Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia

33 penurunan. Adapun PDRB Produk Domestik Regional Bruto dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kekayaan yang berupa sumber-sumber ekonomi kekayaan alam, jumlah penduduk dan kemampuan penduduk SDM dalam menerapkan teknik produksi atau mengolah kekayaan yang dimiliki daerahnya. Kecenderungan persebaran penguasaan PDRB dan laju pertumbuhan yang tidak merata akan menyebabkan semakin timpangnya pembangunan antar wilayah.

4.4 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia

Pembangunan manusia telah menjadi tema utama dunia seiring dengan diterbitkannya Laporan Pembangunan Manusia Human Development Report pertama kali oleh PBB pada tahun 1990. Orientasi pembangunan bergeser dari pembangunan ekonomi yang fokus pada pertumbuhan pendapatan semata menjadi pembangunan berorientasi manusia. Manusia atau penduduk harus menikmati hasil-hasil pembangunan secara nyata. IPM atau Human Development Index HDI adalah pengukuran perbandingan harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk kategori negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Selain itu indeks ini juga menjadi parameter untuk melihat pengaruh kebijakan ekonomi suatu negara terhadap kualitas rakyatnya. Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.4 IPM 33 Provinsi di Indonesia Tahun 2004-2011 Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 11. Aceh 68,7 69,05 69,41 70,35 70,76 71,31 71,70 72,16 12. Sumatera Utara 71,4 72,03 72,46 72,78 73,29 73,80 74,19 74,65 13. Sumatera Barat 70,5 71,19 71,65 72,23 72,96 73,44 73,78 74,28 14. Riau 72,2 73,63 73,81 74,63 75,09 75,60 76,07 76,53 15. Jambi 70,1 70,95 71,29 71,46 71,99 72,45 72,74 73,3 16. Sumatera Selatan 69,6 70,23 71,09 71,40 72,05 72,61 72,95 73,42 17. Bengkulu 69,9 71,09 71,28 71,57 72,14 72,55 72,92 73,4 18. Lampung 68,4 68,85 69,38 69,78 70,30 70,93 71,42 71,94 19. Bangka Belitung 69,6 70,68 71,18 71,62 72,19 72,55 72,86 73,37 20. Kepulauan Riau 70,8 72,23 72,79 73,68 74,18 74,54 75,07 75,78 31. DKI Jakarta 75,8 76,07 76,33 76,59 77,03 77,36 77,60 77,97 32. Jawa Barat 69,1 69,93 70,32 70,71 71,12 71,64 72,29 72,73 33. Jawa Tengah 68,9 69,78 70,25 70,92 71,60 72,10 72,49 72,94 34. Yogyakarta 72,9 73,50 73,70 74,15 74,88 75,23 75,77 76,32 35. Jawa Timur 66,8 68,42 69,18 69,78 70,38 71,06 71,62 72,18 36. Banten 67,9 68,80 69,11 69,29 69,70 70,06 70,48 70,95 51. Bali 69,1 69,78 70,07 70,53 70,98 71,52 72,28 72,84 52. Nusa Tenggara Barat 60,6 62,42 63,04 63,71 64,12 64,66 65,20 66,23 53. Nusa Tenggara Timur 62,7 63,59 64,83 65,36 66,15 66,60 67,26 67,75 61. Kalimantan Barat 65,4 66,20 67,08 67,53 68,17 68,79 69,15 69,66 62. Kalimantan Tengah 71,7 73,22 73,40 73,49 73,88 74,36 74,64 75,06 63. Kalimantan Selatan 66,7 67,44 67,75 68,01 68,72 69,30 69,92 70,44 64. Kalimantan Timur 72,2 72,94 73,26 73,77 74,52 75,11 75,56 76,22 71. Sulawesi Utara 73,4 74,21 74,37 74,68 75,16 75,68 76,09 76,54 72. Sulawesi Tengah 67,3 68,47 68,85 69,34 70,09 70,70 71,14 71,62 73. Sulawesi Selatan 67,8 68,06 68,81 69,62 70,22 70,94 71,62 72,14 74. Sulawesi Tenggara 66,7 67,52 67,80 68,32 69,00 69,52 70,00 70,55 75. Gorontalo 65,4 67,46 68,01 68,83 69,29 69,79 70,28 70,82 76. Sulawesi Barat 64,4 65,72 67,06 67,72 68,55 69,18 69,64 70,11 81. Maluku 69,0 69,24 69,69 69,96 70,38 70,96 71,42 71,87 82. Maluku Utara 66,4 66,95 67,51 67,82 68,18 68,63 69,03 69,47 91. Papua Barat 63,7 64,83 66,08 67,28 67,95 68,58 69,15 69,65 94. Papua 60,9 62,08 62,75 63,41 64,00 64,53 64,94 65,36 Indonesia BPS 68,7 69,57 70,10 70,59 71,17 71,76 72,27 72,77 Sumber: BPS Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara 35 Laporan Pembangunan Manusia 2010 yang dikeluarkan UNDP menunjukkan bahwa indeks pembangunan manusia IPM Indonesia berada di peringkat 108 dari 169 negara yang tercatat. IPM merupakan indeks komposit yang mencakup kualitas kesehatan, tingkat pendidikan, dan kondisi ekonomi pendapatan. Apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia hanya berada di peringkat 6 dari 10 negara. Peringkat ini masih lebih rendah daripada Singapura 27, Brunei Darussalam 37, Malaysia 57, Thailand 92, dan Filipina 97. Peringkat Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia menurun pada tahun 2011 dibanding tahun 2010. Namun IPM-nya sendiri terus naik. Melalui tabel 4.3 terlihat bagaimana besaran dan ketimpangan IPM antar- provinsi, yang relatif berkembang menurut pola tingkat nasional Indonesia, meskipun perubahannya relatif kecil antara satu tahun dengan tahun yang lainnya. IPM Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,43 dibanding tahun sebelumnya. IPM Lampung berada di peringkat 21 dari 33 propinsi. Selain itu juga terlihat bahwa selama kurun waktu 2004-2011, DKI Jakarta selalu menempati posisi atau peringkat tertinggi dengan IPM yang selalu berada diatas angka 75. Sedangkan peringkat yang terendah diantara provinsi- provinsi di Indonesia ditempati oleh provinsi Nusa Tenggara Barat dan Papua. Perkembangan IPM Provinsi Kalimantan Barat dalam kurun waktu 2004-2011 semakin membaik, IPM Provinsi Kalimantan Barat tahun 2011 mencapai 69,66masih rendah dibandingkan rata-rata IPM nasional 72,77, dengan ranking IPM Provinsi Kalimantan Barat tahun 2011 menduduki peringkat ke 28 secara Universitas Sumatera Utara 36 nasional setelah Sulawesi Barat. Pada tahun 2011, urutan peringkat IPM provinsi yang tertinggi adalah DKI Jakarta 77,97 kemudian disusul oleh yang kedua Sulawesi Utara 76,54, yang ketiga Riau 76,53, selanjutnya DI Yogyakarta 76,32 dan seterusnya hingga ke 31 Nusa Tenggara Timur 67,75, yang ke 32 Nusa Tenggara Barat 66,23 dan yang sangat terendah,yaitu yang ke 33 adalah Papua 65,36. Terjadinya gelombang fluktuasi yang berbeda antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain adalah sebagai akibat perbedaan keberhasilan dalam upaya perbaikan atau peningkatan komponen-komponen IPM yang berbeda antar provinsi. Secara umum pembangunan manusia di Indonesia selama periode 2004- 2011 mengalami peningkatan meskipun pada periode 1996-1999 sempat mengalami penurunan. Hal ini terkait erat dengan situasi perekonomian negara yang memburuk sebagai dampak krisis ekonomi. Pada tahun 1996, setahun setelah krisis IPM Indonesia mencapai angka 67,7. Angka ini lebih tinggi dibandingkan IPM beberapa negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Kamboja, dan Myanmar. Namun, sejak krisis ekonomi pertengahan tahun 1997, IPM Indonesia bergerak turun menjadi 64,3 pada tahun 1999, sehingga peringkat Indonesia turun ke urutan ke 110 dari 177 negara yang sebelumnya diperingkat 99 UNDP, 2004. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM di Indonesia Tahun 2004-2011 Pada grafik tersebut terlihat bahwa telah terjadi peningkatan IPM di Indonesia setiap tahunnya. Perkembangan IPM menunjukkan peningkatan pencapaian IPM seiring dengan membaiknya perekonomian negara. Jadi dapat dikatakan bahwa, dengan adanya peningkatan IPM di Indonesia maka akan berdampak pada perbaikan perekonomian suatu negara. Pada saat ini, kondisi IPM di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, besarnya nilai pencapaian yang telah dicapai oleh Indonesia dalam meningkatkan IPM pada akhir tahun 2011 yaitu adalah sebesar 72,77. Selama periode 2005-2009, kondisi IPM di Indonesia cenderung mengalami peningkatan yaitu 0,5 setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan satu atau lebih komponen atau penurunan IPM dalam periode tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat berupa peningkatan atau penurunan besaran dari komponen IPM yaitu angka harapan hidup AHH, angka melek huruf AMH dan pendapatan perkapita suatu masyarakat. Universitas Sumatera Utara 38

4.5 Klasifikasi Daerah menurut Typology Klassen Analysis