang ada. Gambar. 4.3. Foto eksisting site Gambar. 4.2. Peta lokasi site Gambar. 4.1. Peta Kotamadya Medan  Lokasi : Jl. Karya Jasa  Kecamatan : Medan Johor  Luas lahan : ± 2,5 Ha WPP A WPP B WPP C WPP D WPP E Pusat Kota