Survei Jentik Pemeriksaan Jentik

28

2.5 Pencegahan Penularan Demam Berdarah Dengue DBD

Menurut Soedarto 2009, pencegahan terhadap penularan DBD dapat dilakukan dengan pemberantasan larva dan nyamuk Aedes aegypti dewasa.

2.5.1 Pelaksanaan 3M Plus

Menurut Depkes RI 2005, pemberantasan terhadap jentik Aedes aegypti yang dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD dapat dilakukan dengan cara melalui pemberantasan jentik yang dikenal dengan kegiatan 3M plus, yaitu: 1. Menguras tempat penampungan air TPA Menguras tempat penampungan air TPA seperti bak mandi, bak WC, dan lain-lain perlu dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali dengan menyikat dan menggunakan sabun dalam pengurasannya agar nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat tersebut. Sebagaimana juga yang dijelaskan oleh Sutaryo 2005 pada saat pengurasan atau pembersihan tempat penampungan air dianjurkan menggosok atau menyikat dinding dindingnya. Dalam penelitian Dewi, dkk 2013 didapatkan bahwa ada hubungan antara menguras Tempat Penampungan Air TPA dengan keberadaan larva Aedes aegypti. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lintang, dkk 2010 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara menguras Tempat Penampungan Air 29 TPA dengan keberadaan larva Aedes aegypti. Sementara dalam penelitian yang dilakukan oleh Syarief 2008 di Wilayah Puskesmas Tarakan Kota Makassar yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara menguras tempat penampungan air dalam rumah dengan keberadaan larva Aedes aegypti. Tempat penampungan air terdiri dari tempat penampungan air dalam rumah dan tempat penampungan air luar rumah. Tempat penampungan air dalam rumah yaitu ember, gentong, tempayan, dan bak mandi. Sedangkan tempat penampungan air luar rumah yaitu vas bunga, kolam ikan, dan lain-lain Bustan, 2007. Tempat penampungan air yang sering ditemukan larva Aedes aegypti adalah bak mandi Fatimah, 2006. Keberadaan tempat penampungan air di dalam maupun luar rumah sangat berpengaruh terhadap ada tidaknya larva Aedes aegypti, bahkan tempat penampungan air tersebut bisa menjadi tempat perkembangbiakan menjadi nyamuk dewasa sehingga dapat menjadi vektor DBD Fatimah, 2006. Penelitian Novita 2011 menyimpulkan bahwa ada hubungan antara keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di tempat penampungan air. Silvia 2007, menyebutkan bahwa keberadaan jentik dalam penampungan air, menguras tempat penampungan air lebih dari satu minggu sekali berpengaruh terhadap kejadian DBD.