Relation hubungan Elemen Dublin Core dalam Database Repository

14. Relation hubungan

Elemen yang keempat belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah hubungan. HubunganRelasi merupakan hubungan antara sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: I “Kalau ini sering tidak kami isi. Karena menurut kami juga tidak berpeng aruh dengan kelengkapan koleksi” I “Kalau relation gak diisi” I “Tidak penting” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen relasi ini tidak diisi oleh pustakawan. Namun kolomnya tersedia. Hal ini mengakibatkan keterangan sumber informasi menjadi tidak lengkap. Gambar 4.15: Kolom Relation 15. Coverage cakupan Elemen yang kelima belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah cakupan. Cakupan merupakan tinjauan dari segi geografis atau periode waktu. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: I “Penentuannya yang diisi adalah Unimed community. Tidak ada kesulitan ”. I “Unimed community Dek yang ditulis” I “Coveragenya uda ada di sistem “Unimed community” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen cakupan semua koleksi karya tulis yang dipublikasikan Universitas Sumatera Utara diletakkan “Unimed Community”. Tidak ada kesulitan dalam penentuan elemen cakupan ini. Gambar 4.16: Kolom Coverage 16. Rights hak Elemen yang keenam belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah hak. Hak merupakan hak cipta sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: I “Hak ini adalah hak cipta ya. Jadi misalnya “copyright2007 by unimed library”. Tahun di publikasikan oleh perpustakaan UNIMED” I “Hak cipta ini Dek misalnya “copyright2007 by unimed library”. Tahun di publikasikan oleh perpustakaan UNIMED” I “Tahun di upload dan oleh universitasnya” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen hak semua koleksi karya tulis dapat dilihat contoh berikut “copyright2007 by unimed library”. Keterangan bahwa karya tulis tersebut dipublikasikan pada tahun 2007 oleh perpustakaan UNIMED. Tidak ada kesulitan dalam penentuan elemen cakupan ini. Gambar 4.17: Kolom Rights 17. Owner Department Elemen yang ketujuh belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah owner department. Owner department bukan Universitas Sumatera Utara merupakan bagian dari 15 unsur Dublin Core. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: I “Owner department itu fakultas yang menghasilkan dokumen itu, jadi ada 7 fakultas di UNIMED” I “Owner department itu fakultasnya.” I “Owner department itu fakultasnya” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen owner department terdapat pilihan di dalam kolomnya. Owner department merupakan fakultas dimana karya tulis tersebut diciptakan. Fakultas- fakultas tersebut yaitu fakultas ilmu pendidikan FIP, fakultas bahasa dan seni FBS, fakultas ilmu social FIS, fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam FMIPA, fakultas teknik FT, fakultas ilmu keolahragaan FIK, dan fakultas ekonomi FE. Tidak ada kesulitan dalam penentuan elemen owner department ini. Gambar 4.18: Kolom Owner Department 18. Collection ID Elemen yang kedelapan belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah Collection ID. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: I “Collection ID itu adalah nomor induk skripsi” I “Collection ID itu adalah nomor induk dari file tersebut” I “Collection ID itu adalah kode dari karya tulis atau urutan jumlah koleksi yang ada” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa collection ID bukan merupakan bagian dari 15 unsur Dublin Core. Untuk pengisian elemen Collection ID adalah urutan dari koleksi karya tulis yang dipublikasikan. Tidak Universitas Sumatera Utara ada kesulitan dalam penentuan elemen Collection ID ini. Tetapi pustakawan harus teliti menentukan setiap urutan karya tulis yang sudah dan akan dipublikasikan. Gambar 4.19: Kolom Collection ID 19. Call Number Elemen yang kesembilan belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah nomor panggil. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: I “Call number tau sendirikan nomor panggil, saya rasa ini yang paling sulit ya. Karena mengklas membutuhkan waktu yang banyak. Jadi satu karya tulis bisa lebih dari sehari baru bisa di upload” I “Call number tau sendirikan nomor panggil, saya rasa sulit. Ya belajar belajar sendiri lah dek. Mau gak mau harus bisa menyusunnya” I “Call number nomor panggil, jadi mesti nentuin lagi ga boleh salah. Cukup susah sih, tapi memang uda tuntutan.” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa nomor panggil bukan merupakan bagian dari 15 unsur Dublin Core. Untuk pengisian elemen nomor panggil, sebagai panduan dalam menentukan nomor panggil pustakawan menggunakan DDC Dewey Decimal Classification. Kesulitan dalam penentuan elemen nomor panggil ini adalah dalam penentuan nomor panggilnya. Pustakawan harus memiliki kemampuan dalam menentukan nomor kelas yang sesuai. Agar pengguna yang ingin mencari koleksi dapat dengan mudah menemukannya. Gambar 4.20: Kolom Call Number 4.2.4 P E N G G U N A A N K O L E K S I S K R I P S I A T A U T E S I S Koleksi perpustakaan perguruan tinggi tidak terbatas hanya pada buku teks, buku referensi, majalah ataupun audivisual. Koleksi perguruan tinggi lainnya Universitas Sumatera Utara adalah koleksi khusus seperti skripsi, tesis dan disertasi. Setiap koleksi selalu digunakan dan dmanfaatkan oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: P “oh iya jelas perna, apalagi yang tercetak. Kebetulan saya sedang mengerjakan skripsi sekarang ” P “Pernah” P “oh iya saya perna menggunakannya” P “oh iya pernah menggunakannya karena sedang menysuun skripsi ” P “iya, karena sedang menyusun skripsi” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa kelima pengguna perpustakaan tersebut pernah menggunakan atau memanfaatkan koleksi perputakaan yaitu skripsi. Karena kebetulan informan sedang menyusun skripsi sehingga menggunakan skripsi sebagai pedoman atau referensi dalam membantu penyelesaian skripsi mereka. 4.2.5 P E R O L E H A N K O L E K S I S KR I P S I A T A U T E S I S Koleksi sebuah perpustakaan disediakan dalam bentuk tercetak maupun yang elektronik. Walaupun zaman semakin canggih, mahasiswa masih sering datang ke perpustakaan untuk menggunakan atau memanfaatkan koleksi yang tercetak. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: P “saya datang ke perpustakaan untuk yang tercetak. Tapi jika saya malas keluar saya mencarinya secara online” P “Langsung ke perpustakaan untuk yang tercetak. Elektronik juga perna h” P “saya lebih suka secara online, ke ” P “Pergi ke perpus” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa pengguna untuk memperoleh koleksi yang dicarinya dengan mendatangi perpustakaan atau Universitas Sumatera Utara pengguna ini menggunakan koleksi yang tercetak. Namun pengguna tersebut juga berkata bahwa dia juga memperolehnya secara online atau menggunakan koleksi yang elektronik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan memperoleh skripsi dengan datang ke perpustakaan dan mencarinya secara online. 4.2.6 P E N G E T A H U A N P E N G G U N A T E N T A N G R E P O S I T O R Y Pada saat ini telah banyak perpustakaan memiliki koleksi yang berbentuk elektronik di seluruh dunia. Koleksi tersebut di simpan dalam yang kemudian dapat dengan mudah dalam perolehan informasi. Khususnya pada perpustakaan perguruan tinggi di seluruh Indonesia saat ini telah menggunakan layanan dalam melayankan sumber daya informasi berbentuk elektronik. Hal ini juga telah dilakukan olehs perpustakaan UNIMED yang telah menyediakan layanan nya secara gratis berupa grey literature seperti skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah lainnya yang dihasilkan oleh civitas akademik UNIMED. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: P “ Lumayan sering lah Kak” P “ Pernah” P “ iya kak” P “ iya pernah” P “ iya” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa kelima pengguna tersebut pernah menggunakan UNIMED dan memanfaatkannya dengan cara mendownload setiap koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Secara kebetulan kelima pengguna perpustakaan UNIMED tersebut dalam proses pengerjaan skripsi mereka sehingga merekalah yang lebih sering menggunakan atau memanfaatkan untuk bahan referensi atau pedoman mereka dalam menyusun skripsi ataupun tesis. Universitas Sumatera Utara 4.2.7 P E N I L A I A N T E R H A D A P K A T A L O G R E P O S I T O R Y Dalam UNIMED telah banyak disediakan berbagai fasilitas yang ditawarkan kepada pengguna. Fasilitas ini tentunya berguna bagi pengguna untuk membantu menemukan koleksi atau informasi yang dibutuhkannya. UNIMED menyediakan katalog yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: P “Berguna la” P “Membantu dalam menemukan koleksi” P “Berguna” P “Berguna karena tidak memerlukan waktu yang banyak dalam mencari buku yang dibutuhkan” P “Berguna” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa katalog sangat berguna bagi kelima pengguna perpustakaan tersebut. Karena dengan menggunakan catalog, tentunya pengguna dapat dengan lebih mudah menentukan koleksi yang dicari atau dibutuhkannya. 4.2.8 K E S U L I T A N P E N E L U S U R A N K O L E K S I A T A U P E N E N T U A N K A T A K U N C I D I R E P O S I T O R Y Dalam temu balik informasi di UNIMED, kendala yang dirasakan ketika pengguna perpustakaan tidak mengerti dengan buku yang mereka cari. Mereka membuat kata kunci yang sembarang. Namun beberapa dari mereka menggunakan judul atau pengarang sebagai kata kunci dalam proses penelusuran yang dilakukannya. Hasilnya koleksi yang tidak sesuai dengan yang dicari juga ikutan muncul. Dengan kata lain, pengguna akan sulit menentukan informasi apa yang sesuai dengan yang dibutuhkannya. Hal ini sesuai dengan pertanyaan disertai jawaban pengguna P dan P sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Apakah terdapat kesulitan dalam menelusur koleksi melalui Katalog ? P “ ...jika yang saya tahu pengarangnya saja maka pengarangnya yang saya ketik, namun saya lebih banyak memasukkan judul yang sesuai dengan skripsi yang sedang saya kerjakan. Tapi hasil yang keluar terlalu banyak bahkan yang tidak berhubungan sama sekali...” P “ ...saya tidak begitu mengerti tentang pencarian ini. Jadi saya akan meletakkan judulnya semua...” P “saya menentukan variabel saya kak. Biasanya dua kata ka” P “Berdasarkan variabel, atau pengarang. Tapi lebih sering judul”. P “Judul, tapi cuma variabelnya kadang yang saya ketikkan” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa pengguna perpustakaan menggunakan judul dan pengarang untuk mencari koleksi. Namun banyak pengguna yang meletakkan sembarang kata yang menurutnya itu bisa membantu dia dalam menemukan informasi. Sehingga, jika koleksi memiliki keterangan yang sudah dituliskan ke dalam metadata Dublin Core dan tidak sesuai dengan yang dicari pengguna. Maka koleksi tidak akan ditemukan. 4.2.9 H A S I L P E N C A R IA N D A N D E S K R I P S I S U M B E R I N FO R M A S I Deskripsi sumber informasi pada umumnya bertujuan untuk memberikan keterangan yang singkat dan jelas tentang kandungan informasi yang ada dalam suatu sumber informasi atau koleksi digital. Oleh karena itu diterapkan suatu metadata agar dapat mendeskripsikan sumber daya informasi dan membantu mengorganisir koleksi digital agar lebih mudah dalam temu kembali informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut: P ”…begitu keluar dokumennya. Kadang terlalu banyak, jadi bingung milihnya. Setelah dipilih kadang ada yang gak sesuai atau kurang lengkap keterangannya. Kadang descriptionnya gak ada.” Universitas Sumatera Utara P “…ya gitu kan yang keluar banyak dokumennya. Bingung nentuinnya. Kalau ada yang sesuai tapi deskripsinya ga ad. Jadi ga tau topik atau tema dari skripsi. Jadi mesti download. Itupun terkadang ga bisa di download dokumennya” P “…Terus pas uda keluar yang terpanggil sering gak cocok. Kadang beda subjeknya sama judul” P “…Yang terpanggil terkadang banyak. Tapi banyak juga yang tidak sesuai. Kalau sudah diklik kadang keterangannya tidak lengkap. Seperti desccriptionnya tidak ada.” P ”...hasilnya ada yang lengkap dan kadang tidak” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa hasil pencarian yang terpanggil terlalu banyak atau tidak sesuai dengan yang diketik, jadi pengguna sulit menentukan informasi mana yang sesuai dengan yang dibutuhkannya. Kemudian keterangan atau deskripsi sumber informasi dalam metadata yang keluar tidak lengkap atau ada elemen yang tidak dimasukkan. Hal ini tentunya membuat pengguna kecewa dan akhirnya informasinya tidak terpenuhi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.21 : Tampilan Keterangan Koleksi Digital dalam Database UNIMED 4.3 Rangkuman Hasil Penelitian Tabel 4.3