Hasil Uji Akar Unit

43

4.7 Analisis Data

4.7.1 Hasil Uji Akar Unit

Dengan menggunakan program Eviews, dilakukan uji akar unit unit root test untuk menguji apakah variabel pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia IPM stasioner atau tidak. Data yang stasioner akan mempunyai kecenderungan untuk menekan nilai rata-rata dan berfluktuasi di sekitar nilai rata-ratanya Enders, 1995. Dalam menganalisis data time series, uji kestasioneran data merupakan tahap yang sangat penting untuk melihat ada atau tidaknya akar unit unit root yang terkandung diantara variabel, sehingga hubungan diantara variabel menjadi valid. Begitu pula halnya dalam menganalisis data panel diperlukan uji kestasioneran data karena data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross section. Ide dasar uji akar unit dalam data panel merupakan pengembangan dari uji akar unit unit root dalam data time series. Adanya pengaruh individual dan waktu menjadi perbedaan uji stasioner data antara data panel dengan data time series. Untuk menentukan apakah data yang kita analisis telah stasioner atau tidak adalah dengan membandingkan antara nilai statistik dengan nilai kritisnya. Jika nilai absolut statistik lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang dianalisis menunjukkan data stasioner dan jika sebaliknya, apabila nilai absolut statistik lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.6 Hasil Uji Akar Unit Variabel Pertumbuhan Ekonomi Method Statistic Prob. ADF - Fisher Chi-square 147.209 0.0000 ADF - Choi Z-stat -7.72557 0.0000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel 4.7 Hasil Uji Akar Unit Variabel Indeks Pembangunan Manusia IPM Method Statistic Prob. ADF - Fisher Chi-square 78.9778 0.0002 ADF - Choi Z-stat -4.45139 0.0000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil uji akar unit untuk data panel terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.6 dan tabel 4.7. Dari tabel hasil pengujian stasioneritas tersebut, ditunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi memiliki koefisien sebesar 147.209 dengan probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka null hypothesis yang menyatakan bahwa data tidak stasioner ditolak. Begitu pula halnya dengan variabel indeks pembangunan manusia IPM yang memiliki koefisien 78.9778 dan probabilitas yang juga lebih kecil dari 0.05 sehingga null hypothesis juga ditolak, sehingga variabel indeks pembangunan manusia adalah stasioner atau dengan kata lain tidak memiliki akar unit. Adapun kedua variabel yang diuji kestasionerannya yaitu variabel pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia telah stasioner pada derajat integrasi yang berbeda. Variabel pertumbuhan ekonomi stasioner pada derajat integrasi pertama I1 sedangkan variabel indeks pembangunan manusia stasioner pada derajat integrasi kedua I2. Universitas Sumatera Utara 45

4.7.2 Hasil Uji Kointegrasi